Sean POV
Aku mengerjabkan mataku.menyeimbangkan sinar lampu di lensa mataku. Aku melihat jam yang berada di meja disamping tempat tidurku menunjukan pukul 05:00 Subuh.aku keluar dari selimut tebal ku dan merapikannya kembali.
Aku memakai sandal tidurku dan mengambil handuk dan pergi kedalam kamar mandi. Rutinitas ku hari ini tidak begitu padat aku cuma Harus menemui klien dan rapat mengenai saham yang akhir-akhir ini menurun drastis. Aku sangat bingung kenapa itu sampai terjadi.
Aku keluar dari kamar mandi.huh tubuhku lebih segar dari sebelumnya. Aku mengambil celana, baju putih polosku dan jas hitam dan lalu aku memakainya. Setelah cukup rapi, aku mengambil dasi bermotif garis berwarna biru dan dipadu dengan warna hitam. Sangat pas dengan jas yang kupakai,yang dominan berwarna gelap. Ya memang aku lebih suka warna yang lebih gelap. Karena kalau warna yang cerah terlihat sangat mencolok dan sedikit tidak enak dipandang. Bayangkan saja jika aku memakai baju kaos berwarna merah cerah dan balut dengan jas berwarna kuning lalu celana yang berwarna biru muda dan diberi dasi pita berwarna pink. Membayangkannya saja aku bergidik ngeri.
Aku keluar dari kamarku. Masih sepih. Ya memang aku selalu pergi pagi-pagi sekali.
Ada beberapa hal yang alasannya.Pertama:
Aku paling tidak suka kata terlambat. Kosakatanya saja aku tidak suka,lalu bagaimana jika aku melakukannya. Memang seumur-umur aku belum pernah terlambat.baik di manapun dan kapanpun.
Kedua:
Aku selalu bangun pagi,walaupun aku lembur atau kecapekan aku selalu bangun lagi. Entah kenapa jika hari menjelang pagi pasti mata ku terbuka dengan sendirinya. Aku pun bingung!
Ketiga:
Karena aku mau menghindari Angel. Hanya satu alasannya. Karena aku Membencinya. Bahkan sangat membenci. Ntah mengapa saat papa dan Mama membawanya pulang kerumahnya saat orangtuanya meninggal.Mama dan papa selalu memperhatikannya. Bahkan dia telah membuat papa membenciku. Aku ingat sekali ketika papa memukulku untuk yang pertama kalinya dan itu semua karena Angela.bahkan mengenangnya saja aku tak mau!
Karena aku tahu bahwa Angel tidak suka bangun pagi jadi untuk menghindari nya maka aku berangkat ke kantor pasti pagi-pagi sekali.
Dia adalah wanita pemalas.bangun pagi saja tidak mau,bagaimana mau meningkah nanti. Jika ada yang mau menikah dengannya,pasti dia adalah lelaki yang sangat bodoh.bagaimana bisa dia menikah dengan perempuan pemalas dan manja seperti Angela.HuFtttt! Aku mengambil nafas panjang. Kenapa aku membicarakan dia. Ohhh Sean.kau pasti sudah tidak waras hingga kau membicarakan dia.
******
Aku sudah sampai di mall, Ya. Aku mau menemui klien ku dari Dorth Deam groub. Perusahaan ku bernama seans Groub.
perusahaan milikku yang dibangun oleh hasil kerja keras ku selama ini. Aku tidak bekerja di perusahaan papaku. Aku lebih memilih untuk membuat perusahaan yang aku pegang sendiri.Aku menunggu disalah satu cafe yang hanya bisa didatangi oleh pengusaha. Bagaimana tidak. Disini khusus untuk para pengusaha untuk melaksanakan metting atau khusus pengusaha untuk sekedar bersantai-santai. Dan aku bisa melihat ada beberapa anak dari pengusaha disini . ya aku melihat Anisa anak dari pengusaha batu bara di Jambi. Perusahaan PT.Bara Pertama.oke lupakan!
Aku duduk disalah satu meja yang terletak tak jauh dari jendela kaca hanya untuk melihat pemandangan. Ada yang bergetar di saku jasku. Aku mengambilnya dan melihatnya dengan kepala yang sedikit menunduk dan ternyata itu adalah Sms dari Mama.
•Sean kamu nanti pulang cepetkan. Mama mau kamu datang ke restoran Hort Fark jam 20:00 malam,ada acara makan malam keluarga.jangan sampai tidak datang ya. Mama menunggu mu.
Aku menghela nafas dengan kasar. Terpaksa aku harus ke sana. Ini kulakukan hanya demi Mama.kalau tidak.aku tidak mau repot-repot mau pergi ke sana.
Terpaksa deh kau harus ketemu sih anak manja Angel. Huh! Ada ada aja hidup gue. Selalu aja ribet.
Aku masih fokus kepada handphoneku untuk membalas SMS dari Mama tetapi aku urungkan karena aku mendengar suara deheman yang berada di depanku. Aku pun menongak-an kepalaku.
"Kamu...kamu ngapain kesini?" tanyaku terkejut dan refleks aku memasang muka datarku.
"Aku kesini sama Zahra..tu dia" ucap Angel sambil menunjuk dan aku mengikuti arah telunjuknya kearah seorang gadis yang sedang menerima minuman dari waiters.dan langsung dipasang lagi raut wajah datarku. Agar dia mengerti kalau aku sangat.sangat tidak menyukainya.!
"Ya udah. Ngapain kamu kesini." ucapku yang membuatnya kesal karena mendengar ucapan ku.
"Aku mau di sini sebentar sama kakak. Kan udah lama kita gak satu meja bareng"ucapnya membeo.
"Bolehkan kak?" tanya nya dengan mengeluarkan puppy-eyyes nya. Huh dia kira aku akan tergoda dengan wajahnya yang membuatku muak!
"Gue gak mau. Sana pergi" ucapku ketus.
"Tapi aku mau sama kakak" ucapnya
"GUE BILANG PERGI. YA PERGI!" bentak ku yang membuat dia terdiam. Aku melihat dia terkejut atas bentakan ku. Dia langsung menunduk kepalanya. Dari gerak-geriknya sepertinya dia sedih. Tapi entahlah aku tidak perduli. Biar sajakan. Bahkan dia matipun aku tidak perduli.
Aku melihat sekitar kami dan ternyata kami sedang menjadi tontonan gratis. Huh! Sangat memalukan.
Angela pergi dari tempat duduk tetapi masih dengan menundukkan kepala. Kenapa dia. Semenjak aku membentaknya dia seperti tidak mau melihat wajah ku. Hell Sean. Kenapa kau memperhatikannya.
Dia langsung pergi ke meja tempat temannya yang ditunjuk kepadaku tadi. Aku melihat dia seperti habis menais menangis. Aku melihat ada sisa air mata dia salah satu kelopak matanya. Benar dia menangis?.Kenapa? Oh ayolah sean. Dia itu anak manja, pantas saja menangis dia kan tidak pernah di bentak selama ini.jadi untuk apa diurusi.
Tiba-tiba perasaan aneh tiba-tiba muncul pada benakku. Apa aku sudah keterlaluan ya sehingga dia menangis seperti itu. Aku menggeleng. Kenapa aku berpikir begitu. Dia pantas mendapatkannya. Dia hanyalah anak manja yang membawa petaka dalam keluargaku!
Shit!! Kenapa aku terus kepikiran dia terus sih. Perasaan bersalah ini terus menghantui pikiranku. Oh ayolah Sean. Jangan berpikir yang tidak-tidak! Aku menghembuskan nafas lelah dan melihat ke arlojiku. Kenapa para klien belum datang-datang juga. Batinku.
Aku melihat kearah meja tempat Angela duduk. Aku melihat dia meletakkan uang di meja dan langsung menarik tangan sahabatnyanya. Oh ayolah Sean kau membuat nya bersedih. Ucap hatiku. Aku terus memperhatikannya hingga dia menghilang di balik dinding-dinding kaca itu.
******
Semoga suka
salamHangat dari ThorThor ya:)