Surat dari Bumi

699 33 6
                                    

Teruntuk Matahari,
Seseorang yang kini telah menjadi kekasihku,

Jujur aku kaget ketika menerima suratmu. Kabarku baik, aku sering terlihat pucat karena aku sering kelelahan akhir-akhir ini. Bagaimana denganmu ? Apakah kabarmu baik ?. Jujur saja jantungku seperti akan meledak ketika aku membaca suratmu, rasanya euforia dalam diriku membuncah sekejap. Soal Bulan, kau jangan khawatir, aku sudah tidak mencintainya. Ya kau benar, aku memang gila bila aku mencintai anak itu, jadi aku menghapuskan rasaku padanya, jangan khawatir ok ?. Sudah ya suratnya, aku tak pandai menulis surat jadi aku kehabisan kata-kata sekarang. Semoga cinta kita tetap abadi ya. Terimakasih telah membalas rasa cintaku.

Tertanda,
Orang yang kau cintai dan juga mencintaimu

---

Teruntuk Bulan,
Anak kecil yang paling sering kusakiti,

Bulanku, ah tidak, Bulan satelitku. Bolehkah kau memaafkanku ? Maaf aku tak bilang lebih cepat bila aku juga pernah mencintaimu, meski sedikit. Jangan pergi, aku juga membutuhkanmu bila aku terjatuh. Lucu ya ? Bagaimana bisa aku sempat menyukaimu ? Apakah aku sudah gila ? Ah sudahlah yang terpenting sekarang aku sudah mendapatkan Matahari. Jangan terlalu larut dalam kesedihan, kau masih memiliki jutaan bintang yang bisa saja salah satunya sangat menggilaimu, aku kenal satu dari jutaan bintang itu. Tenang aku selalu mendukungmu wahai anak kecil. Terimakasih telah mendengarkan seluruh cerita dan keluh kesahku, maaf aku selalu mengukirkan luka dalam di hatimu.

Tertanda,
Seseorang yang seringkali melukaimu

Matahari, Bumi, Bulan, Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang