▪Author's POV▪
1 minggu telah berlalu. Jennie sudah pulih dari kondisinya tetapi hal yang samapun masih terjadi. Bobby belum menampakkan dirinya di hadapan Jennie.
Setelah jam makan siang, Jennie duduk di kelas dengan lesu seperti biasanya sambil memakai earphone dan memutar lagu kesukaannya seperti biasa.
oneul mohae oh oh
naeil mohae bogo sipeo
neoreul wonhae ooh bogo sipeo
Cuz I'm lonely lonely yeahTiba tiba saja Hanbin datang dan mengejutkan dirinya, "Jennie!" seru Hanbin seraya menepuk bahunya.
"Ada apa? kau membuatku terkejut Hanbin" jawabnya dengan sinis sambil mencabut earphone dari telinganya.
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat nanti sore kau bisa mengajak Rose untuk ikut bersamamu. Pokoknya kau harus datang!" serunya kegirangan sembari tersenyum. Lalu Hanbin pergi meninggalkan Jennie sendirian.
Jennie hanya menatapnya hilang di balik pintu dan kembali memasang earphonenya ㅡmelanjutkan mendengar musik
***
Sore ini Hanbin bertanding basket dengan siswa SMA sebelah, tentu saja dia satu team dengan Koo Junhoe, Song Yunhyeong, Jung Chanwoo dan beberapa teman lainnya.
Hanbin meminta Jennie untuk menonton pertandingan basket tersebut dan Jennie setuju. Akhirnya, Jennie pergi bersama Rose karena notabene kekasih Rose pun ikut bertanding ㅡKoo Junhoe
Sesampainya di arena pertandingan, Jennie segera mencari tempat duduk paling depan bersama Rose untuk menyemangatinya dan tiba tiba saja seorang wanita datang menghampiri mereka. Ternyata itu adalah Lalisa, kekasih Jung Chanwoo. Rose tentu mengenalnya tetapi Jennie tidak.
"hey! kau di sini rupanya" sahut Lisa sembari menepuk bahu Rose.
Rose tersenyum, "Lisa kau datang juga? mana Jisoo? Apa ia tidak datang?"
"Ah tidak, dia bilang dia benci basket itu hanya akan memberikan memori pada masa lalunya" jelas Lisa.
"Ah baiklah aku mengerti, dia masih sedih akan hal itu sepertinya" jawab Rose dengan lirih.
"Ngomong ngomong, perkenalkan ini Lisa dia temanku sekaligus kekasih Jung Chanwoo" Rose mulai memperkenalkan antara Lisa dan Jennie.
Jennie tersenyum, "Jennie Kim imnida senang berkenalan denganmu"
Akhirnya, mereka duduk bertiga di tempat duduk paling depan dan saling menyoraki kekasih masing masing kecuali Jennie tentunya ㅡkarena Hanbin bukanlah kekasihnya
Permainan semakin memanas dan di babak pertama, Team Hanbin memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 6 - 4
▪Kim Jennie's POV▪
Saat pertandingan sedang break, aku hendak menghampiri Hanbin, tetapi kuurungkan niatku menghampirinya karena melihatnya dengan seorang wanita. Aku tidak mengenalnya bahkan tak pernah melihatnya tetapi dia sangat cantik dengan rambut coklat yang ikal serta celana pendek dan sweater yang ia pakai.
Aku melihat wanita itu sedang berbicara kepada Hanbin sembari memberikan sebotol air mineral dan juga handuk kepadanya. Apakah dia Jeon Somi yang pernah Hanbin ceritakan padaku? Mengapa dadaku terasa sesak saat melihat mereka berdua sedang bersama?
Saat pertandingan telah usai, Hanbin mengantarku kembali ke rumah seperti biasanya. Hening. Tak ada percakapan di antara kami selama di perjalanan. Awalnya aku ingin bertanya apakah dia sudah berpacaran atau belum dengan Jeon Somi tapi aku mengurungkan niatku.
Tiba tiba saja, Hanbin memecahkan keheningan, "Apa kau melihat gadis yang tadi bersamaku? Itu dia Jeon Somi, cantik bukan? sudah hampir sebulan aku mendekatinya tetapi aku masih belum berani menyatakan perasaanku padanya"
Aku terdiam. Entah perasaan apalagi ini, seharusnya aku bahagia dan mendukung sahabatku sendiri tapi aku malah sedih mendengarnya bercerita seperti itu.
"Jen?" panggilnya memecahkan lamunanku.
"Ah iya, maaf Hanbin. Ke-kenapa kau tak ingin segera menyatakan perasaanmu?" tanyaku sambil terbata bata.
"Entahlah, aku belum yakin. Mungkin karna aku sudah lama tidak menyatakan perasaanku pada seorang wanita" jawabnya sambil menggaruk pelipisnya tanda keraguan.
Pas sekali, sudah sampai di depan rumahku jadi aku tak usah berlama lama mendengarkan ceritanya mengenai wanita yang ia sukai. Aku turun dan mengucapkan terima kasih kepadanya dan segera masuk ke dalam rumah.
Aku menghela nafas sembari duduk di sofa yang berada di ruang tamu dan berfirikir sejenak
Mengapa aku tidak senang mendengarnya? Mengapa dadaku terasa sesak saat mendengar cerita mengenai Jeon Somi? Seharusnya aku mendukungnya untuk menyatakan cinta pada wanita itu tapi mulutku serasa terkunci saat ingin memberinya semangat.
Apa ini yang namanya rasa cemburu? Sepertinya, aku menyukainya. Aku menyukai sahabatku sendiri.
▪Kim Hanbin's POV▪
Aku senang karna menang dalam pertandingan basket sore ini dan yang membuatku lebih senang, Jeon Somi datang untuk melihat pertandinganku. Dia bahkan membawakanku sebotol air mineral dan handuk, sangat perhatian.
Setelah selesai bertanding, aku mengantar Jennie kembali ke rumahnya. Awalnya aku ingin mengantarkan Jeon Somi tetapi ia bilang jika ayahnya akan datang untuk menjemputnya dan menghabiskan waktu bersama keluarganya, jadi aku hanya menuruti apa katanya.
Selama di perjalanan, suasana antara aku dan Jennie sangat hening. Ia hanya melamun dan tidak berbicara sepatah katapun. Apa yang sedang ia pikirkan? Tidak biasanya dia seperti ini, tetapi akhir akhir ini ia menjadi sangat pendiam.
Aku memecahkan keheningan dengan bercerita mengenai Jeon Somi, tetapi seperti yang kulihat, responnya seperti biasa saja. Setiap aku bercerita mengenai Jeon Somi reaksinya hanya terdiam dan tidak banyak memberikan komentar. Sebenarnya apa yang terjadi?
Apa dia menyukaiku?
Haha, tidak mungkin dia kan sahabatku sendiri.
TBC
gimana part yg ini? jangan lupa voment ya thankyou : )
YOU ARE READING
Complicated Love [BLACKPINK x iKON Fanfic]
Fanfiction"Aku tau ini salah. Aku tau ini akan merusak persahabatan kita, tapi percayalah aku sangat mencintaimu" ㅡJennie Kim "Bahkan sebagai seorang lelaki, aku tidak tahu pada perasaanku sendiri. Maaf karna telah menyakitimu, Jennie Kim" ㅡKim Hanbin "Kita m...