"Astaga Tuhan aku telattttt" teriakku saat melihat jam di smart phone menunjukkan pukul 6.45, oh god bisa di kuliti aku sama pak irfan kalau telat lagi kali ini, tanpa pikir panjang ku sambar handukku dan berlari ke kamar mandi, kalian bisa bayangkan aku mandi kurang dari 5 oh astaga bukan aku banget, bahkan aku tak sempat sarapan tak sempat mencium mama dan papa seperti biasa.
Notif lineku terus berbunyi sepanjang aku berjalan di koridor sekolah, aku tahu pasti itu dari nadya, aduh anak itu tak tahu apa kalau aku telat begini gara-gara nemenin dia semalam yang nagis kayak apaan tahu cuma gara-gara putus dari si kampret aldo, dasar cowok sialan tuh si aldo, sekonyong-konyong banget mutusin sahabat aku secara sepihak.
BUUUUGGHH
Auuuuu sial sial sial siapa sih tuh raksasa nabrak ngga kira-kira aku sampai nyungsep ke ubinkan
"Ahhahahahahaha" tanpa perlu melihat aku sudah tahu siapa pemilik suara tawa itu
"Kamu tuh yah" aku bangkit berdiri tepat dihadapannya, ok bukan tepat di hadapannya karena aku harus mendongak untuk menatap wajahnya yang sialan itu, kalian tahulah aku tadikan memanggil dia raksasa itu berarti dia lebih tinggi dari aku yang imut-imut ini, ok abaikan kalimat terakhirku.
"Kenapa?jatuh yah?"tanyanya dengan tampang tak berdosa, aish benar-benar sialan laki-laki ini
"Minggir aku mau lewat"ku sambar sedikit lengan kokoh miliknya, bukannya takut aku hanya tak punya waktu saat ini meladeninya
"Illyyyyyy"aishhh shittt suara menyeramkan itu, mati kami ly
Aku menoleh ke belakang " eh bapak, pagi pak, belum masuk kelas pak?" Tanyaku dengan tampang bodoh, ya ampun illy kalau pak irfan sekarang ada di sini di belakang kamu itu artinya dia belum masuk ke kelas ngapain pakai acara nanya-nanya gitu segala sih
"Telat lagi nona manis?" Tanya pak irfan dengan tampang, astaga sudahlah aku tak perlu menjelaskan bagaimana tampangnya saat ini
Ku garuk-garuk tengkukku yang tak gatal "hehehehehehe maaf pak semalam harus jagain oma di Rumah Sakit jadi agak telat" ya ampun oma maafkan illy karena illy ngebawa-bawa nama oma kali ini.
Pak irfan menghembuskan nafas berat "baiklah kamu masuk sana! Tapi ingat besok dan seterusnha bapak tidak mau lihat kam telat lagi"
"Siap pak" aku memberi gerakan hormat dan segera berlari ke dalam kelas sebelum pak irfan berubah pikiran, selamat kamu ly selamat syukurku dalam hati.
♤ ♤ ♤
Jam istrahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu tapi aku masih di kelas dengan setianya menunggu si nadya yang masih membereskan bukunya.
"Yuk ke kantin!" Ajaknya dengan semangat, lah nih boca sakit kali yah, semalam aja nangis-nangis seperti orang gila, sekarang udah senyum-senyum dan semangat banget lagi, wah parah nih sahabatku satu-satunya
"Nan kamu sehat?"tanyaku saat kami sudah berada di kantin
Dia hanya tersenyum dan mengguk, wah horor juga nih si nadya
"Nih novel kamu semalam ketinggalan di kamar aku" ia menyerahkan novel bersampul biru itu ke tanganku
"Ya ampun Dilan aku kirain kamu hilang" ku peluk novel itu saat sudah berpindah ke tanganku, novel kesayanganku ini sumpah semalam sepulang dari rumah nandya sebenarnya aku sibuk nyariin novel ini,takut hilang aku kan belum selesai membacanya.
"Lihat do sahabat mantan loe kayak orang gila, novel aja sampai di peluk sebegitunya" cibir suara dari meja tepat di sebelah mejaku,abaikan ly jangan tanggepin si annoying boy sialan itu
"Udah deh li loe demen banget sih gangguin illy" suara sialan aldo mulai menimpali suara sahabat sialannnya itu, cihhh ngapain belain aku setelah semalam ngebuat sahabat aku nangis-nangis macam orang gila
"Nad pindah yuk! Kita makan di kelas aja" ajakku kepada nadya
"Yaudah yuk" saat mendengar jawabannya itu segera ku tarik tangannya pergi dari sana meninggalkan si laki-laki kampret itu dengan teman kampretnya.
Awas aja tuh si ali, bukannya takut yah aku cuma malas aja harus berurusan dengan dia, berurusan ama dia tuh tidak akan pernah ada habisnya, sampai sekarang aja aku kadang masih bingung si kunyuk itu kenapa suka banget ngerecokin aku. Huhhft tapi sudahlah aku malas memikirkan itu sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/94175199-288-k660374.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Dilan
Romance"aku mencintaimu, sangat mencintaimu, bahkan rasa ini lebih besar dari Rasa yang di Miliki Milea untuk Dilan".