4. .....

1.4K 68 2
                                    

"Maaf lama" ucapku lalu kembali melajukan mobilku meninggalkan pom bensin itu.

"Kenapa lihatin?naksir?" Hahahahha ya ampun illy muka kamu pas kepergok lihatiin aku tuh lucu banget sumpah, ihhhh gemmes deh jadi pengen nyium eh maksudnya pengen nyubit hehehe

"Ih siapa juga lihatin situ, GeeR banget" kilahnya, ya ampun nih boca masih tengsin aja

"Kenapa sih? Heran saya sholat?"tanyanku, aku jamin pasti dia heran, huu dasar gini nih contoh yang kurang baik, menilai seseorang dari luarnya saja ckckck ly ly,saya cium juga kamu

"Iya, aku kirain orang kayak kamu tidak ingat tuhan" jawabnya jujur, he?orang kayak aku?memangnya aku kenapa?

Aku menoleh ke arahnya "orang seperti saya? Memangnya saya kenapa?"

"Tidak, lupain aja" ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela, aku tahu ia pasti berharap segera sampai ke rumah karena tak tahan berlama-lama dengan laki-laki tampan seperti aku ini hahaha

Yah kok cepat banget sih sampainya, uhm padahal aku masih ingin berlama-lama dengan illy
"Makasih li"ucapnya sambil berusaha membuka seat belt mobilnya

"Kenapa?"tanyaku

"Macet?"tanyaku sekali lagi

Ia hanya mengangguk ragu, aku menghembuskan nafas dan melepaskan seat beltku sendiri lalu mendekat ke arahnya

"Masyaallah indahnya makhluk ciptaan mu ini Tuhan jika di pandang dari jarang yang sangat dekat"aku membatin

"Mau apa kamu?"tanyanya takut-takut

"Udah deh jangan berpikirian yang iya iya, aku cuma mau bantuin bukain tuh seat beltnya" ya tuhan kok jadi degdegam gini sih lihat si illy dari dekat,
Wajahku semakin dekat ku lihat dia mulai menutup matanya, hahahaha illy pasti ngira aku maunyium dia, emang sih pengen tapi bukan sekarang

"Ngapain matanya di tutup-tutup gitu?ngarep banget aku cium yah?" Ejekku, ku lihat ia membuka mata indahnya itu dan melotot ke arahku
 
"Apan sih kamu, udah sana aku mau masuk" dia mendorongku, lalu egera keluar dari mobilku dan segara berlari kedalam rumah tanpa mengucapkan terima kasih.

"Sampai ketemu besok illy" bisikku sebelum meninggalkan kediamannya.

                                 ♤ ♤ ♤
        Sesampainya di rumah ku lihat mama sedang menontot televisi di temani kakakku satu-satunya itu, lah tumben banget tuh kakak ada di rumah, biasanya juga kelayapan entah ke mana.

"Eh anak mama udah pulang, kok tumben agak telat kamu pulangnya?" Etdah mulai deh mama nyerocos, akukan cowok ma. Keluhku yang hanya mampu di suaraka  oleh hatiku saja

"Eh li sini deh ada yang mau kakak kenalin ke kamu"panggil cherry kakakku itu, ku hampiri mereka duduk dianatara kedua wanita yang ku sayangi ini

"Lihat deh li cantik kan?"ia menyodorkanku gambar seorang wanita di handphonenya. He?cantik?wah sakit mata nih kak cherry, masa cewek model beginian dia bilang cantik ckckck, apaan nih bajunya kekurangan bahan banget sampai kelihatan pusarnya begitu, belum lagi rambutnya yang agak ikal-ikal itu di warnai, aduh sumpah nih kak cherry nemu temen model ginian dari mana sih?

"Siapa kak?teman kamu?" Tanyaku

"Ihhhhh bukan, ini tuh keluarga om dito" om dito itu papa tiri kami, yaps papa udah lama meningal, dan tolong jangan bahas papa sekarang karena aku tidak ingin kalian melihat eh maksudnya membaca kisah sedih-sedih milikku.

"Oh" balasku acuh

"Ih ali kok oh doang sih" kak cherry mendorongku, lah terus aku mesti gimana?wah kak cherry beneran sakit nih

" ali dia cantik tidak?"tanyanya sekali lagi

"Tidak, biasa aja"balasku

"Udah ah kak aku mau ke kamar capek" sebelum ia mengeluarkan kata-kata lagi segera aku berlari ke kamar meninggalkan ia dan mama.

        Hari ini seperti biasa ku lihat illy sedang duduk di kantin sambil membaca novel cuma bedanya kali ini ia membaca novel sampul berwarna coklat dengan judul yang sama, ah ku rasa itu seri ke dua dari novel yang sering ia baca. Ahhh samperin dia deh lumayan pagi-pagi nemu bidadari nyasar sendirian di kantin

"Woy"aku sengaja mengagetkan dia, yah kan dia lucu kalau lagi kaget, apalagi pas natap aku dengan mata melotot ahhahaha sumpah dia benar- benar terlihat begitu manis saat sedang marah.

"dilan lagi?he?"tanyaku, dia tak menanggapi ku dan masih terus membaca,Wah hebat juga nih illy udah sampai pertengahan aja baca tuh novel, matanya kaga sakit apa?

"Udah kali bacanya, betah banget lihatin itu huruf-huruf, mending juga lihat nih cowok cakep di sebelah kamu", dia masih tetap tak menanggapiku, aish ku cium juga nih anak

"Illy, ayolah sudahi bacaanmu itu" rengekku seperti anak kecil

"Ish ali kamu kenapa sih?" Tanyanya dengan nada yah mungkin marah.

"Hehehehehe, cantik deh kalau marah" godaku

Bukkkkk!

Bukannya tersenyum ia malah menimpuki kepalaku dengan novelnya itu dan langsung kabur, aish sakit sumpah

"Illyyyyyy" teriakku geram, sedangkan ia, ia hanya cekikikan mengejekku dan terus berlari, awas kau ly saat aku memdapatkanmu aku bersumpah tak akan melepaskanmu untuk alasan apapun. Tekadku dalam hati.

Semoga syuka dengan part ini, hehehehe 😁😀, janga  lupa votenya yah guys 😊😙

Lebih Dari Dilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang