***
"S-sunbae..."
Mereka bertatapan cukup lama sampai akhirnya Hani sadar dan mencoba bangun namun Yoongi langsung menahan pinggang Hani. Mata Hani kembali membulat, kini ia berusaha melepaskan tangan Yoongi namun bukan Yoongi namanya jika ia melepaskan Hani begitu saja.
Yoongi menarik kepala Hani dan membenamkannya didadanya, alhasil kini tubuh mereka menempel tanpa ada jarak sedikitpun. Hani memberontak namun Yoongi malah semakin mengeratkan pelukannya. Dapat Hani dengar debaran jantung Yoongi yang begitu cepat, sama sepertinya.
"Apa kau mendengarnya?" Tanya Yoongi sambil mengelus rambut Hani pelan. Mata Hani mengerjap.
"Jantung ini selalu berdetak cepat jika bersamamu." lirih Yoongi.
Pipi Hani merona dan debaran jantungnya semakin tak karuan.
"Apa kau juga merasakan hal yang sama? Kuharap iya." Ucap Yoongi.
Ia terus mengelus rambut Hani membuat Hani memejamkan matanya karena merasa nyaman. Hani begitu menyukai sentuhan Yoongi yang lembut seperti ini, itu membuatnya nyaman dan tenang.
"Sunbae, apa kau tidak merasa berat?" Tanya Hani masih menutup matanya.
Yoongi terkekeh. "Kau bahkan seringan bulu."
Hani yang merasa terhina langsung mengangkat wajahnya dan menatap Yoongi kesal. Dipukulnya dada Yoongi kencang membuat Yoongi mengadu kesakitan.
"Aww.. Appo." Ringis Yoongi sambil memegangi dadanya. Hani kembali memukul dada.
"Aww.. Yak! Kau ini kecil-kecil tapi kuat juga." Kata Yoongi sambil berusaha menghindar.
Hani mendelik. "Mwo? Aku tidak kecil pabbo."
Hani hendak memukul Yoongi kembali namun Yoongi lebih dulu menahannya dengan menggenggam tangan Hani. Hani mencoba melepaskan tangannya namun percuma, tenaga Yoongi lebih besar darinya. Yoongi mengangkat sebelah alisnya mengejek Hani.
"Sunbae lepaskan.." ucap Hani mencoba menarik kembali tangannya.
Yoongi tetap menggenggam tangan Hani membuat Hani semakin sewot.
"Sunbae kenapa kau sangat menyebalkan sih!" Seru Hani.
Sedetik kemudian Hani menutup mulutnya, ia merutuki dirinya yang dengan bodohnya bersuara keras. Bagaimana jika ibu atau Hana bangun?
"Hani, kau bicara dengan siapa?" Tanya ibu dari luar kamar Hani.
Beruntung Hani mengunci kamarnya jadi ibu tidak bisa masuk dan tidak akan terkena stroke dadakan melihat putrinya bersama seorang namja dengan posisi yang saling menindih.
Hani melotot, sedangkan Yoongi hanya tersenyum geli melihat ekspresi Hani yang sangat lucu.
"Hani, apa ada orang lain dikamarmu?"
Hani gelagapan. Ia lalu menjawab dengan gugup. "I-itu.. Aku sedang m-menelepon teman.. Ya, menelepon teman."
"Ini sudah malam. Cepat tidur jangan bermain ponsel terus." Kata ibu.
"Ne eomma." Jawab Hani.
Kemudian terdengar suara langkah menjauh. Hani menghembuskan napasnya lega, ia lalu menatap Yoongi dengan tajam, sedangkan yang ditatap hanya menaikkan sebelah alisnya.
"Lihat, gara-gara sunbae ibuku jadi curiga." Omel Hani.
Yoongi terkekeh. "Salahmu sendiri yang berteriak seperti tadi."
Hani mengerucutkan bibirnya kesal. Yoongi menarik kembali kepala Hani agar bersandar didadanya, dielusnya rambut Hani yang lembut dan beraroma strawberry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy (MYG) | End
RomanceHani adalah siswi pindahan di Min Guk High School. Suatu hari ia bertemu dengan Min Yoongi, namja playboy, baddas, bossy, dan pervert. Baru satu hari ia bersekolah kesialan sudah menghampirinya. Sampai pada puncaknya saat Yoongi yang tiba-tiba menci...