Part 12

6.8K 468 43
                                    


***






"Walaupun kau menangis atau berteriak, aku tidak akan melepaskanmu."


Mata Hani membulat. Dihadapannya Yoongi menatapnya sayu. Tak ada tatapan dingin dan mengintimidasi, yang ada hanya tatapan penuh cinta.

"Ma-maksudnya?" Tanya Hani bingung.

Yoongi tersenyum. God, itu adalah senyum paling indah yang pernah Hani lihat.

"Kita berpacaran. Bukan pura-pura, kita berpacaran sungguhan."

Hani tertegun. Oh my.. ini yang ia inginkan.

Yoongi memegang tangan Hani lembut. "Apa kau takut?"

Buru-buru Hani menggeleng. "Aniya. Aku senang kok. Aku tidak bisa menyukai orang lain selain Yoongi  sun-"

Chu~

Hani mendelik. God, sudah berapa kali Yoongi menciumnya hari ini? Dua kali?

"Bukankah sudah kubilang, panggil aku oppa."

Hani tersenyum kikuk. "Mianhae. Aku tidak biasa."

Yoongi tersenyum lebar. "Mulai sekarang kau harus terbiasa."

Pipi Hani merona. Siapa saja tolong sadarkan Hani sekarang. Ia sudah terbang hingga kelangit ketujuh karena senyuman seorang Min Yoongi.

"Karena aku percaya dengan keseriusanmu, jadilah gadisku satu-satunya." Ucap Yoongi sambil membelai pipi Hani lembut. Hani mengangguk pelan. Senyum tak lepas dari bibirnya.

"Kalau begitu sekarang kita pergi ke dokter!!" Kata Yoongi dengan tatapan dinginnya.

Heol, kemana wajah manisnya tadi?

"Tapi 'kan ak-"

"Tak ada penolakan. Aku ingin perban yang dibalut oleh Seokjin cepat diganti." Ucap Yoongi sambil mencium telapak tangan Hani yang terluka.

Ya Tuhan... kenapa Yoongi bisa begitu cepat merubah ekspresinya? Apa ia mengidap bipolar? Kenapa ia bisa menjadi pria manis namun sedetik kemudian menjadi dingin, lalu kembali menjadi manis? Hani, siapkanlah jantungmu. Semoga ia tak terlalu cepat berdetak atau kau harus ganti jantungmu dengan yang baru.




***




Seunghee berjalan sambil mengecek akun SNS-nya. Saat itulah ia tak sengaja menabrak seseorang hingga membuat ponselnya terjatuh. Seunghee menggeram kesal lalu mengambil ponselnya yang tergeletak dilantai.

"Mianhae aku tid- Seunghee?"

Seunghee mendongak dan melihat Hoseok berdiri didepannya.

"Hoseok? Sedang apa kau disini?"

Hoseok tersenyum. "Aku menonton pertandingan basket sekolahku. Sayangnya tim sekolahku kalah." Ucap Hoseok sambil menghela napas.

Seunghee membulatkan matanya. "Kau murid Hanlim?"

Hoseok mengangguk. "Woah.. kebetulan sekali kita bertemu disini."

Seunghee tertawa kecil.

"Karena kau ada disini, maukah kau mengantarku berkeliling sekolahmu?" Tanya Hoseok. Seunghee mengangguk antusias.

"Geurom. Sekolahku itu sangat keren. Kau pasti akan terkagum-kagum." Ucap Seunghee bangga.

Hoseok terkekeh. "Geurae, kajja."

Ma Bad Boy (MYG) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang