6.Enzo come back

972 36 2
                                    

Maaf yah buat yang nunggu kelamaan cerita abal-abal ini di lanjut *kyakadayangmaubacaajahahaha*, baru sempat lanjut sekarang hihihi
Oh iya biar semangat ngelanjutnya jangan lupa vote dan comen, hihihi jangan jadi pembaca gelap yah sayang sayangku 😉😘😚


Illy's Pov

        Huhaaaaa gila capek banget, lari keliling lapangan sepuluh kali, sumpah kapok aku telat di jam pelajaran pak andry, astaga tuhan rasanya kakiku mau copot, mama illy capek
aku berjalan kepinggir lapangan di sana pak andry telah berdiri dengan tampang sangarnya, astaga guru ini bisakaj dia manis sedikit kepada siswa siswinya?tidak capek apa wajahnya tegang terus tak senyum sama sekali setiap hari, hufffttt aku menghela nafas lelah

"Sudah sana masuk tapi awas besok telat lagi" mendengar itu aku hanya bisa nyengir dan segera lari masuk ke dalam kelas sebelum ia berubah pikiran.

Saat jam pelajaran sedang berlangsung kurang lebih setengah jam tiba-tiba bu kepala sekolah masuk kedalam kelas bersama seorang  cowok di belakangnya, sepertinya dia siswa baru deh, tapi tunggu deh kok aku kayak tidak asing yah dengan mukanya.

Degggg
Astaga ngapain dia di sini?bukannya dia sekolah di luar negri?, aish bakalan gagal move on dah aku

"Anak-anak tolong perhatiannya, di samping ibu ini enzo dia murid pindahan dari singapura, enzo ini anak salah satu donatur sekolah kita, ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya, dan memperlakukan enzo selayaknya teman kalian" peria disebelah ibu amanda memperkenalkan namanya dan benar saja dia adalah enzo, aish tuhan kenapa dia muncul lagi sih, huuuwaaaaa mama illy mau pindah sekolah aja

"Prilly disebelah kamu siapa?"tanya bu amanda, aduh jangan bilang dia disuruh duduk di sini, ckckck si nadya mana lagi

"Prilllyyyy ibu nanya kamu"geram bu amanda, astaga nih kepala sekolah nggak sabaran banget sih

"Anu bu hmmm nadya" aduh kenapa nih suara jadi serak sih perasaan tadi udah minum

"Yaudah berhubung sepertinya nadya tidak masuk biar enzo yang duduk disana" titahnya dengan mimik wajah yang oh tuhan sangat menyeramkan

"Tapi bu..."

"Tak ada tapi-tapian prilly" ya allah belum selesai ngomong udah di potong aja.

Ku lihat enzo dengan senyum setannya berjalan kearahku dan duduk manis tepat disebelahku, ckckck kenapa nih tatapan teman sekelas jadi mupeng gitu ke enzo, ihhh geli deh

"Hay bie" aishhhh suaranya masih sama, ahhh mama illy nggak kuat

                                   * * *

Author pov

       Nadya benar-benar tak masuk bahkan anak itu tak memberi kabar prilly kenapa dia  tak masuk hari ini, alhasil kini prilly makan di kantin seorang diri, sungguh rasanya bagi prilly aneh banget makan sendiri tanpa nadya

"Hey prill nadya mana?" Prilly menoleh melihar aldo kekasih sahabatnya kini berdiri di hadapannya, jujur saja prilly sebenarnya masih kesal dengan boca ini

Prilly memutar bola matanya dengan malas kembali fokus pada baksonya di atas meja "mana aku tau"

Aldo menarik kursi dan duduk di hadapan prilly "yaelah prilly masih marah lu ama gue?gue kan udah minta maaf, nadya aja udah maafin gue"

"Itu karena nadya bego" cibir prilly

"Prilly please guekan udah janji ngga bakal nyakitin sahabat loe, ayolah maafin gue" pinta aldo dengan wajah memelas

"Ish apa sih do tampang kamu, iya iya tapi awas aja kamu nyakitin nadya lagi" mendengar jawaban prilly aldo nyengir dan mengangguk antusias

"Eh di sini kamu do, saya cariin juga" tiba-tiba ali muncul, prilly menunduk teringat kembali kejadian saat ali mengantarnya pulang

"Eh hay milea" ali mengacak-acak rambut prilly lalu duduk di sebelah prilly

"Aduhhh semogah dia nggak denger suarara jantung ku" keluh batin prilly

"Ihhh apasih nama aku prilly, illy bukan milea" ketus prilly  sambil merapikan rambutnya

"Lagian kalau aku milea, dilannya siapa?situ?"tunjuk prilly tepat didepan wajah ali

"Kenapa nggak" jawab ali lalu tanpa diduga prilly ali menggigit telunjuknya

"Auu, ihhh jorok deh" teriak prilly tanpa tandengalih memukul ali dengan brutal, bukannya melawan ali malah ketawa cekikikan, entah kenapa melihat prilly marah menjadi hiburan tersendiri buatnya

Sementara prilly dia hanya berharap kinerja jantungnya jangan selalu diatas rata-rata saat ali berada dihadapannya atau disekitarnya, sungguh dia takut mati mudah hanya karena ali

"Yaelah lu berdua gua berasa kayak kambing conge" keluh aldo membuat ali maupun prilly kalau sejak tadi aldo memperhatikan tingkah mereka

"Hay boleh gabung?"mereka bertiga menoleh saat mendengar suara itu

"Nggak" balas prilly judes, ali menatap gadis disebelahnya dan peria itu secara bergantian

"Siapa dia?"batin ali

"Bie aku gabung yah?"pintah peria itu sekali lagi

Prilly menatap tajam pria itu "aku prilly, bukan bie kalau mau duduk, yah duduk aja aku udah selesai kok" prilly bangkit dan berlalu meninggalkan mereka bertiga.

Lebih Dari Dilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang