1

159K 7K 116
                                    

"Mati lah aku,pasti mereka akan menghukum ku"pekik ku sambil terus berlari menerobos deruh hujan malam yang bertambah deras.

Baru masuk ke dalam rumah aku merasakan ada yang menarik rambut ku dari belakang.

"Dari mana saja kamu ha?"teriak ibu angkat ku sambil terus menarik rambut ku.

Aku hanya bisa terisak tak berdaya karna aku takmungkin mengatakan aku baru selesai bekerja di salah satu cafe,pasti aku akan langsung di pukuli karna tidak pulang lebih awal untuk membereskan rumah.

"hah,pasti dia habis mengoda om-om di luar sana,iya kan?.Aku pernah liat Bu kalau Alana punya uang banyak banget di lacinya.Ngaku kamu?"sambung jenny sambil tersenyum ke arah ku.

"apa benar yang di katakan Jenny itu Alana?"bentak ibu yang semakin mengeraskan tarikannya pada rambutku seakan rambutku ingin tercabut dari kulit kepala ku.

"Hiks...hiks tidak bu aku tidak mungkin melakukanya Hiks.."bela ku.

"Terus kamu dapat uang dari mana ha? buat beli makan di sekolah,setau aku ibu ngak pernah ngasih kamu uang deh atau jangan jangan kamu nyuri? "balas jenny yang membuat ibu marah besar dan menarik rambut ku lagi untuk berdiri dan melempar ku keluar dari rumah.

"Tidur di luar dasar anak tidak tau di untung,dan jangan berani-beraninya kamu masuk ke dalam sampai saya menyuruhnya" teriak ibu angatku sambil mendorong ku ke luar.

"Dasar cewek tidak tau diri udah di kasih hati malah minta jantung"sambung jenny yang tersenyum dari arah pintu.

Mereka menutup pintu dan meningalkan ku di luar dengan hawa dingin dan menyeramkan.
Namun,semua itu tak berarti bagi ku,aku sudah biasa di tendang dari rumah itu. Ingin rasanya aku membalasnya dengan mencabik atau menghancurkan mereka menjadi debu. Cih, siapa aku vampir atau werewolf?sadar Alana kamu hanya remaja yang terus di tindas.

Lama meratapi nasib ku aku pun tertidur di atas bangku kayu teras rumah dengan pakainyan yang masih basah dan hujan yang semakin malam semakin deras.

------------My?Lady or Luna-----------

Keesokan harinya aku tersadar karena merasa tubuh ku di guyur air dan aku melihat jenny yang sedang tertawa sambi memang ember kosong tak terisi air karna telah berpinda ke tubuh ku.

"ups.. Sorry aku tadi mau nyiram bunga tapi nga tau airnya malah lari ke kamu "kata jenny sambil tesenyum tak bersalah.

"tapi kan bunganya di depan sana Jen ko bisa sampai kena aku sih"kata ku sambil mengibas wajah ku dari air itu.

"jadi kamu nuduh aku sengaja nyiram kamu gitu ha?"kata jenny yang meninggikan suaranya.

"kalo ia kenapa kamu mau marah ha?. Eh, sadar dong kamu ,kamu itu sapa sih di rumah ini .Kamu itu cuma di anggap pembantu di sini, jadi jangan so deh. Mending kamu masuk dan masak soalnya sebentar lagi Ibu,Ayah,sama Ka Raka bangun cepet sebelum aku marah ni "tambah Jenny.

aku hanya diam dan berlari ke arah dapur untuk masak sebelum mereka memarahiku lagi.

Serasa aku ingin membalas ucapan Jenny namun,aku tidak bisa karna memang benar bukan ucapan Jenny pada ku bahkan mereka menganggapku tak ada. Kalau aku tau akan seperti ini akau labih memilih ikut mati bersama ayah dan ibu kandung ku yang pergi karna mempertahankan nyawa ku yang sekarang malah membuat ku tersiksa seperti ini.

My?Lady or Luna (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang