▪Kim Jennie's POV▪
Entah kenapa, Rose terlihat sangat senang hari ini, mungkin karna Junhoe memenangkan pertandingan basket kemarin dan langsung mengajak Rose makan malam untuk merayakan kemenangannya.
Sejak pertandingan kemarin, akhirnya Rose, Lisa dan aku menjadi dekat. Kita pergi ke kantin bersama dan membicarakan banyak hal. Saat sedang asik mengobrol dengan mereka, tiba tiba saja aku teringat tentang Bobby. Ah dimana laki laki itu aku sangat merindukannya.
Bel pulang sekolah pun telah berbunyi dan Rose segera menarikku keluar kelas untuk menemaninya bertemu dengan Junhoe. Tapi tiba tiba saja aku menabrak seseorang dan tak sengaja menjatuhkan kertas dan buku yang sedang ia pegang. "Ah, mianhae" ucapku karna merasa bersalah dan tidak berhati hati.
Wanita yang barusan kutabrak langsung buru buru membereskan kertas dan bukunya lalu meminta maaf padaku "mianhae aku yang menabrakmu" ucapnya pelan.
Segera aku membantunya membereskan buku dan kertas yang berantakan di lantai. Saat tengah membereskan buku, mataku tertuju pada foto seseorang yang terselip di salah satu bukunya.
Hm, aku seperti mengenal orang ini tapi siapa ya?
"hey, Jisoo kau mau kemana sepertinya sangat terburu buru" ucap Rose secara tiba tiba.
Wanita yang bernama Jisoo tersebut langsung merebut foto dan buku yang sedang ku pegang dan tidak menghiraukan pertanyaan Rose, "Kamsahamnida, aku duluan" ucapnya seraya membungkuk dan tertunduk.
Aku menatapnya jalan menjauh, "Dia siapa? Sepertinya dia sangat pendiam"
"Namanya Kim Jisoo, dulu dia tidak seperti itu. Sejak di tinggal pergi cinta pertamanya sewaktu SMP, ia menjadi murung terus menerus, seperti tidak punya semangat hidup lagi" jelas Rose secara singkat.
Oh begitu, itu pasti menyakitkan.
Tiba tiba saja ponsel ku bergetar dan aku menerima pesan dari Hanbin.
Jennie, kau dimana? Hari ini temani aku menjemput Hanbyul dan temani aku ke mall sebentar ya, ada barang yang harus ku beli. Kutunggu di parkiran.
Aku membalas singkat pesan tersebut.
Baiklah aku akan datang 10 menit lagi, aku sedang menemani Rose.
Rose dan aku segera menuju ke kelas Junhoe, "Rose, sehabis ini aku ingin menemani Hanbin menjemput adiknya dan pergi ke mall"
"Wah kalian ingin berkencan ya?" ledek Rose sembari menjulurkan lidahnya.
Aku tersenyum, "Ah tidak kau ini bicara apa sih"
Akhirnya kami sudah sampai di kelas Koo Junhoe, "Hai sayang" ucap Rose seraya mencium pipi Junhoe.
"Sudah ya aku tinggal dulu, Rose" ucapku sambil membalikkan badan menuju pintu keluar.
"Bersenang senang dengan Hanbin ya!" teriak Rose dari dalam.
"Berhati hatilah dengan Hanbin haha" sahut Junhoe secara tiba tiba. Aku mendengarnya secara samar samar tapi aku tidak memperdulikannya.
Apa yang dia maksud dengan 'berhati hati'? Ah masa bodoh dengan itu.
***
"Maaf membuatmu menunggu lama, Hanbin" ucapku pelan.
Ia tersenyum, "Tidak apa apa, Jennie"
Senyumannya selalu bisa menenangkanku.
Kami segera pergi untuk menjemput Hanbyul terlebih dahulu. Kim Hanbyul merupakan adik dari Hanbin yang masih berusia 7 tahun. Setelah menjemputnya, Hanbin mengantarnya ke rumah lalu kami segera menuju ke mall.
Aku masih tak tau barang apa yang akan di beli Hanbin di mall nanti. Sesaat sampai di mall, aku hanya mengikuti arah jalan Hanbin. Sesekali ia bertanya kepadaku mengenai selera perempuan dan aku menjawabnya sesuai seleraku.
Akhirnya, Hanbin membeli sebuah kotak musik dan sebuah boneka beruang putih yang berukuran cukup besar.
"Buat apa kau membeli itu Hanbin?" tanyaku memulai percakapan.
"Aku berencana menembak Jeon Somi dengan ini. Bagaimana ideku? Bagus tidak?" balasnya sambil tersenyum dan melihat ke arah barang barang tersebut.
Deg.
Hatiku serasa di tusuk oleh ribuan pisau.
Sakit. Tapi aku tidak bisa menangis di hadapannya.
Aku hanya diam menatap Hanbin dan barang yang ia pegang.
"Jen?" ia menyadarkanku dari lamunanku.
"Ah iya bagus Hanbin. Barangnya sangat cocok untuknya dia pasti akan senang dan langsung menerimamu" jawabku sambil menatap ke arahnya.
Hanbin tersenyum dengan senang dan berterima kasih kepadaku karna sudah menemaninya hari ini.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam dan ia segera mengantarku kembali ke rumah.
Sesaat sampai di rumah, aku duduk seraya membaringkan tubuhku di sofa. Perkataan Hanbin terus mengiang di otakku.
Ia akan menyatakan perasaannya pada Jeon Somi. Kenapa hatiku sakit sekali rasanya mendengar kabar itu.
Air mata membasahi pipiku. Aku tak bisa menahannya.
Aku terdiam untuk waktu yang cukup lama, tiba tiba saja seseorang membuka pembicaraan, "Jangan menangis Jennie" ucap Bobby secara perlahan.
Aku hanya menatapnya dan dia mencoba mengusap air mataku. Perasaanku menjadi tidak menentu. Aku kesal karna Bobby pergi begitu lama, tapi aku juga senang dia kembali. Di sisi lain aku sangat sedih mendengar Hanbin akan menyatakan perasaannya pada Jeon Somi.
Aku dapat merasakan Bobby memelukku tapi sayang, aku tidak dapat membalas pelukannya saat ini.
Aku sedikit menjauh agar Bobby dapat melepaskan pelukannya, "Kemana saja kau selama ini?! Aku sangat merindukanmu bodoh. Apa kau tau tahu itu?! Aku sangat membutuhkanmu tapi kau tidak ada. Apa kau tega meninggalkanku sendirian seperti itu?!"
Tangisanku makin menjadi. Aku meluapkan semua emosiku dan tak dapat menahan isakanku.
Bobby kembali memelukku dan mengelus kepalaku, "Maafkan aku, Jennie. Aku hanyaㅡ"
.
.
TBCGimana sama part yang ini? Jangan lupa voment ya eheh thankyou💞
YOU ARE READING
Complicated Love [BLACKPINK x iKON Fanfic]
Fanfiction"Aku tau ini salah. Aku tau ini akan merusak persahabatan kita, tapi percayalah aku sangat mencintaimu" ㅡJennie Kim "Bahkan sebagai seorang lelaki, aku tidak tahu pada perasaanku sendiri. Maaf karna telah menyakitimu, Jennie Kim" ㅡKim Hanbin "Kita m...