chapter 12

1.6K 103 24
                                    

Rosa POV

Kami semua tersentak mendengar teriakan Biela.

"Kenapa sayang?!"

"Ada apa?!"

"Astaga! Itu kenapa?!"

Semua pertanyaan itu terlontar dari orang-orang di kamar. Aku melepaskan rangkulan Aki dan berjalan mendekat ke kasurnya.

"MENGAPA WAJAHKU SEPERTI INI? INI MENJIJIKAN. WAJAHKU MENJIJIKAN" Biela menunjuk pipi sebelah kanannya dan membanting kaca yang tak berdosa itu kearah dokter yang mengurusnya tadi.

"Kau bisa menghilangkan noda hitamnya. Itu tidak permanent" dokter itu menghela nafasnya.

"Lagipula tidak seluruh wajahmu yang hitam. Bersyukurlah" ucapku menambahkan.

"MUDAH UNTUKMU BERKATA SEPERTI ITU!! COBA KAU BERADA DI POSISIKU!!" matanya memerah dan air mata menggenang di matanya.

"OH TUHAN AKU MAU MATI!! BUNUH AKU SEKARANG!!! AKU TIDAK MAU HIDUP LAGI!!!" Biela menjambak rambutnya sendiri, seperti orang frustasi.

"Biela hentikan!!" ibunya berusaha melepaskan tangannya yang sedari tadi menjambak rambutnya sendiri. Aku hanya bisa menatap mereka dengan iba.

(Skip)

"Jadi? Kalian mau pulang langsung atau?" Rika Sensei bertanya.

"Kami ingin jalan-jalan dulu, Sensei" jawabku sambil tersenyum dan diikuti dengan anggukan 3 cecunguk itu.

"Baiklah. Kalau begitu, Sensei pulang dulu. Hati-hati, jaga diri kalian. Jangan pulang terlalu malam" Rika Sensei menunjuk ke arah kami. Kami hanya membalasnya dengan anggukan. Rika Sensei tersenyum dan membalikan badannya.

"Kau mau kuantar?" Aku menoleh ke sampingku dan melihat Aki. Dia memiringkan kepalanya menunggu jawabanku.

"Ah... Tidak usah, aku bisa berjalan dengan kawanku" aku menoleh ke arah mereka. Mereka menganggukan kepala dengan antusias. Aki hanya menghela nafas.

"Baiklah. Kalau begitu, aku pulang duluan" ucapnya. Dia mengangkat kepalaku dan mencium dahiku. Mungkin agak sedikit aneh, tetapi sekarang aku sudah terbiasa dengan sikapnya.

Dia melambaikan tangannya dan berbalik arah.

"Mau pergi sekarang?" Aku melihat mereka satu persatu.

"Ayo pergi" Zie menjawab

"LET'S GOOOO!!"

"RIE!" Teriakan antusias Rie dibalas dengan teriakan Lenia dan Zie.

"Ini masih kawasan rumah sakit! Jangan teriak-teriak!" Zie menggelengkan kepalanya. Rie cemberut. Dia menggandeng tangan Lenia dan pergi berjalan duluan. Zie hanya menghela nafas dan menoleh ke arahku. Aku dan Zie berjalan mengikuti Rie dan Lenia.

(Skip)

"WUAHH!! Filmnya seru!" Rie meregangkan badannya.

"Lumayan" jawabku tersenyum kepadanya. Dia membalas senyumku.

"Mau makan?" Tanya Zie.

"Boleh! Aku sangat lapar" Lenia menjawab. Kami berjalan keluar cinema dan berjalan menuju restoran ramen terdekat.

(Skip)

"Heuuh..... Aku kekenyangan" Zie mengelus-elus perutnya yang sudah terlihat agak buncit.

"Ya, aku juga" balas Rie. Aku hanya tertawa kecil melihat sikap mereka.

TING!

TING!

Aku mengambil handphoneku dan melihat ada 2 notifikasi.

Miya: aku sudah dirumah. kau dimana?

Aku langsung membalas pesan dari Miya.

Rosa: aku lagi diluar, sebentar lagi pulang.

Miya: k

Aku mengunci lagi handphoneku dan memasukannya ke dalam kantong bajuku.

TING!

TING!

TING!

Aku tersentak dengan suara yang tiba-tiba dikeluarkan oleh handphoneku. Aku membuka handphoneku dan melihat ada pesan dari Rika Sensei.

Rika Sensei: cepat datang kerumah sakit tadi, biela sedang sekarat!

Rika Sensei: hei! dimana kau?

Rika Sensei: tinggalkan filmmu dan segeralah kesini!

Rika Sensei: hei jawab pesanku!

Mataku membelak dan melihat kearah ketiga temanku. Mereka hanya menatapku bingung.

"Ada apa?" Tanya Rie.

"Biela..."

To be continued

Author's note:

Hai

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Readers: *LEMPAR SENDAL*

*kabur*

Jk, wkwkwk. Maaf yaa Chii udah lama nggak update T-T. Sebenernya chii punya beberapa alasan yang mungkin / harus kalian terima*maksa. Okey,

Alasan pertama: Chii sekarang udah mau mulai fokus belajar, soalnya UN, UAS, dll sudah mendekat. Ditambah lagi les sana sini, pr ini itu. Chii jadinya jarang buka hp gara-gara itu.

Alasan kedua: SILENT READER. Chii juga agak males update gara gara silent reader. Chii kira orang orang pada nggak suka sama cerita ini gara-gara nggak ada notification satu pun dari buku ini. Dan ternyata, pas Chii cek lagi ternyata yang baca juga udah 1k. By the way...

1K READ?!!!

AAAHHH>_<

MAKASIH BANYAK BUAT YANG UDAH MAMPIR DI BUKU ABSURD NAN AJAIB INI🎉🎉🎉. Tapi, kalo bisa tinggalin commentnya dong:"3. Kasih saran or something. Sumpah, Chii kira nggak ada yang suka sama cerita ini. Chii sebenernya sangat butuh comment dari kalian. Dan juga sebenernya Chii juga kepikir untuk delete buku ini. Tapi Chii juga bingung, gimana kalo masih ada yang mau tau kelanjutannya? Orang itu mau diapain? Jadi untuk kali ini Chii bener-bener butuh pendapat kalian. Buku ini harus di delete atau dilanjutin dulu? Tolong dijawab ya. Don't be silent reader.

Sekali lagi, Chii minta maaf.💋

Comment&vote before you leave, thank you!

The KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang