1

2.1K 200 66
                                    

Marry Me, Secretary Hwang

—1—

Wanita dengan ripped jeans hitam dan kaos putih sepanjang pinggang itu tengah menelepon seseorang, terdengar penting karena berkali-kali ia hampir kehilangan fokus pada jalanan. Berusaha mengejar waktu, ia sedikit berlari. Tapi tanpa sengaja—

“Akh!”

—ia terdorong beberapa sentimeter ke belakang. Membungkuk tanda maaf pada orang yang ditabraknya, ia mendongakkan lagi wajahnya dan mendapati ekspresi datar pria bersetelan jas rapi. Manik mata keduanya bertemu untuk beberapa detik hingga wanita bertubuh ramping itu memutus kontak setelah membungkuk lagi.

“Anda baik-baik saja, Direktur?”

“Ya.”

Pria yang tertabrak itu menoleh lagi ke belakang, mencoba mencari sosok wanita yang tadi menabraknya. Dia masih di sana. Masih dengan jalan cepat.

Wanita itu tampaknya memiliki kemampuan multitasking yang bagus, karena yang kini terlihat olehnya adalah: tangan kanan memegang ponsel dan tangan kirinya entah bagaimana dapat membawa satu grande cup Starbucks, satu set kertas setinggi tiga sentimeter, sebuah amplop cokelat dan—hei! Bukankah itu logo perusahaannya?

“Direktur Kim, Anda masih ada rapat jam satu lewat empat puluh lima nanti, haruskah kita bersiap sekarang?”

Hampir saja dia jatuh. Kopi itu tidak jadi tumpah.

“Ya.”

Dan itu menjadi akhir dari pengamatannya pada wanita berponi itu sebelum memasuki sebuah mobil mewah yang segera melesat menuju perusahaannya.

Kim Jongin.

Direktur muda Kim Enterprises yang ditugaskan sejak kuarter tahun kemarin. Tak ada yang tak mengenalnya. Si tampan yang memiliki masa depan yang cerah—ia unggul dari segi manapun. Satu hal yang pasti pula sampai saat ini, tidak ada kekasih atau teman dekat perempuan dalam hidupnya. Mereka bilang itu mungkin sebuah komitmen, karena jika ditotal, nyaris lima tahun ia melajang.

Ia kembali berkutat dengan tumpukan tugas dalam MacBook berspesifikasi tingginya.

“Direktur Kim.” Seorang pria paruh baya berucap setelah membungkukkan badannya. “Sepertinya Anda benar-benar butuh sekretaris pribadi mulai saat ini, karena saya juga akan ditempatkan Ketua di divisi lain.”

“Begitukah?” Si Direktur hanya mengeluarkan ekspresi tidak peduli. “Kau punya rekomendasi?”

“Hari ini ada dua puluh orang yang lolos tes tulis penerimaan karyawan baru. Jam 11 ini mereka akan melalui proses wawancara.”

“Pastikan dia bukan orang yang canggung karena kami harus banyak berinteraksi.”

“Saya mengerti.”

MAR 24, 2017 — 11:28 AM

Tiffany Hwang adalah seorang wanita keturunan Korea-Amerika.

Saat ini ia tengah menunggu gilirannya untuk sesi wawancara penerimaan karyawan sebuah perusahaan besar. Tentu saja bukan sebuah perusahaan dengan pelayanan amatir—bisa kita lihat dari desain ruang tunggu, gedung ini terkesan sederhana tapi berkelas!

Marry Me, Secretary HwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang