Three

952 125 5
                                    

"Jay, hey jangan nyubit julie terlalu keras." Ucap gue sambil menatap julie yang tidur dikasur kamar gue dan jay disebelah julie.

"Jay gemes." Gue terkekeh lalu menghampiri mereka. Gue merangkak naik dan mengecup pucuk kepala jay.

"Nanti kolo kamu nyubit julie terlalu keras, julie nanti nangis." Ucap gue dan mengangkat julie supaya berdiri.

Kaki julie gak bisa diem. Dia ketawa dan kedua tangannya menepuk nepuk pipi gue. Gue terkekeh dan mengecup bibir julie berkali kali dengan gemas. Jay mengambil tangan kanan yang mungil itu lalu dia tempelkan ke pipi dirinya. Gue tersenyum, jay juga pengen kaya apa yang julie lakuin ke gue.

"Jay juga mau kaya julie ke daddy." Ucap jay cemberut.

"Sini." Gue menduduki julie dikasur lalu mengambil jay untuk duduk dipangkuan gue dan mendirikan julie kembali.

Julie meraba raba hidung jay yang ngebuat jay cekikikan. "Dad julie megang hidung aku."

Gue terkekeh, "hidung kamu bagus berarti." Ucap gue seraya mengecup kepalanya.

Gue menduduki julie dipangkuan jay. Gue menghela nafas, seharusnya yang dipangkuan gue itu selena, yang dipangkuan selena jay. Tapi apa? Selena gak ada disini. Gue mengecup kepala jay lalu memejamkan mata. Berharap yang gue cium adalah selena, berharap dipangku gue adalah selena. Gue membuka mata gue dan hasilnya sama gak ada yang berubah. Yang menurut gue ini mimpi dan ternyata ini nyata gak ada kata mimpi atau apapun. Selena bener bener ninggalin gue. Oh astaga. Gue kangen selena.

"Dad," gue berdehem. "Aku mau cerita."

"Cerita, sayang." Ucap gue lalu kedua tangan gue memeluk mereka berdua yang pada masih kecil.

"Aku gak percaya mommy meninggal dad." Ucap jay. Gue terkesiap.

"Kenapa? Dad juga gak percaya, tapi mau gim-"

"Engga dad, ini beda." Potong jay. Gue menghela nafas. Mungkin jay bakal gila kaya gue gara gara gak percaya selena udah gak ada.

"Beda kenapa? Kamu masih kecil belum ngerti apa apa."

"Aku tau, tapi kata uncle sikap aku kaya orang dewasa." Ucap jay diiringi dengusan. "Aku bukan anak kecil kaya yang lainnya, yang jatoh aja udah nangis."

"Hey, daddy gak bermaksud nyinggung kamu. Okey, okey. Dad minta maaf." Ucap gue.

"Okey. Jay lanjut cerita nih." Ucap jay lalu memainkan kedua tangan mungil milik julie.

"Dilubuk hati aku, aku kaya ngerasa masih ada mommy disini, maksudnya di tempat yang beda, tapi didunia ini engga didunia yang udah pada meninggal dad." Ucap jay. Gue mengangguk anggukan kepala.

"Terus aunty pernah bilang kolo firasat ibu ke anak itu selalu bener, dan mungkin aja aku punya firasat yang bener dad." Ucap jay.

"Amin, dad juga mengharapkan kolo mommy kamu masih hidup okey? Tapi semuanya gak mungkin sayang, kita udah liat pemakaman mommy ter-"

"Tapi dad gak liat mommy waktu mommy dikatain meninggalkan?"

Gue terdiam. Lalu menggeleng gelengkan kepala gue dengan kasar.

"Engga. Disitu keluarga pasti ngerti karna dad bakal rapuh ngeliat mommy kamu udah gak bernyawa, okey?" Ucap gue lalu menghela nafas.

"Tapi dad-"

"Stop jay. Kamu pinter ngomong ya sekarang." Ucap gue dingin. Gue melihat kepala jay menunduk.

"Maaf dad." Bisik jay. Gue menghela nafas dengan perlahan.

Gue mengambil julie lalu turun dari kasur dan keluar dari kamar. Gue menuruni tangga dan mendapati kimberly sama lion.

"Hey justin." Sapa lion. Gue tersenyum.

"Kim jagain julie." Ucap gue lalu menyodorkan julie ke kim. Kim langsung mengambil jay dengan senang hati.

Gue berjalan kembali kearah kamar. Gue membuka pintu kamar gue dan menatap jay yang masih menunduk. Ya tuhan, gue gak bermaksud kasar keanak gue.

Gue merangkak naik lalu mengangkat jay lalu memeluk jay dengan erat.

"Maaf dad, aku gak bermaksud ngomongin mommy. Maafin ja-"

"Sttt, dad juga minta maaf okey?" Ucap gue. Jay mengangguk dan dia memeluk gue dengan erat.

Gue mengecup pucuk kepala jay dengan lama.

"Jay mau ikut dad ke supermarket?" Ajak gue. Jay langsung melepas pelukannya.

"Hayu!" Jay meloncat dari kasur lalu menarik tangan gue. Gue terkekeh lalu beranjak dan mengambil kunci mobil gue.

--

Silent readers nya banyak yg ngevote sedikit.

Ude kaga ngape gua😭

Mark my words [jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang