Sudah sekitar 3 bulan aku lost contact dengan Justin, mungkin ia sibuk mengurusi Kendall yang sedang hamil, aku bisa memakluminya. Walaupun sekarang statusku dengan Justin adalah sahabat tapi sampai sekarang aku tidak pernah mendahului menelpon atau menghubungi Justin, karena mungkin aku masih merasa bahwa Justin itu lebih dari seorang sahabat, jadi ya aku belum mendengar kabar dari Justin sejak ia bilang bahwa Kendall sedang mengandung.
***
Hari ini Brooklyn mengajakku untuk menonton di bioskop, karena tidak ada kegiatan akupun mengiyakan tawarannya. Brooklyn bilang bahwa ia sudah membeli tiketnya, kita mendapat jadwal nonton pukul 19.15, dan ia akan menjemputku pukul 18.30. Setelah selesai bersiap aku langsung keluar rumah karena Brooklyn sudah menunggu sekitar 10 menit di mobilnya, ia bilang ia tidak mau terlambat menonton. Setelah itu kami berdua langsung berangkat menuju sebuah mall.
Setelah sampai kami berkeliling dulu untuk menunggu film diputar, lalu kami langsung menuju bioskop. Jujur aku tidak tahu film apa yang akan ditonton kali ini, tapi aku yakin selera Brooklyn bagus jadi tak apalah. Sebelum film diputar, Brooklyn izin kepadaku untuk pergi ke toilet. Dan tidak lama film mulai diputar.
Loh kok?
Aku mulai bingung karena film yang ditayangkan merupakan videoku dan Brooklyn saat kami masih bersekolah di tempat yang sama. Lalu, mereka juga memutar video kebersamaan aku dengan Brooklyn yang lainnya, saat berlibur di Santa Monica, saat ia mengajakku dinner, dan beberapa kenangan lainnya. Aku bingung, ada apa ini?
Setelah video selesai diputar, Brooklyn masuk kembali dan menghampiriku. Ia menarik tanganku sampai ke tengah layar. Dan aku baru menyadari bahwa disitu ada teman SMA-ku; Michelle, Maddi, Ryan, Carl, Caitlin, dan Justin, ya ia hadir juga tetapi aku bisa melihat bahwa ia tidak bersama Kendall. Lalu ada sahabatku saat kuliah; Cara dan Candice. Lalu ada mom, dan keluarga Brooklyn hadir semuanya.
"Kate, sejak pertama kali aku ketemu kamu disekolah dulu aku melihat kamu sebagai seorang perempuan yang beda, kamu unik, dan kamu juga cewek yang kuat. Seiring berjalannya waktu, kita semakin dekat walau hanya sebatas sahabat.."
Aku mulai mengeluarkan air mata
"Tapi aku bersyukur karena jadi sahabat kamu, aku bisa kenal kamu lebih jauh, aku bisa kenal mom. Setelah bertahun-tahun kita gak pernah ketemu, dan sampai akhirnya kita dipertemukan lagi, aku semakin kagum sama kamu. Dari kisah hidup kamu yang kamu ceritain, aku bisa menyimpulkan bahwa kamu adalah wanita yang hebat. Sosok wanita seperti kamu yang aku butuhkan untuk mendampingi aku"
"Kate, will you marry me?"
Tangisku semakin menjadi dan aku mulai mencoba menahannya dan menjawab pertanyaan Brooklyn.
"Sebelumnya, aku mau bilang makasih sama kamu. Makasih udah sayang sama aku, kamu selalu ada disaat aku butuh seseorang dan disaat aku ngerasa gapunya siapa-siapa. Kamu laki-laki pengertian, kamu gak pernah marah sama aku, kamu selalu bisa nerima apapun yang aku lakuin"
"And the answer is........ yes!"
Brooklyn memasang cincinnya di jari manisku lalu mencium bibirku, baru kali ini aku melihat dia sebahagia itu. Aku bisa melihatnya saat air matanya tidak bisa terbendung lagi. Dan Justin, aku sudah menyerah. Semoga aku dan Brooklyn bisa hidup bahagia, dan semoga kamupun begitu J.
***
Justin's POV
Saat ini aku sedang membersihkan kamar yang sudah sangat berantakan, semenjak Kenny mengandung ia menjadi pemalas tapi aku bisa memahaminya. Dan kebetulan Kenny sedang hangout bersama Hailey aku bisa leluasa membersihkan kamar kami.
Saat akan membersihkan laci, aku menemukan sebuah buku yang berukuran sedang tetapi tebal. Aku tau bahwa ini buku diary, dan sudah pasti milik Kenny. Karena penasaran aku membuka diary tersebut, bukan bermaksud mengganggu privasinya tapi aku adalah suaminya dan ia tidak berhak merahasiakan sesuatu dariku.
Aku membaca beberapa bagian dari diary tersebut dan tidak ada yang menarik sampai aku membaca bagian yang berisi
'hari ini aku merasa mengkhianati orang yang aku cintai, yaitu Justin suamiku. Saat ia bilang ia akan pergi untuk beberapa hari, seorang mantan pacarku yang bernama Zac datang ke rumahku. Sejujurnya ia adalah mantanku yang sampai saat ini masih sering muncul dipikiranku. Aku terkejut ia tiba-tiba datang ke rumahku karena sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya. Ia bilang bahwa ia masih mencintaiku, ia menyesal berpisah denganku, dan ia tidak peduli bahwa aku sudah memiliki suami. Ia langsung menciumku dan melepas bajuku, dan kami bercinta. Aku bingung, kalau Justin mengetahui ini ia pasti akan menceraikanku, dan akupun belum mengetahui apakah bayi yang aku kandung ini adalah bayi dari Justin atau Zac? Jika bayi ini adalah bayi dari Zac aku bisa memaklumi jika Justin akan marah besar atau bahkan ingin berpisah denganku. Aku sudah pasrah dan mungkin aku bisa lebih bahagia dengan Zac. Aku tau Justin menikahiku karena terpaksa dan sebenarnya ia sangat mencintai Kate, aku tau itu.'
Kalian tahu? Saat membaca kalimat itu rasanya aku ingin marah, menangis dan aku bingung aku tidak tahu apa yang harus kulakukan pada Kenny. Ia mengkhianatiku, saat ini aku memutuskan untuk menceraikannya. Keputusanku ini sudah bulat, dan aku tidak peduli lagi dengan wanita itu, ia telah membuatku hancur. Aku sudah menjaganya, menyayanginya, dan aku sudah mengorbankan perasaan aku pada Kate hanya untuk dia!
Belum lagi aku mendapat telepon dari Brooklyn bahwa ia akan melamar perempuan yang paling aku cintai, Kate. Dan tandanya, harapanku untuk bersama Kate sudah tidak ada. Sebentar lagi ia akan menikah dengan Brooklyn dan akhirnya aku bisa merasakan apa yang Kate rasakan saat aku akan menikahi Kendall.
Rasanya hari ini adalah hari terburukku, pertama istriku menghianatiku dengan cara tidur dengan lelaki lain dan sekarang aku menduga-duga apakah aku ayah dari anak tersebut atau si brengsek Zac? Dan kedua, orang yang aku cintai akan dilamar dan sebentar lagi akan menikah!
***
"And the answer is........ yes!"
Selamat Kate, Brooklyn pantas mendapatkan kau.
Mungkin saja jika aku berani mengungkapkan perasaanku sebelumnya, hal ini tidak akan terjadi. Mungkin aku dan Kate saat ini sudah hidup bahagia bersama. Aku hanya bisa mengharapkan yang terbaik saja untuk Kate.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling 2 (Bieber Love Story)
FanficPastikan kamu sudah membaca The Feeling sebelum baca chapter 2 ini.