12. Apakah Putera See-tok Auwyang Hong?!

3.2K 50 0
                                    

Dengan mempergunakan ilmu larinya yang telah sempurna sekali, tubuh It-teng Taysu berkelebat-kelebat secepat kilat berusaha mengejar lawannya, tetapi setelah melalui seratus lie lebih dia masih tetap tidak melihat bayangan Tiat To Hoat-ong.

„Apakah aku salah mengambil arah mengejarnya?" berpikir It-teng Taysu ragu-ragu.

Tetapi untuk kembali mengambil arah yang satunya, tentu telah membuang waktu terlalu banyak dan belum tentu Tiat To Hoat-ong mengambil arah yang satu itu. Maka karena merasa terlanjur, It-teng Taysu bermaksud untuk mencapai dulu kota Tiang-lu-kwan, untuk melihatnya apakah Tiat To Hoat-ong mengambil arah kota tersebut. Juga It-teng Taysu menyadari, dengan membawa bebannya seekor burung rajawali dan seorang wanita, jelas keadaan Tiat To Hoat-ong akan menarik perhatian orang banyak, dan dia bisa bertanya-tanya kepada penduduk, apakah mereka melihat pendeta yang membawa rajawali dan seorang wanita.

Dengan mengempos semangatnya, It-teng Taysu telah meneruskan pengejarannya, tubuhnya cepat sekali berlari-lari bagaikan bayangan yang terlihat hanyalah gumpalan putih saja.

◄Y►

Yo Ko dan Ciu Pek Thong penasaran sekali karena walaupun mereka telah melakukan pengejaran dengan cepat sekali, tokh Tiat To Hoat-ong tetap saja belum terlihat bayangannya. Kekuatiran Yo Ko semakin hebat, dia kuatir kalau-kalau isterinya dicelakai oleh pendeta Mongolia itu.

Sesungguhnya Yo Ko telah menduga bahwa Tiat To Hoat-ong tentu akan berusaha mencari tempat persembunyian yang aman, sehingga kelak dapat mempergunakan Siauw Liong Lie sebagai alat perisainya, untuk keselamatannya. Hanya saja, yang belum dimengerti oleh Yo Ko sesungguhnya apa maksud dari Tiat To Hoat-ong berkeliaran di daratan Tiong-goan? Setelah berlari-lari bersama Ciu Pek Thong kurang lebih sejauh limaratus lie dan belum melihat si pendeta Mongolia, Yo Ko jadi putus asa.

„Akhh Liong-jie, kita ternyata harus berpisah pula..... dan..... dan kau tengah mengandung anak kita!" menggumam Yo Ko dengan suara mengandung nada perasaan, marah, kuatir dan kecewa.

Ciu Pek Thong yang jenaka, waktu melihat kesedihan yang hebat dari Yo Ko, cepat-cepat tertawa. „Yo Hiante, kau tidak perlu terlalu kuatir seperti itu, Yo Hujin memiliki kepandaian yang tinggi dan tidak berada di sebelah bawahmu, tidak mungkin dia dicelakai dengan mudah oleh pendeta itu!"

Yo Ko mengangguk, wajahnya tetap muram. „Tetapi Ciu Toako...... menurut keterangan yang diberikan Cu Kun Hong siangkong, bahwa pendeta itu telah berhasil menawan Liong-jie dan Tiauw-heng!"

Ciu Pek Thong jadi tertegun, dan dia jadi tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Bukankah dengan telah tertawannya Siauw Liong Lie dan Sin-tiauw, berarti keduanya berada dalam ancaman bahaya besar di tangan Tiat To Hoat-ong?

Waktu itu mereka telah berada di perbatasan kota Suan-liang-kwan sebuah kota kecil yang penduduknya hanya limaratus kepala keluarga. Yo Ko dan Ciu Pek Thong memasuki kota kecil itu, kemudian memasuki sebuah rumah makan.

Ciu Pek Thong memesan beberapa macam sayur dan lima kati arak. Tetapi Yo Ko tidak memiliki selera untuk menikmati semua itu, dia hanya duduk termenung menguatirkan keselamatan isterinya dan Sin-tiauw. Ciu Pek Thong telah dahar dengan lahapnya karena hampir sehari suntuk dia belum makan dan perutnya lapar sekali.

„Ciu Toako," kata Yo ko waktu melihat Ciu Pek Thong telah selesai dengan santapannya. „Kita hanya memiliki satu hari lagi untuk mencari Liong-jie, karena lusa kita sudah harus berada di Hoa-san, sebab It-teng Taysu dan yang lainnya pasti telah berkumpul disana!"

Ciu Pek Thong mengangguk cepat. „Benar, dan kita bisa meminta bantuan mereka untuk ikut mencari Yo Hujin!" katanya.

Yo Ko menghela napas. Kini mereka belum berhasil mencari Tiat To Hoat-ong, yang seperti telah menghilang, lenyap seperti tertelan bumi bersama Siauw Liong Lie dan Sin-tiauw. Jelas jika besok lusa, si pendeta sudah semakin jauh melarikan diri, dengan sendirinya tidak mudah untuk mencarinya lagi.

Rajawali Sakti dari Langit Selatan (Sin Tiauw Thian Lam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang