Seperti biasa, Hanbin bersiap siap untuk pergi menjemput Jennie di rumahnya. Aktifitas seperti ini sudah biasa ia lakukan sejak 4 tahun yang lalu. Hanbin tentu saja tidak keberatan menjemput dan mengantar Jennie setiap pagi karna Jennie merupakan sahabatnya sejak SMP dan pada tahun pertama memasuki SMA mereka pindah ke sekolah yang sama.
Hanbin mencari telfon genggamnya yang ia selipkan di bawah bantal dan segera mencari nomor telfon Jennie untuk menghubunginya.
"Halo Jennie. Sudah siap? aku berangkat sekarang juga, nona" ejek Hanbin dari balik telefon sambil menyeringai.
"baiklah, aku sudah siap" sahut Jennie dari balik telefon.
"Tunggu aku dalam 15 menit. Daahh"
Hanbin segera menutup telfonnya dan bergegas menghampiri motornya.
***
Jennie membaringkan tubuhnya di sofa yang berada di ruang tamu selagi menunggu Hanbin datang untuk menjeputnya ke sekolah.
Sebelum mengenal Hanbin, ia selalu pergi sendiri ke sekolah menggunakan bus karena tinggal bersama bibinya. Orang tuanya telah meninggal sejak ia masih kecil akibat kecelakaan yang menimpa mereka. Sayangnya, dalam kecelakaan tersebut hanya Jennie yang selamat dan karena kecelakaan itu juga, ia dapat melihat sesuatu yang tak kesat mata dan tidak dapat di lihat orang lain.
"Ah, Hanbin merupakan pria yang sangat baik, seperti yang kau katakan waktu itu. Aku sangat beruntung mengenalnya" ucap Jennie memulai pembicaraan.
"Iya dia pria yang baik. Dia bahkan bisa mengubahmu menjadi wanita yang supel dan memiliki banyak teman. Apa suatu hari kau akan melupakanku?" ucap Bobby lirih.
"Tentu tidak, kau tetap 'temanku' jangan berfikir seperti itu, ya?" balas Jennie sembari tersenyum ke arah Bobby.
tinn tinn~
Terdengar suara klakson motor dari depan rumah Jennie. Pastinya itu adalah Hanbin.
Jennie bergegas membereskan bajunya yg ㅡsedikitㅡ berantakan akibat berbaring di sofa sambil menunggu Hanbin."Bobby aku pergi dulu ya, kau bisa datang ke sekolah nanti siang jika kau rindu padaku haha. Daahh" gurau Jennie lalu meninggalkan ruang tamu ㅡmeninggalkan Bobby sendirian.
Bobby hanya terdiam melihat Jennie yg perlahan hilang di balik pintu.
Aku juga bahagia jika kau bahagia, tapi tidak bisakah kau bahagia karnaku? Aku tahu kau tidak pantas untukku karna kau masih hidup di dunia ini, Jennie Kim.
***
Flashback On
4 tahun yang lalu...
Jam makan siang telah berbunyi. Aku berdiri dari tempat dudukku lalu berjalan ke kantin dengan perlahan. Entah kenapa, tubuhku selalu merasa lesu dan agak sedikit pucat. Mungkin, karna energi yang 'mereka' serap dariku.
Setelah mengambil makanan dari kantin, aku duduk di pojokkan untuk menikmati makan siang, sendirian.
"Hey anak aneh! Sendiri lagi hari ini?" celoteh seorang wanita yang berada tak jauh dari tempat dudukku.
Aku hanya diam menatapnya.
"Pantas saja dia tidak memiliki teman. Dia sangat aneh! Apa kau bisu, huh?" sahut salah seorang temannya dan mereka tertawa.
Aku hanya diam sambil menikmati makananku. Mereka sudah biasa melakukan hal seperti itu jadi, aku tidak terlalu memperdulikannya.
"Sudahlah jangan di pikirkan itu hanya akan menambah bebanmu, Jennie Kim"
"Aku tidak memikirkannya"
"hm, baguslah. itu baru Jennie-ku" ucap seorang pria yg berada di sampingnya sembari tersenyum.
"Apa kau tidak berniat untuk mencari seorang teman?" tanya pria itu dengan penasaran.
"Aku tidak tahu, lagi pula kan aku punya kau."
"Tidak Jennie. Maksudku, teman manusia sepertimu"
Aku terdiam dan memilih untuk tidak melanjutkan percakapanku dengan Bobby.
"Hey, apa boleh aku duduk di sini?" sapa seorang pria yang berdiri di hadapannya.
Aku hanya menatapnya dengan tatapan kosong.
Siapa pria ini? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya. Apa dia juga ingin memojokkanku seperti yang lainnya?
Pria ini langsung duduk di depanku padahal aku belum sama sekali berbicara atau memberinya ijin untuk duduk.
"Tenang saja. Aku tidak mempunyai niat jahat aku hanya ingin berteman denganmu. Ngomong ngomong, siapa namamu?"
"Jennie Kim" jawabku dengan acuh.
"Ah, baiklah. Namaku Kim Hanbin. Senang berkenalan denganmu. Mulai saat ini aku akan menjadi temanmu, kita akan selalu bersama, oke?" tawar hanbin sembari mengembangkan senyumnya.
Aku hanya terdiam dan tidak membalas pertanyaannya. Baru kali ini ada seseorang yang mengajaku berbicara dengan baik dan memintaku untuk menjadi temannya. Aku terkejut sekaligus merasa bahagia.
"Pria ini mungkin pria yg baik, Jennie. Cobalah berteman dengannya agar kau tak kesepian lagi" ucap Bobby yang masih duduk di sampingku.
"ne, Kim Hanbin-ssi. Senang berkenalan dengamu" ucapku dengan canggung.
Flashback Off
TBC
gimana part 1 nya? ini sengaja di buat agak pendek karna baru part awal eheh😅
maklumin ya ini agak amatiran/?Don't forget to voment thankyou! :)
YOU ARE READING
Complicated Love [BLACKPINK x iKON Fanfic]
Fanfiction"Aku tau ini salah. Aku tau ini akan merusak persahabatan kita, tapi percayalah aku sangat mencintaimu" ㅡJennie Kim "Bahkan sebagai seorang lelaki, aku tidak tahu pada perasaanku sendiri. Maaf karna telah menyakitimu, Jennie Kim" ㅡKim Hanbin "Kita m...