Dan seperti biasa, ia akan marah dengan fariz dan melupakannya untuk sesaat. Namun apakah itu akan bertahan selamanya atau ia akan kembali jatuh pada pesona seorang Fariz? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
***
Masih Flashback On
Cukup lama Thiya mencoba menjauhkan diri dari Fariz. Mencoba melupakan Fariz walau otaknya tidak bisa sinkron dengan hatinya. Ia selalu berkoar-koar pada semua orang yang tahu tentang Fariz bahwa ia akan melupakannya. Namun entah itu hati atau otaknyakah yang selalu menghadirkan fariz dalam ingatannya. Fariz seperti bayang-bayang yang mengikuti Thiya kemanapun.
Tanpa terasa, bulan terus berganti dan tibalah saatnya bagi Fariz untuk menentukan dimana masa depan yang akan dirintisnya kelak. Fariz akan mengahdapi dua ujian tersulit dalam bangku persekolahan. Yang pertama Ujian Sekolah dan Ujian Nasional selanjutnya. Fariz benar-benar disibukkan dengan pelajarannya. Ia harus mengulang semua pelajaran dari kelas 1 hingga kelas 3 sekarang.
Fariz yang sedang sibuk dan jarang terlihat membuat Thiya sangat merindukan wajah dan senyumnya. Thiya bahkan sering berjalan di depan kelas fariz sekedar memastikan kegiatan yang Fariz lakukan di dalam kelas. Fariz terlihat begitu serius memperhatikan pelajarannnya seperti yang Thiya yang tangkap saat itu. Thiya juga hanya dapat mendukung Fariz dalam hati.
***
Saat semua siswa gembira mendengar pengumuman libur beda halnya dengan Thiya yang bersedih. Thiya justru tidak ingin ada hari libur di sekolah saat ini. Dan jika dia sudah libur artinya Thiya tak dapat melihat Fariz yang selalu dirindukannya. Thiya bahkan tak dapat menahan air matanya saat mengikuti upacara bendera terakhir untuk anak kelas 3 sebelum Ujian. Thiya tak dapat menahan hasratnya saat melihat pemimpin upacara saat itu. Orang yang sebentar lagi tak dapat dilihatnya. Ia ingin menikmati saat terakhir melihat Fariz.
***
Karena mungkin keberuntungan menyelimuti Thiya, gadis itu harus datang ke sekolah pada saat Ujian Nasional hari pertama berlangsung. Thiya senang bukan main saat mendengar berita dari teman sekelasnya pagi ini. Thiya langsung bersiap saat itu juga untuk berangkat ke sekolah dan bertemu dengan sang pujaan hati. Thiya bahkan berangkat lebih pagi dari waktu biasanya. Dan baru beberapa orang yang tiba di sekolah.
Thiya celingak celinguk menacari keberadaan Fariz namun belum menemukannya sampai waktu pelaksanaan ujian hampir tiba. Thiya merasa down saat pikirannya berkata
Fariz sudah ada di dalam ruangan. Namun logikanya membangkitkannya bahwa Fariz belum melewati gerbang sejak tadi. Akhirnya ia terus menunggu Fariz di gerbang sekolahnya.Tak berselang lama, Thiya mendengar suara yang sangat dikenalnya sedang bicara dengan orang lain. Ia langsung mencari sumber suara tersebut yang sekarang tepat di belakangnya. Thiya langsung merona dan membalikkan badannya karena bertatapan dengan pemilik mata yang selalu Ia rindukan. Fariz pu berjalan mendahuluinya dan berhenti sesaat tak jauh dari tempat Thiya berdiri. Fariz kemudian berbalik dan melengkungkan bibirnya ke atas tanda Ia tersenyum. Thiya yang melihat itu langsung membeku, Fariz tersenyum padanya.
***
Ujian Nasional telah selesai, yang artinya waktu Thiya semakin sedikit.Thiya sangat penasaran dimana Universitas tujuan Fariz. Namun karena tidak ada keberanian untuk bertanya pada Fariz langsung, Thiya meminta tolong kepada sahabatnya Diandra.
"Dian, kamu mau gak nolongin aku?" Tanya Thiya membuka obrolan.
"Tolongin apa? Tanya Diandra balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertanda Cinta Dalam Diamku
RomantikMengikuti mu adalah hobby yang wajib kulakukan setiap harinya, walau kau takkan sadar ada hati yang menginginkan hatimu. - THIYA PUTRI ADITAMA Aku bukan tak melihat sinyalmu namun aku hanya ingin menjagamu sampai nanti, maafkan aku karena menutup pe...