RailWars Season 1 : I'm Train Engineer

Episode 1 : Awal Semula

CIREBON, Juli 2014

Raihan adalah murid SMK swasta jurusan elektro yang berpengalaman dalam hal kereta api dan segala yang berbau kereta api, ya karena dia adalah salah satu calon masinis. Cita-cita jadi masinis adalah impiannya dari kecil. Setiap hari pulang sekolah atau hari libur, ia selalu memfoto kereta di sekitar PJL 202 dekat rumahnya di jalan Kartini, Cirebon, terkadang ia harus berjalan ke PJL 364 di dekat stasiun Prujakan.

Teman sekolahnya, Naomi. Ya Shinta Naomi, ia mempunyai cita-cita menjadi pramugari pesawat, namun oleh orang tuanya diperbolehkan hanya di kereta api, karena ia takut jika Naomi menjadi pramugari pesawat ia akan mati, dan sayangnya Naomi tidak pernah naik pesawat, dan dia gampang mabuk.

Suatu hari, hari kelulusan tiba, walau Raihan bukanlah peringkat 1, tetapi Raihan nilainya sangat bagus menyaingi peringkat 1 disekolahnya. Begitupun dengan Naomi yang berada diatasnya. Mereka berpikir setelah lebaran akan mendaftarkan diri ke PT. KAI bersama-sama.

Alhasil, Raihan diterima untuk dialokasikan di daop 3 Cirebon usai seleksi terakhir di Balai Pendidikan dan Latihan Sofyan Hadi, Bekasi. Raihan pun gembira usai mendapatkan seragam resminya. Lebih gembiranya ia mengetahui lolosnya Raihan menjadi masinis dikabarkan lewat akun pendaftaran onlinenya di website PT. KAI itu sendiri. 

Naomi pun juga lolos seleksi dan siap menjadi pramugari trainee usai lolos seleksi kesehatan yang paling terakhir. Suatu kebanggaan bagi dirinya menjadi pramugari walau hanya di kereta api, tapi Naomi tetap membayangkan selama menjadi pramugari, ia seperti berada di pesawat. Apalagi ketika ia sering berharap untuk dinas di Argo Jati.

JAKARTA, Maret 2014

Iham adalah salah satu anak tunggal, dan kebanggaan di sekolahnya. Walau jarang ikut lomba, tetap Iham menjadi kebanggaan bersama-sama murid-murid yang lain. Iham sebenarnya sangat nakal sekali, badung dan kadang sering terlibat masalah, dan hebatnya ia tidak pernah masuk ke ruang BK sekalipun.

Bersekolah di SMA favorit, dan mengambil jurusan IPA. Mei kala itu, Iham harus menghadapi UNBK. Iham memiliki pacar bernama Elisa di sekolahnya, perempuan keturunan Belanda-Jawa. Walau Iham memiliki pacar, ia tidak terganggu dengan pelajarannya. Karena bagi Iham, Elisa adalah penyemangat hidupnya. Aldwin dan Reza sahabat karibnya. Semua mendukung keinginan Iham menjadi masinis, dari guru hingga teman-temannya. 

Dan... Sampai hari persiapan UN itu tiba. Iham menghilang diri, demi cita-citanya, ia menekuni keempat mata pelajaran itu. Saat Iham belajar untuk UN, tak lupa pacarnya menemani dirumahnya karena orang tuanya pergi bekerja dan pulang sangat larut. Elisa pun hanya menemani hingga pukul 8 malam, dan Iham tidur pukul 9 malam. Terkadang Elisa sering menginap kalau orang tuanya tidak pulang atau tugas luar kota.

Kelulusan pun tiba, dan Iham masuk peringkat 11 dari seluruh siswa di sekolahnya, namun yang mengejutkan di kelas Iham sendiri, Iham adalah peringkat pertama dengan nem yang cukup memuaskan. Semua bersorak sorai termasuk sahabatnya, akan tetapi tidak dengan semua adik kelasnya di kelas 11 yang membencinya. Iham sendiri sebelum UN seringkali buat onar terhadap anak kelas 11 karena Iham dinilai memiliki sikap senioritas yang "kelewatan".