Hanya

612 217 98
                                    

Cakrawala bergemuruh, mungkin gundah menatap
Embus katabatik mengiringi
Andai tatapmu tetap
Hangat, tak perlu bara api

Decit lantai kayu dan paku-paku
Kini satu hati goyah
Patahannya, dengarku
Hanya, malaikat menisik benang kasar agar kembali menyatu

Kasih, terima kasih
Hanya saja, pikirku goyah kini
Tak kupilih lainnya
Hanya saja, tisikan malaikat mulai lepas

Rindu tiada lagi menyangga
Ragu tersisip di lubuk
Hanya, tiap kembali ku rasa hampa
Tiada lain, namun hati berliuk

Pergi mungkin?
Hanya, bagaimana tentang memori?
Hanya, butuh sekian lama lupa akan tatapmu
Hanya, butuh beribu saat bertahan dengan rindu itu

Pandang dan BayangWhere stories live. Discover now