Part 3

13.4K 1K 20
                                    

Adakah yang nungguinn coretan gak jelas ini?? Oke langsung ajah😁😁

Happy reading😋😋
=======================

Setelah pertemuan mereka yang tidak terduga di ruang tamu tadi, Rian langsung menarik tangan Wita ke halaman depan rumah. Tentu saja setelah dengan gugup Wita memperkenalkan dirinya kepada keluarga calon suaminya itu.

Dengan alasan teman masa SMA dan ingin bernostalgia empat kepala itu pun langsung menyetujui ide Rian. Dan disinilah mereka sekarang. Di halaman depan rumah yang mana banyak di isi tumbuhan hijau itu.

Hampir 12 tahun tidak bertemu, dua sosok manusia berbeda jenis itu kini saling pandang. Dengan tatapan tidak percaya seolah mengatakan kok bisa si laki-laki menatap ke arah si perempuan. Sedangkan si perempuan menatap si laki-laki dengan tatapan takut-takut yang seolah berkata hidupnya akan berakhir dengan tragis saat ini juga.

"Jadi, si Bety La Fea ini calon istriku ya." Kata Rian seraya memandang Wita tak percaya dengan tangan memegang dagu lalu sesekali mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Aa..apa kabar? L..ll..ama tak bertemu," ucap Wita dengan suara gugup berbasa-basi menanyakan kabar laki-lak di depannya itu. Tentu saja Wita juga sangat shock dengan kenyataan yang baru ia tahu ini.

Mengabaikan pertanyaan perempuan yang ada di depannya masih dengan tangan yang memegang dagu Rian kembali berucap.

"Hmmm, tidak aku sangka kita akan bertemu lagi. Ternyata dunia itu sempit ya!" masih menatap dengan tatapan tidak percaya.

"Dan tidak aku sangka akan bertemu denganmu dengan cara yang seperti ini. Dengan sebuah perjodohan." Lanjutnya tertawa terbahak-bahak.

Menurut Rian ini adalah kejadian terlucu yang pernah terjadi dalam hidupnya. Ya ampun ingin rasanya, ia mengumumkan hal tersebut pada setiap orang yang di temuinya nanti.

Dalam hati Wita membenarkan ucapan si iblis tersebut. Ia pun menggerutu kenapa harus bertemu lagi dengan si iblis satu ini. Kenapa ia harus terjebak di sini bersamanya. Kenapa bukan orang lain saja?? Tidak cukupkah selama dua tahun masa SMAnya di isi oleh si iblis yang setiap hari selalu membullynya.

Bolehkah dirinya melambaikan tangan ke arah kamera?? Sungguh sangat lelah. Kenapa tantenya harus menjodohkannya dengan laki-laki yang sangat ia takuti dan mati-matian dihindarinya itu sejak dulu.

"I..iyaa aku pikir kita memang berjodoh, makanya kita bertemu lagi." Dengan perasaan gugup di tambah ketakutan yang meningkat Wita berusaha menjawab pertanyaan Rian.

"Maksudku karena kita dijodohkan makanya kita bertemu lagi." Menyadari kata-katanya yang salah Wita buru-buru menjelaskan. Wita sendiri bingung dengan apa yang dikatakannya barusan sungguh ia tidak bisa berpikir. Ia hanya bisa menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.

"Hahahaha... Kamu memang benar Bety. Ah ngomong-ngomong kemana kaca mata kuda dan pagar gigi hitammu itu," tanya Rian penasaran.

"Jangan bilang kalau sudah kamu museumkan?!" tambah Rian sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Anuu.... Iii..tuuu Aku sudah tidak memakainya lagi," jawab Wita masih dengan suara gugup dengan membuang pandangan ke arah rumput yang ada di bawah, Wita berusaha menjawab. "A..aku melepasnya saat sudah kerja," lanjutnya memberi penjelasan.

"Tapi harus aku akui kamu tanpa kaca mata kuda dan pagar gigi hitam terlihat lebih cantik," jawab Rian jujur.

Harus Rian akui memang tadi ia sempat tertegun dengan penampilan Wita yang sekarang. Ia sungguh tidak mengenalinya dengan penampilan tanpa kaca mata kuda dan pagar gigi  hitamnya itu. Di tambah wajah Si Bety yang di poles, oh sungguh cantik membuat sesuatu yang ada di bawah sana meraung-raung. Hey kalian jangan berpikiran kotor dulu maksud Rian yang ada di bawah tadi itu kedua tangannya yang meraung-raung ingin memeluk perempuan cantik di depannya ini.

Married In 30 (Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang