FLASHBACK

201 15 2
                                    

Wajah reyhan tak lepas dari kesedihan. Reyhan tidak menangis tetapi ia memendam airmata yg tidak bisa ia keluarkan. Sania pergi,pergi darinya untuk selamanya. Sania teman lamanya dari SMA yang ia sayangi bahkan reyhan memendam perasaan cinta pada sania. Tapi sekarang cinta pertamanya telah pergi,wanitanya telah pergi dan ia tidak bisa menerima kenyataan pagit ini. Ini seperti mimpi buruk bagi reyhan. Bak hantaman batu keras menerjangnya saat ia menyadari bahwa wanita yang ia cintai memang telah tiada,dan ia tidak akan bisa lagi melihat wajah cantik itu tersenyum padanya.

"Rey?buka pintunya ini mama. Rey mama mohon" mama reyhan terus mengetuk pintu kamar rey,sudah seharian ini rey tidak keluar kamar. Habis dari pemakaman Sania. Rey mengurung diri dikamar.

"Sudahlah ma,mungkin rey butuh waktu" iyan mendekati mamanya.

"Tapi dia belum makan seharian ini bang" kata mama alena. Dia khawatir kalau reyhan sakit

"Rey udah besar ma,dia kalau laper pasti makan. Mama gak usah khawatir, rey hanya butuh waktu untuk melupakan semua ini" kata pak wijaya papa rey dan iyan

"Mama tidur aja gih,udah malem" ajak wijaya pada istrinya.

-----

"Eh rey lo mau kemana?" Iyan menegur rey saat rey melewati meja makan

"Kerumah Sania" jawab rey datar

"Violla mau ikut bang" violla mendekati rey

"Gak usah,abang cuman keluar bentar aja"

"Tapi abang baik-baik aja kan?" Tanya violla khawatir. Reyhan hanya mengelus pelan rambut adik sepupunya itu sambil tersenyum. Lalu segera pergi menuju rumah Sania

-----
Tok tok tok

Rania membuka pintu dan ia terkejut saat melihat reyhan yang datang
"Ohh rey?silakan masuk" katanya

"Ran,ada yang mau gue omongin sama lo" reyhan mendekati rania,rania mundur selangkah

"Kita harus memenuhi keinginan Sania. Itu adalah keinginan terakhirnya sebelum ia pergi"

-----
3 bulan kemudian

Rania POV

Aku tersenyum melihat kebahagiaan keluarga ini. Keluarga Wijaya. Tempat dimana sekarang aku mengenal dekat semua anggota keluarga ini. Berkat Sania, aku seperti memiliki keluarga. Dan sekarang aku adalah tunangan dari anak kedua mereka Reyhan. Aku dan Reyhan bertunangan bukan didasarkan Cinta tapi permintaan,permintaan yang tidak bisa reyhan tolak. Aku baru menyadari,betapa Reyhan sangat menyayangi Sania.

"Kak niaaa!!" Violla berteriak membuat rania terkejut

"Ya tuhan violla,suara kek toak"  oceh rania kesal

"Haha kakak sih,lagi ngelamunin apa coba"

Rania hanya tersenyum menjawab pertanyaan Violla
"Udah ah,anak kecil gak usah kepo" tambah Rania. Dan membuat wajah violla cemberut

"Aku udah besar kak. Aku udah 19 tahun!" Violla berbicara kesal pada rania. "Nanti aku yang nikah duluan daripada kakak sm bang rey,lama banget sih gak nikah-nikah. Di langkahin aku lo nanti" sambung violla. Rania menyengir mendengar omongan violla

MEDIC AND DESTINY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang