Chapter 2 : The Hunger Games

119 11 7
                                    

Author pov.

"Sebuah apa?" Semuanya menanyakan hal sama.

"Sebuah permainan.......seperti The Hunger Games...."

"Ya, ka-lian be-nar" .Mendadak sebuah hologram besar keluar dari tengah gedung tempat seluruh Distrik berkumpul.

"Itu siapa di dalam hologram?" Salah satu anggota Distrik 9 berkata.

"Ini ada-lah sebuah permai-nan. Misi ka-lian adalah menca-ri petunjuk keluar da-ri tempat ini dan kalahkan mu-suh kalian. Temukan Entity303 untuk menda-patkan petunjuk lebih. Permainan terba-gi atas tiga babak. Kalahkan musuh kalian se-lesaikan misi kalian dan nik-ma-thi p-her-mmaa-inan!!" Hologram itu... entahlah rusak atau dibuat semacam itu. Tetapi intinya adalah kita harus mencari jalan keluar.

"Hey lihat ada chest dibelakang masing-masing Distrik!" Slepy berteriak tiba-tiba.

"Mana sini kulihat," Falkyrie menjawab teriakannya kepada seluruh Distrik.

Setelah dibuka dan diambil isinya...

"Isinya 3 Iron Axes, 1 Enchanted Bow, 64 Arrows, 4 Set Leather Armour, dan 10 Iron Ingot." Falkyrie menjelaskan.

Falkyrie membagikan sama rata kepada seluruh anggota Distrik 20. Seluruh Disrtik juga mendapatkan barang yang sama.

"Hey lihat! Sepertinya tulisan Distrik mengandung sebuah rahasia. Mari kita coba membukanya." DragonContro berteriak penuh arti.

"Yah, sepertinya begitu. Silahkan kau coba. Yang penting kita harus segera menyelesaikan misi dan mencari jalan keluar saja." Phytra tidak yakin ada rahasia dibalik tulisan Distrik.

"Hey kau, kita kan harus mencari jalan untuk mencari jalan keluar dari tempat ini menuju misi berikutnya!" Anggota---lebih mirip ketua---Distrik 16 memprotes gaya bicara Phytra.

"Suka-suka mulut gua!" Phytra mengelak.

"Tau ah gelap! Susah bicara ama orang susah!" Orang Distrik 16 juga menyahut bantahan Phytra.

Kini mereka mendekati hologram tulisan masing-masing. Mereka sepakat menekannya bersama-sama setelah rapat kecil.

"Siapa nih yang akan menekan tombol?" Falkyrie menanyakan sesuatu.

"Gak tau, gua ikuti aja." Phytra lagi-lagi menjawab dengan kata "gua".

"Bagaimana dengan aku?" DragonContro mengajukan dirinya untuk menekan tombol.

"Baiklah." Slepy setuju.

"Serrah lu." Phytra menyahut.

"Ok Dragon." Seru Falkyrie.

"Sekarang kita tekan bersama. Sepertinya kita harus melakukan bersama-sama." DragonContro memberi saran.

"Oke oke." Sahut semuanya.

Lalu mereka datang ke tempat hologram dan menekan hologram itu. Lalu terbukalah tempat rahasia itu. Dan ternyata.......

"Isinya sebuah kunci." Falkyrie menyahut.

"Apa gunanya kunci ini?" Slepy bertanya.

"Ahh aku tidak tahu."

"Mungkin kita harus memasukkan kunci itu ke suatu tempat, tapi dimana?"

"Mungkin disitu? Di hologram besar yang bicaranya terbata-bata?"

"Bisa jadi. Aku akan mencobanya." Slepy ingin mencobanya.

Lalu Slepy masuk ke tempat hologram tadi, Slepy menekan-nekan tombol dibawah lantai.

"Kenapa tidak bisa jugaa??" Slepy hampir menyerah. Kemudian salah satu anggota Distrik 3, 4, 7, 10, 14, 17, dan 19 juga mencoba menekan-nekan tombol.

"Ini seperti sebuah kode." Orang Distrik 10 mengawali pembicaraan.

"Mari kita coba menekan tombol dari atas ke bawah, secara diagonal." Orang Distrik 4 memberi usul.

"Mari kita coba." Semuanya mulai mencoba-coba saran orang Distrik 4.

Setelah semuanya mencoba saran Distrik 4, ternyata............

Gagal.

"Hey, ada tombol yang berwarna putih nggak di garis kalian?" Slepy menanyakan sesuatu.

"Ada." Semuanya menjawab jawaban yang sama.

"Hey Slepy!" Phytra memanggil Slepy.

"Apa?" Slepy menjawab panggilannya.

"Coba lu tekan tombol putih tu." 

"Dasar tukang perintah!"

"Biarin!"

Slepy pun menekan tombol putih itu, dan ternyata memunculkan.......

Pintu rahasia.

"Ayo tekan kawan-kawan!" Mereka menekan tombol putih di baris mereka secara bersamaan, dan.....

Terbukalah pintu rahasia didalam bulatan besar tempat hologram itu. Lalu beberapa perwakilan Distrik maju kedepan untuk memasukkan apa yang cocok untuk dimasukkan kedalam lubang-lubang itu.

"Hey, panggil perwakilan Distrik kalian ke sini." Perintah Slepy. Para perwakilan Distrik segera berkumpul ditempat Slepy. Mereka kemudian memasukkan kunci mereka kedalam lubang kunci.

"Ayo!"

"Ya!"

"Kau bisa!"

"Semoga tak terjadi apa-apa...."

"C'mon!"

Semua perwakilan Distrik segera memasukkan kunci mereka kedalam lubang. Tetapi tiba-tiba terjadi sebuah......

guncangan besar.

"Wat de pak!"

"Apaan nih!"

"Yah kok betul firasat gue!"

"Alamak!"

"Ini seperti di mimpi...." Dragon berbicara dalam hati.

Mendadak lantai yang mereka gunakan untuk pijakan menghilang seperti ditarik oleh sticky piston. Namun bola besar ditengah mereka tidak hilang. Mereka semua lalu jatuh ke dalam lubang yang sangat dalam.

Falkyrie50 pov.

BRAKK!

"Dimana aku?"[]










Yooooooo kembali lagu dengan editan four heroes. Uhh gila bener kapok buat cerita pake mode pesawat. Jadinya gak ke-save deh

"Rasain tuh!"

"Yang sabar"

"Aktifin tuh paketan, dimatiin mulu kerjaannya!"

Author : "paketan gue menipis wahai readers yang merupakan manusia asli...."

Ini udah ketiga kalinya gue gak ke-save, dan yang paling parah yang ketiga, udah gak ke-save, keliru pencet yang publish! Akhirnya setelah perjuangan panjang, ditambahi bagian yang kurang deeh!

Tunggu chapter Four Heroes lainnya!














(Dan jangan lupa subs channel "Atkasi Gaming" :v)

Four Heroes : A Minecraft Story (1st Edition)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang