Kerusuhan 12 Mei 1998
Memendam luka pedih bagi seorang gadis kecil
Saat ia berumur 6 tahun
Saat ia duduk di bangku sd kelas 2Demo, penjarahan dan pembakaran toko
Keributan dimana-mana
Si gadis kecil itu disuruh diam di rumah
Bersama adiknya yang masih berumur 3 tahunSekolah diliburkan
Mama si gadis kecil masih bekerja
Sedangkan papanya masih berada di luar kotaTengah malam sekitar pukul 23.00
Pintu rumah diketok sangat keras
Gadis kecil dan mamanya ketakutan
Kuatir jika penjarah masuk ke rumahMamanya menengok dari balik jendela
Seketika ia menjerit "Papa!"
Si gadis membuka pintu dan menangis
Papanya sudah lebam dan berdarah dipukul orang di tengah jalanApakah salah jika terlahir bermata sipit dan berkulit putih
Setelah kejadian itu papa si gadis menghitamkan kulitnya
Tembok rumahnya ditulis dengan kata PRIBUMI ASLIBanyak korban berjatuhan
Banyak yang terluka
Banyak yang merugi
Kerusuhan 1998 menyimpan memori tak terlupakan
Si gadis berharap kejadian itu tak akan terulang kembaliKini ia sudah tubuh dewasa
Ia sudah melupakan kejadian 18 tahun silam
Sudah tidak ada lagi perbedaan
Sampai kapanpun ia cinta Indonesia
Lahir di Indonesia
Matipun di Indonesia
Untuk lebih detailnya dapat dilihat di:
Sensen Gusstafson.2017.KerusuhanMei 1998
http://m.dw.com/id/kerusuhan-mei-1998-menolak-lupa/a-18464585Apakah ini sudah termasuk puisi essai? Tolong dikoreksi ya...
ssvanbeuteles
bli_aryo
anggaraini86
Arielladaliana
Achik36
hitamblack
d99tik
she_harz
Parikesit_Dewangga
wendy4547Jika ada yg tertarik belajar puisi silakan tengok dan follow GBSpirit bnyak ilmu yg akan didapat disana...
Salam sayang,
Katt