Part 1

15.1K 780 56
                                    


Annyeong.... *lambai tangan 😄😄

Ini fanfic baru author.. Cerita ini terinspirasi dari seorang Justin Bieber. Waktu itu author iseng-iseng buka akun wattpad alias ngebajak milik temen author 😅 pas buka library-nya author nemu fanfic yg castnya justin dan disitu karakternya justin playboy, baddas, and pervert. End ya, jadilah cerita ini. Gara-gara itu juga author sekarang jadi Belibers 😄

Ok sekian curcol dari author..

Happy Reading.... 😊😊


***

Hani terus menggerutu sepanjang jalan. Hari minggu yang seharusnya ia gunakan sebagai alasan untuk bermalas-malasan harus kandas karena kakaknya menyuruhnya pergi ke cafe tempat kakaknya bekerja.

"Kenapa Hana eonnie selalu melupakan dompetnya sih..." gumam Hani sambil menghentakkan kakinya kesal membuat pengguna jalan lain menatapnya heran. Tak lama kemudian Hani sudah sampai didepan cafe tempat Hana bekerja.

Saat hendak memasuki cafe ia melihat seorang pelayan yang sedang dimarahi oleh seorang namja, sepertinya itu pelanggannya. Hani menyipitkan matanya. Saat itulah matanya terbelalak. Itu Hana. Hani buru-buru memasuki cafe itu dan terkejut melihat Hana yang menangis dengan namja itu yang terus memarahinya sedangkan pelanggan lain dan karyawan cafe itu hanya menonton tanpa berbuat apa-apa.

Hani menggulung lengan bajunya sampai siku. Tidak ada yang boleh membuat Hana menangis. Keluarganya saja tidak pernah membuat Hana menangis. Hani mendekati namja itu dan langsung melayangkan pukulannya kewajah namja itu hingga jatuh tersungkur. Semua orang langsung terkejut dan melongo melihat kejadian itu.

"NEO WOHANEUNGOYA?!!" teriak namja itu sambil berusaha berdiri.

"Kau yang apa? Kenapa kau membuat eonniku menangis hah?!" Balas Hani sambil menarik Hana menjauh dari namja itu.

"Hei, pelayan ini menumpahkan kopi kepakaianku. Tentu saja aku marah!"

"Itu hanya kopi! Kenapa kau sampai membuatnya menangis?"

"Dengar, orang ceroboh sepertinya tidak pantas bekerja disini. Kau tahu karena kecerobohannya pakaian mahalku jadi kotor" namja itu menunjuk bajunya yang terkena noda kopi.

"Hei tuan, kau pasti kaya karena bisa beli baju semahal itu. Karena itu... KAU KAN BISA MEMBELINYA LAGI DENGAN UANGMU!!" Teriak Hani sambil menunjuk-nunjuk namja itu dengan emosi yang meledak-ledak.

Hana yang melihat adiknya mulai tidak terkendali langsung memeluk lengan Hani. "Sudahlah Hani, ini memang salahku karena aku ceroboh."

Namja itu menyeringai membuat Hani semakin muak dengannya.  "Lihat, dia saja mengaku salah. Hei kau pelayan, kau harus mengganti bajuku ini."

"Baik tuan. Akan saya ganti." ucap Hana sambil menunduk. Hani melongo. "Eonnie!"

Hana mengusap lengan Hani berusaha menenangkannya. "Tidak apa Hani, ini memang salahku."

Hani menatap namja itu sengit yang dibalas dengan tatapan tajam namja itu. Hani sudah muak dengan namja didepannya ini.

"Eonnie mianhae." ucap Hani. Ia lalu maju dan kembali melayangkan pukulan kewajah namja itu hingga sudut bibirnya robek da mengeluarkan darah. Hani lalu menarik tangan Hana untuk keluar dari dalam cafe itu tanpa memedulikan namja itu yang terus memanggilnya.

"Sialan!!" namja itu menendang meja didepannya hingga rubuh dan menimbulkan bunyi gedubrak keras membuat pengunjung lain dan karyawan cafe yang sedari tadi menontonnya bergidik ngeri.


***

Hani sedang sarapan dengan ibunya saat Hana datang dengan wajah sedikit suram. Hana lalu duduk disamping Hani dan memakan roti gandumnya.

Ma Bad Boy (MYG) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang