Four| Apa?

3 1 0
                                    

Angela PoV

Aku baru selesai mandi dengan handuk yang menutupi tubuhku.
Sehabis dari rumah Zahra aku langsung pulang.ntah kenapa aku jadi tidak bersemangat hari ini.

Aku mengingat kejadian di mall tadi.
Entah mengapa aku merasa sedih karena dibentaknya. Oh ayolah Angel.kau cengeng sekali sih.itu hanya sebuah bentakan bukan tamparan yang membuatmu bersedih. Tapi mengapa hatiku terasa sakit aku mendengarnya tadi membentak ku. Ada apa dengan hatiku ini.

Entahlah! Aku tidak mau memikirkan kejadian tadi. Yang membuat ku sedih. Aku melihat arlojiku yang menunjukan pukul 19:00 malam. Aku berlalu ke lemari mengambil dress soft pimk milikku. Dan memakai hihgh Hells Yang tingginya 5cm yang berwarna putih polos. Aku berjalan ke meja rias ku. Aku memakai make up yang natural. Tidak mau terlalu tebal. Nanti aku terlihat seperti badut atau Tante garang! Huh..aku tidak mau terlihat seperti itu.

Tegur dong! Emang kalian gak mau tahu aku mau kemana! 😊

Aku mau pergi ke restoran Hort Fark.karena ada acara makan malam keluarga besar Frandika.aku turun kebawah yang mendapati Mama dan papa yang sedang mengobrol di ruang tamu. Aku menghampiri mereka.

"Sudah siap njel?" tanya Mama kepadaku.aku duduk di samping Mama dan berhadapan dengan papa.

"Sudah ma. Kak Sean mana ma?" tanyaku.

"Kakak kamu di apartemennya. Katanya dia akan datang ke sana sendiri." ucap Mama. Huftt! Aku menghela nafas. Memang iya.kak Sean mempunyai apartemen yang cukup mewah untuknya. Itu hasil kerja kerasnya. Aku bangga sama kak Sean. Tanpa ikut campur tangan orang lain dia bisa membangun sebuah perusahaan dan sebuah apartemen. Aku sangat bangga kepada kak Sean.

"Yaudah yuk kita berangkat!" ucap papa dan kami bertiga keluar rumah dan pergi dengan menaiki mobil. Aku ikut papa aja ah! Entah mengapa aku malas menyetir sendiri.

"Pa? Aku ikut papa sama Mama  ya, aku malas nyetir sendirian. Boleh kan pa?" tanya ku kepada papa.

"Yaudah. Masuk sana." ucap papa kepadaku dan aku menaiki mobil dan duduk di belakang.

*****

Kami bertiga memasuki sebuah restoran berbintang yang berada di Jakarta.
Horkt Fark. Itu adalah sebuah restoran yang menjadi tempat Favorite keluarga kami untuk berkumpul bersama dalam sebuah pertemuan keluarga.

Aku mengedarkan mataku melihat sekeliling.sangat cantik. Aku melihat sebuah patung dengan gaun pernikahan tengah tersenyum yang sedang memakai baju pengantin  berwarna putih didekat sebuah Jendela yang cukup besar tengah bersinar karena terkena sinar lampu. Yang membuat dia bersinar seperti mutiara yang terkena sinar matahari. Aku berpikir. Apakah aku bisa seperti patung itu. Bisa memakai baju pengantin yang tampak indah rupanya. Dan bersanding dengan seorang kekasih yang sangat mencintaiku dengan tulus tanpa melihat semua harta yang aku miliki. Aku tersenyum memikirkannya. Aku dan mama papa menuju keruangan khusus di restoran ini.

Aku tersenyum melihat semua keluarga yang sedang berbicara satu sama lain dengan bahagia tanpa beban. Kami menuju meja mereka.

Tante sharla menoleh dan langsung tersenyum sambil melihatku. Lalu memelukku erat.Tante sharla adalah adik dari Mama Siska yang sudahku anggap ibuku sendiri karena sifatnya yang baik dan selalu memanjakanku.

"Kau sangat cantik Angel..." ucap Tante sharla menggosok punggungku dengan lembut. Aku tersenyum dan mengakhiri pelukannya.

"Makasih Tante. Tante juga cantik kok" ucapku kepada Tante sharla yang membuatnya tersenyum.

"Kau membuatku terpesona sayang.." ucap Om Radit( suami Tante sharla) kepadaku yang membuat semua orang tersenyum mendengarnya. Ya memang Om Radit selalu memanggil ku dengan sebutan 'Sayang'. Itu tidak aku ambil pusing. Memang pantas jika seorang Paman memanggil keponakannya dengan sebutan seperti itu.

"Om bisa aja" ucapku malu dan sembari duduk di sebelah kiri Mama dan papa disebelah kanan Mama. Kami sekeluarga duduk di meja yang begitu besar dan panjangnya sekitar 20 meter yang terbuat dari kaca dan memiliki kursi yang terbuat dari kayu dan tempat tumpuan untuk duduk terbuat dari busa  yang tersusun rapi seperti susunan tempat para pejabat untuk meeting.

Semua keluarga berkumpul. Kecuali satu yaitu kak Sean. Dimana dia? Apa dia tidak datang?. Aku mengalihkan pqndanganku kearah pintu masuk untuk melihat apakah kak Sean sudah datang.

"Kau mencari siapa Angela sayang?" tanya seseorang yang membuat pandanganku beralih kepada seorang wanita paruh baya sedang tersenyum manis kepadaku yaaa walaupun tidak memungkin karena dia sudah cukup tua untuk sekedar dibilang manis. Dia adalah oma Tara. Dia adalah ibu dari almarhum ayahku dan papa Dean. Aku menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa kok oma."ucapku kepada oma yang duduk di samping tente sharla dan dibalas anggukan oleh oma.

kami semua mengobrol hanya untuk sekedar menanyakan kabar. Oh iya aku lupa bilang! Kalian sih gak nanya atau sekedar negur Angel. Pasti kalian mau nanya gini.'siapa aja sih yang datang dalam pertemuan keluarga Frandika?. Disini ada 12orang. Yaitu papa Kean, Mama Siska,Tante sharla,Om Radit,Oma Tara, Oma Foli (adiknya oma Tara),Tante Ranita(adik Mama kandung aku),Om Geral(suami Tante Ranita), Laura (anak pertama dari Tante Renita dan sudah menikah) bang rossi ( suamu kak laura) Kak Josh ( anak kedua dari Tante Renita yang menurutku tampan:). Dan yang terakhir adalah aku Angela😅 .Opa? Disudah meninggal dua tahun yang lalu kerena mengidap penyakit struck. Aduhh Angel jadi mewek nihh😢😢😢

" Angel oma mau bilang sesuatu sama kamu?"ucap oma tara seketika. Membuat seorang yang sedang berbincang-bincang diam dan menatap oma.

"Ada opa oma?" tanyaku sopan

"Oma dan papamu sudah berunding. Bahwa kami akan menj_.."

"Maaf aku terlambat!" ucap seseorang dengan suara tegas. Aku melihat seseorang dengan kemeja putih dan dibalut dengan jas berwarna biru Dongker dengan memakai dasi panjang dan memakai kacamata hitam dengan campuran sinar biru dilensanya. Aku terkesiap itu kak Sean. Dia sangat tampan.

"Kau membuat kami semua kaget Sean." ucap seseorang menyadarkanku.

"Aku minta maaf oma karena membuat kalian terkejut dan maaf atas keterlambatan ku." ucap kak Sean ambil menunduk sopan. Aku tersenyum. Dia sangat  berwibawa.

"Oh tidak apa-apa nak Sean. Silahkan duduk! Apa kabarmu nak?" tanya Om  Geral sambil menepuk pundak kak Sean pelan. Dia hanya senyum dan duduk di samping papa. Jadi aku tidak bisa melihatnya karena aku duduk di samping Mama. Dan otomatis kami duduk denagn jarak diantara Mama dan papa.

"Oh iya oma. Oma tadi mau bilang apa?" tanya kak Kevin anaknya Tante Renita.

"Oh iya oma lupa. Jadi gini. Oma sama dean membuat sesuatu rencana, sebenarnya rencana ini sudah cukup lama,ini mengenaimu sean dan  Kami akan menjodoh-kan_.."

"Apa!! Tidak-tidak aku tidak mau!" teriak kak Sean sedikit berteriak. Aku terkejut! Apa kak Sean dijodohkan. Apa dijodohkan? hatiku bergetar tak karuan mendengar tentang perjodohan ini .Yaa.. Bergetar dalam arti gelisah. Entah mengapa?

"Ishhh kau ini sangat tidak sopan Sean. Dengarkan dulu oma mu" ucap papa sambil memukul punggung Sean pelan.

"Kamu dengerin Sean. Ini bukan untukmu tapi untuk Angel_.."

Apa! Untuk Angel? Maksudnya! Aku menggelengkan kepalaku.

"Maksud oma?" tanya kak Sean.

"Oma tidak menjodoh-kan mu. Mana mungkin kau menikah dengan laki-laki." ucap oma sambil terkikik.

"Tapi maksud oma, untuk ku!, itu apa?" tanyaku penasaran. Hatiku tidak tenang sekarang. Semoga apa yang aku pikirkan sekarang tidak akan menjadi kenyataan.

"Iya untukmu Angel. Perjodohan ini untuk mu.!"

Deg!

Perjodohan ini untuk mu.!

Perjodohan untuk mu

Untuk mu.

Untuk ku?

"APA.....!"

Next....













I was wrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang