One

1.7K 116 8
                                    

Haiiii, gua kembali dari sekian lamanya gua pergi eaa😂 end then gua cuman pengen kalian baca ini, dan pliease silent readers? Jangan kaya gitu dong gua pengen nya kalian nge vote or comment biar gua semangatt ah gimana si.

Yang belum tau ini cerita dan bingung kenapa kek gini, karna ini kelanjutan dari cerita gua diakun gua dulu yaitu @BizzleeBiebs yang ceritanya berjudul love yourself. Kalian bisa baca itu dulu ini.

Selamat membaca.

----

"Dad.." Suara lirih jay terdengar dikuping gue.

Gue menghela nafas dan berbalik. Gue melihat mata jay yang berkaca kaca, gue yakin jay pasti ngerti apa yang semuanya baru terjadi. Jay langsung menunduk dengan tangan yang menyatu dengan erat.

"Sini sayang," bisik gue "jay gak mau peluk daddy?"

Disaat itu jay langsung mendongak dan berlari lalu menghambur kepelukan gue. 

Gue memeluk jay dengan erat. Bahkan gue meremas baju jay. Tangan gua bergetar. Air mata gue turun lagi dan lagi, seharus nya gue gak boleh nangis keterusan kaya gini. Seharusnya gue kuat didepan anak gue.

"Dad kangen mom." Bisik gue.

Gue mendengar jay terisak. Diumur 4 tahun dia ngerti. Dia seolah olah udah dewasa yang ngerti semua keadaan walaupun dia emang ngerti.

"Dad, mommy udah pergi seminggu. Jay gak mau daddy sedih kaya gini." Jay melepas pelukan.

Kedua lengannya menghapus air matanya dengan kasar. Jay menatap gue dan kedua tanan mungilnya menempel dipipi gue lalu menggerakan jari jempolnya dikedua pipi gue.

"Kata uncle lion kolo daddy nangisin mommy terus, mommy disana gak bakal tenang." Ucap jay.

"Daddy gak pernah kaya gini. Jay gak pernah liat daddy ngurung diri dikamar." Bisik jay.

"Jay tau? Daddy berat banget buat ngelepas mommy, sayang." Jay menatap gue. Gue mengambil kedua tangannya lalu mengecup kedua tangannya bersamaan.

"Daddy gak akan pernah bisa ngerelain mommy kamu pergi tanpa izin dari daddy. Seharus mommy kamu izin. Daddy marah sekarang, kenapa mommy ninggalin daddy gitu aja? Kenapa mommy ninggalin daddy tanpa dia ngomong dulu ke daddy? Jay tau itu gak? Jay tau alesan mommy ninggalin daddy karna apa? Daddy punya salah apa? Daddy tau, terakhir sebelum mommy kamu ninggalin daddy, daddy marah sama mommy, ngebentak mommy, karna kecemburuan bodoh daddy ini. Tapi seengganya mommy kamu ngerti daddy cemburu mommy kaya gitu. Mommy kamu keras kepala. Daddy tau salah. Daddy emang salah jay, daddy salah, iya salah." Ucap gue.

Gue menutup muka gue.

Tangisan gue menjadi jadi, tangan gue menyelip disela sela rambut gue dan menarik kasar rambut gue.

"ARGGHH." Teriak gue.

Gue memukul kepala gue dengan kasar dan berkali kali.

"UNCLE!!"

Gue memejamkan mata gue dengan erat. Kepala gue pusing.

"Justin, justin." Gue mendengar lion dan langkah kaki seseorang.

Gue membuka mata gue dan melihat lion berjalan kearah gue. Gue dengan langsung mengangkat satu tangan gue.

"Gue cuman butuh selena bukan lo lion." Ucap gue. Lion menggeleng dan menatap gue dengan tatapan sedih.

"GUE GAK BUTUH KASIHAN LO. GUE CUMAN BUTUH SELENA SEKARANG, GUE BUTUH SELENA! SELENA YANG GUE BUTUHIN BUKAN LO." Teriak gue dengan keras.

"Sadar just, gue mohon sama lo." Bisik lion.

"Gue sadar okey?" Sinis gue.

"Selena udah ten-"

"STOP NGOMONG KAYA GITU LION! SELENA GAK AKAN PERNAH BISA TENANG KOLO GAK ADA GUE! SELENA BELUM MATI! SELENA GAK NINGGALIN GUA LION. SIALAN!" Gue mengerang. Kepala gue sakit.

Gue menatap jay yang menatap gue dengan tatapan takut.

Pandangan gue burem.

Gue samar samar mendengar suara tangisan bayi yang keras.

Itu, Julie. Anak gue dan selena.

Dan semuanya hening dan gelap.

Mark my words [jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang