2. Brooklyn

473 42 0
                                    

Sudah sekitar 3 bulan aku tidak pernah bertemu dengan Justin, dan seperti yang kalian tahu Justin adalah pengguna sosial media yang pasif jadi aku tidak bisa melihat kehidupan Justin. Ya paling-paling aku melihat dari sosial media milik kenny, tidak jarang ia meng-upload foto bersama Justin. Dan dengan melihat fotonya saja, aku bisa tersenyum otomatis walaupun senyumku selalu berhenti seketika aku mengingat bahwa aku tidak akan mungkin menjadi miliknya. Sedih? Sudah pasti itu yang kurasakan. Tapi semenjak Brooklyn hadir lagi kedalam hidupku, dia membantuku untuk tidak selalu mengingat Justin dalam hal apapun. Ia selalu mengerti keadaanku, ia selalu membuatku tertawa!

Brooklyn menelponku, ia mengajakku untuk ikut nanti malam. Aku tidak tahu ia akan mengajakku kemana, tapi kenapa tidak akupun sedang tidak ada pekerjaan jadi aku meng-iyakan tawarannya.

Sekitar pukul 7 malam Brooklyn menjemputku.

"Kate, Brooklyn udah dateng tuh!"

"Iya mom, suruh masuk dulu aja"

"Brooklyn masuk dulu, Katenya masih siap-siap deh kayanya belum selesai"

"Iya mom"

"Eh udah dateng lo, kita mau kemana sih? Gue pake baju santai kaya gini gpp kan?"

"Lo ga liat gue pake apa? Nyantai aja, gue ga akan bawa lo ke tempat mewah ko hahahahaa"

"Bagus deh kalo gitu, yaudah langsung yuk?"

"Oke, mom kita berangkat dulu ya. Tenang, jam 10 udah disini ko hahahaa"

"Mom kalo sama kamu percaya kok, bawa aja sampe minggu depan hahhaahaa"

"Ih momm, yaudah kita berangkat yaa"

Aku dan Brooklyn langsung berangkat, aku hanya memakai crop hoodie, sweatpants dan sandal dengan rambut yang diikat asal. Diperjalanan seperti biasa Brooklyn melontarkan lelucon lelucon garingnya, aku tertawa bukan karena leluconnya, tapi aku tertawa karena melihat usaha dia untuk membuat itu menjadi sangat lucu untuk ditertawakan.

"Kita mau kemana sih?"

"Udah liat nanti aja pasti lo suka"

"Perasaan gue kalo diajak kemanapun ga pernah bilang gasuka deh"

"Kalo sama gue suka ga?"

"......." Aku tersentak mendengar kata-kata itu
"Apaan sih lo hahahaaa"

Awkward, kita hening sejenak.

"Brooklyn, kita mau kemana sih?" Aku mencoba mencairkan suasana.

"Bentar lagi nyampe kok!"

Aku bisa melihat pemandangan sekitar, tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya.

"Nah kita parkir disini, lo ga keberatan kan kalo harus jalan dikit? Pokoknya lo ga bakal nyesel Kate!"

"Siapa takut! Kaki gue kan kuat!"

Aku menyusuri jalan untuk sampai ke tempat tujuan yang lumayan jauh dan sedikit menanjak, sudah sekitar 15 menit kita berjalan akhirnya kita sampai. Ternyata bemar, pemandangan disini sangat indah! Aku bisa melihat bintang, kunang-kunang, suara angin yang membisiki telingaku lalu ditambah dengan pemandangan kota dari atas sini.

"Gimana?"

"Gue suka! Gue gatau kalo ada tempat seindah ini, lo sering kesini?"

"Ya lumayan, biasanya gue kesini kalo gue lagi jenuh dan pengen menyendiri aja"

Ya tempat ini memang sangat pas jika kita sedang ingin menikmati kesendirian, disini memang tidak ada satu orang pun selain aku dan Brooklyn.

Aku tersenyum memandangi pemandangan yang sangat indah dari atas sini, dan ekor mataku bisa merasakan Brooklyn sedang memperhatikanku sambil tersenyum juga.

Sebenarnya yang aku harapkan, hari ini, disini, orang yang disebelahku ini adalah Justin. Walaupun kenyataannya itu tidak akan mungkin terjadi.

"Kate? Tadinya senyum kok mendadak cemberut gitu sih, ada apa?"

"Engga kok, gue cuma......"

"Cuma...?"

"Engga kok, ga penting"

".........Justin? Lo mikirin Justin lagi kan?"

Aku mengangguk.

"Kate, gue tau lo pasti sedih banget. Tapi mau sampai kapan lo kaya gini terus? Cinta itu ikhlas, begitu pula lo, lo harus ikhlas liat Justin bahagia walaupun sama orang lain"

"Lo ga ngerti! Gue tau Justin gak bahagia, dia lakuin itu karena terpaksa!" "Brooklyn, gue mau pulang"

"Oke... Ayo"

Di perjalanan kita saling diam, sebenarnya aku merasa bersalah terhadap Brooklyn. Aku hanya merasa emosional jika membicarakan hal tentang Justin.

"Brooklyn..... Maafin gue ya, gue ga maksud nyentak lo tadi"

"Ga Kate, lo ga salah, gue ngerti. Gue cuma ga pengen lo sedih berlarut-larut gara-gara satu hal"

Aku hanya diam.

"Makasih ya, dan makasih juga udah ajak gue ke tempat seindah itu, maaf gue jadi ngerusak suasana disana"

Brooklyn hanya senyum sambil menatapku.

*

Setelah mengantarku, Brooklyn langsung pamit pulang karena sudah malam dan ia harus menyelasaikan pekerjaannya. Aku langsung masuk kamar, bersiap untuk tidur. Tapi sialnya, aku tidak bisa tidur dan memutuskan untuk membuka handphoneku kembali. Aku membuka instagram dan melihat video Kendall bersama Justin di explore:

 Aku membuka instagram dan melihat video Kendall bersama Justin di explore:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku senang bisa melihat Justin lagi walaupun hanya sekedar di video berdurasi pendek. Di video tersebut Justin, Kendall dan beberapa temannya melakukan lipsync, dan melihat Justin disana berhasil membuatku tersenyum. Menurutku, Justin dan Kendall memang terlihat lucu saat mereka bersama, mereka cocok.

Tiba-tiba aku memikirkan bahwa suatu saat Kendall akan mengandung bayi dari Justin dan pasti Justin akan sangat perhatian terhadap Kendall. Membayangkan hal tersebut membuat aku sedih.

The Feeling 2 (Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang