Dulu,
Aku dan kau bertemu tanpa sengaja
Kala itu kau duduk di sampingku
Dalam pertemuan para sukarelawanAku tak mengenalmu
Akupun tak bercakap denganmu
Kaupun juga begitu
Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutmuAku tak suka keheningan
Aku tak ingin ada kekakuan diantara kita
Akupun mengawali percakapan
Aku hanya berniat ingin menambah kawanSampai akhirnya,
Kaupun mencoba lebih mengenalku
Bulan pertama aku tak menggubrismu
Belum ada rasa tertarik aku denganmu
Semakin dikejar, aku semakin menjauhLalu...
Kau mengambil jeda
Memaksaku untuk berpikir
Sebenarnya kau cinta atau sekedar suka
Kau selalu punya cara gila untuk membuatku bertanya-tanyaBanyak perbedaan diantara kita
Tetapi itu yang membuatku tertantang
Aku bagai angin
Kadang menyejukkan
Kadang memporak-porandakanSedangkan kau adalah pohon yang berdiri kokoh
Sekuat apapun hembusan angin
Kau tetap kuat bertahan
Hingga angin itu reda dan kembali menyejukkanTidak ada yang tahu apakah kita ditakdirkan bersatu
Ataukah kita harus terpisah
Takdir tak bisa dilawan
Namun cinta pantas untuk diperjuangkan
Selama kita masih mampu bertahan