Chapter 6

121 13 10
                                    

Sebelum menjalankan misi penyelamatan warga sipil dari tawanan Black Damn, anggota teroris paling kejam. Setelah lima tahun menjadi buronan kini mereka membuat ulah lagi. Maka dari itu CIA mengumpulkan seluruh secret agent yang berasal dari negara manapun untuk bersatu melawannya.

Setelah menjalani latihan berhari-hari kami di berikan istirahat full untuk sehari.

Lebih tepatnya mungkin untuk menikmati waktu sebelum esok tiba, selamat atau tidak karena, aku tahu Black Damn itu sangat kuat.

Dalam misi penyelamatan lima tahun silam semuanya gagal dan para sandera juga jadi korban itu menjadi hari yang paling menyedihkan bagi dunia.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul dua pagi tapi, aku tidak bisa tidur.

Apa yang sedang dilakukan Al?
Apa dia bisa tidur nyenyak?
Apa dia memikirkanku?
Ahhhhh...
Aku benar-benar merindukannya. Walaupun dia sudah menyakitiku, tetap saja dia adalah cinta pertamaku tidak mudah melupakan first love.

Rindu ini semakin menggebu-gebu, tapi apa daya.

Aku harus tidur, dia pasti sudah tidur nyenyak dan sama sekali tak memikirkanku.

Aku mulai merebahkan tubuhku kekiri, kearah teman sekamarku Rachel, dia seorang secret agent dari German. Dia tidur sangat pulas.

Rachel memang gadis yang tak banyak bicara. Dia akan mengeluarkan suaranya jika memang di perlukan, lain sekali dengan Rayn yang rempong dia akan mengeluarkan suara-suara aneh walaupun tidak diperlukan.

Aku berusaha menutup mataku

***

Hari ini aku harus bersenang-senang karna bagaimana pun aku tak tau apa yang akan terjadi besok.

Aku dan rayn berencana untuk breakfast di restaurant indonesia yang ada di sebrang hotel tempat kami menginap.

Rayn sangat berbeda hari ini, dia lebih banyak diam saat perjalanan.

"Kenapa? ". Aku menyenggol bahunya sampai ia bergeser beberapa langkah dariku.

"Tidak ada apa-apa"

Aku tak mau banyak bertanya dan melanjutkan langkah kakiku mengikuti Rayn.

"Good morning"
Sapa pelayan itu dengan ramah.

Aku dan rayn langsung memilih tempat duduk di samping jendela sehingga saat makan kami bisa juga menikmati keramaian kota ini.

Restauran ini bernama restauran sejahtera. Terlihat sekali pelayannya juga orang indonesia.

"Halo. Sepertinya kalian orang indonesia"
Sapa salah satu pelayan dengan rambut sepanjang bahu tersebut. Dia tampak seumuran denganku.

"Iya"

Rayn hanya diam sambil melihat-lihat menu makanannya.

"Mau pesan apa?"

"Nasi goreng satu, sama air jeruk ya, kalau kau Rayn ingin apa?"

Saat ku sebut nama Rayn entah mengapa wanita itu seperti terkejut.

"Aku sama denganmu saja". Jawabnya singkat.

Pelayan itu pergi ragu-ragu. Apa mereka saling mengenal kenapa tiba-tiba suasananya aneh begini.

Lebih baik aku mengikuti alunan musik yang di putar di reataurant ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang