Setelah hari jumat kemarin itu aku bertemu dengannya, maka hari ini dipastikan aku bertemu lagi dengannya, karena hari ini hari Minggu, dimana jadwal kursus komputer pun dimulai kembali.Dia...
Aku bertemu lagi dengannyaMinggu ceria...
(Begitu aku menyebut hari ini)Entah kenapa komputer yang ingin aku pakai, tidak menyala.
Akhirny mentor ku Mr. Lukman meminta Arief mengecek komputer yang aku pakai.Awalnya aku biasa saja ketika dia mendekatiku..
Please deh padahal dia kan deketin komputernya.Permisi mba Tifa, saya cek dulu komputer nya, ucap nya yang begitu canggung
Iya. Iya silahkan.. Aku pun ikut gugup dibuatnya..
Gimana Rif, apanya yang bermasalah? Tanya Mr. lukman.
Ini pak, sistem nya ada masalah , jelas Arif kepada mentor ku.Yaudah mba Tifa, pakai komputer saya aja , sebentar..
Ucapnya sambil bergegas membawakan laptopnya padaku, tanpa berfikir panjang dan bertanya padaku.Pelajaran pun dilanjutkan hingga selesai..
"Hmm. Arif , ini laptopnya makasih yah, udah ngebantu banget loh ini" ucapku sambil mengembalikan laptopnya.
"Ya mba, gak apa2. Yang penting kan mba bisa ikutin materi, oh ya saya siap2 pulang dulu ya mba, mau ambil tas di ruangan atas, mba juga mau pulang kan?? "
"Iyah, ini aku juga mau pulang, yaudah sekali lagi makasih ya Rif"
Selang beberapa menit, berlalu Arif pun turun dari lantai atas, bersama dengan teman2 nya yang siap2 pulang.
Dia pun kembali menyapa ku,
"Loh mba Tifa belum pulang? ""Gak tau nih Rif, jemputan ku belum datang"
"Yaudah, aku kebetulan bawa mobil, mau bareng??"
"Boleh deh , sampai depan jalan aja, nanti aku bisa naik angkot di sana"
Kebetulan, tidak hanya aku yang menumpang di mobil nya, tapi ada temannya.
"Aku duduk depan deket kamu gak apa2 Rif? " tanya ku,
"Iyah gapapa, mba"
Tak jauh, depan jalan tempat aku ingin turun dari mobil nya pun sdh sampai.
"Rumahku di Perum Victoria, Rif makasih ya udah anter , aku turun disini aja" sambil hendak membuka pintu mobil.
"Saya anter aja mba sampai rumah, udah mba ga usah turun,
Nih temen2 ku turun disini, mba biar aku anter sampai rumah yh" tawarannya membuat ku benar2 merasa aneh tapi happy.."Tapi rumah kita kan ga searah Rif? Kasian kamu jadi bolak balik gara2 anter aku"
"Gapapa mba.."
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumahku.
Di perjalanan dia tuh ga banyak wacana, kalau aku ga duluan yang nanya.
"Hmm, pacar kamu ga marah kalau kamu anterin aku? "
"Hah? Pacar mba? Saya belum punya pacar, dan saya ga pernah pacaran"
"Loh masa?? Yaudah kamu jadi pacar aku aja" canda ku padanya
Sepertinya dia menanggapinya candaan ku dengan serius, tampak dari wajahnya yang tiba2 diam seribu bahasa..
"Rif, aku cuma bercanda.. Hmm lagian ga mungkin juga kan , kamu pacaran sama aku? Apa pandangan temen2 kamu, kamu pacaran sama cewek yang lebih tua dari kamu"
Yaps, aku dan Arif berbeda usia, dan aku yang lebih awal lahir satu tahun darinya.
"Kita bisa temenan dulu kok mba"
"Iyah , iyah... Oh ya aku kasih nomor tlpn ku yah, kalau kamu ga sibuk kamu bisa hubungin aku" sambil memberikan secarik kertas no. Telp ku
Tak terasa, aku pun sampai di depan gang rumah ku..
"Sampai sini aja,Rif . Makasih yah udah anter" sambil keluar dari mobil.
"Okeh, saya pamit ya mba"
"Hati-hati dijalan ya Rif, dah.... "
Kami pun berpisah kembali......
Baca cerita berikutnya yah nanti
Penasaran kan gimana kelanjutannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I Still Love you
عاطفيةAku mencintaimu itu benar, Aku menyayangimu itu benar, Aku percaya padamu itu benar, Aku yakin dengan hatiku itu benar, Mengapa matahari terbit untuk dunia?? Salah satu Jawabannya adalah karena bumi membutuhkan cahayanya...