15. [SM] Salah Sangka

4.3K 589 211
                                    

Buat yang mengira Saad nikung Hamas dalam mendapatkan Mutia... (Daku bacanya pedih perih seriusan) sebaiknya baca kisah mereka di novel.
Kisah Hamas-Mutia-Saad bisa dibaca di novel HAMASSAAD HABIBI ya. Yang ndak punya, boleh order atau pinjem aja ke yg punya hehehee...

 Yang ndak punya, boleh order atau pinjem aja ke yg punya hehehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial SHALIH SQUAD – 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial SHALIH SQUAD – 15. [SM] Salah Sangka

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017,  8 Januari

-::-

Rabu ini, jam lima sore, Mutia sudah rapi di rumah. Menunggu Saad pulang dari bekerja, dan kemudian mereka akan segera bertolak menuju Masjid Agung Al Azhar, demi menghadiri kajian rutin Rabu; Kajian The Rabbaanians.

Biasanya memang Mutia sudah rapi dengan tas berisi air minum. Jadi begitu Saad tiba, ditandai dengan terdengarnya bunyi klakson motor, Mutia akan keluar rumah dan mengunci pintu. Lalu bergegas mengisi boncengan belakang motor.

Tapi hari ini agaknya beda.

Saad tidak membunyikan klakson motornya, padahal jelas terdengar deru mesin motor Saad di luar. Derunya malah lenyap sebab mesinnya mati. Mutia melangkah menuju pintu, disusul gedoran pelan pintu dan suara Saad mengucap salam di baliknya.

"Wa'alaykumussalaam warahmatullaah," sahut Mutia, lekas membuka pintu. 

Kaki kanan Saad langsung menyelinap melewati ambang pintu begitu pintu terbuka. Dia menggamit tangan Mutia, mengajaknya duduk di sofa. Tas kerjanya diletakkannya di atas pangkuan.

"Ada apaan, A?" Mutia meraih tangan suaminya, mencium punggung tangan Saad dengan sopan.

"Aa bawa sesuatu buat Neng," kata Saad. Rautnya terlihat tergesa mengeluarkan sesuatu dari dalam tas. Senang, dan tak sabaran.

Sebuah kotak persegi panjang.

Alis Mutia mengernyit, "Apaan ituh?"

Jadi, Saad membuka kotak tersebut, tersenyum hingga gigi-giginya terlihat. 

Seutas kalung emas, dengan liontin emas berbentuk daun.

"MasyaaAllah..."

Mutia menahan rasa terkejutnya melihat apa yang diperlihatkan Saad padanya. Matanya melebar.

SHALIH SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang