01. Semester Baru

175 28 12
                                    

ALENA POV.

Aku pun mengayuh sepeda pemberian ayahku ini saat menuju ke sekolah. Jarak antara rumah dan sekolahku lumayan dekat, sekitar 7 menit mungkin sudah sampai kalau menggunakan sepeda.

*At school

Aku pun memarkirkan sepedaku, dan ternyata tidak hanya ada sepedaku saja dalam parkiran itu tetapi banyak juga murid Star High school yang menggunakan sepeda untuk menuju ke sekolah, ada juga sebagian warga sekolah yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah.

Hari ini merupakan hari pertama aku belajar di bangku X-A pada semester 2.

---

"Heii Lena, duduk disini sama aku" teriak seseorang dari dalam kelas, sepertinya aku kenal suara ini.

"Oh, boleh aku duduk disini?" Tanya Alena pada seseorang yang tadi memanggil Lena.

"Boleh lah, kamu kan sahabatku" jawab Melody selaku sahabat Alena yang ternyata dia yang memanggil Alena tadi.

Mereka berdua duduk di bangku paling depan tengah. Sungguh strategis tempat duduknya.

"Kring..kring..kring.." bel sekolah berbunyi pertanda semua siswa harus keluar dari kelas untuk berkumpul ke lapangan utama sekolah untuk mendengar penjelasan atau pengumuman dari kepala Sekolah Star High School.

"Assalamualaikum Wr.. wb..
Selamat Pagi!
guru- guru yang saya hormati, serta anak-anak anak yang saya cintai, hari ini adalah hari pertama kita masuk sekolah pada semester 2 ini, diharapkan anak-anak lebih giat  belajar karena akan menghadapi ujian/ ulangan bagi kelas XII.
Dan juga, ditekankan bagi anak anak kelas X maupun XI tetap giat belajar karena kita akan menghadapi berbagai lomba yang menunjang kemampuan akademik maupun non akademik siswa- siswi sekalian...
..-Wassalamu'alaikum Wr. Wb." Penjelasan Pak Kepala sekolah Star High School sebagai pembukaan pembelajaran Semester 2.

Semua anak- anak pun menuju ke kelas untuk mencatat jadwal yang sudah ditempelkan di Mading masing- masing kelas. Setelah itu mereka semua boleh pulang dengan catatan kelas haruslah bersih.

Mendengar kelas haruslah bersih, membuat semua murid laki-laki mengeluh kesal terkecuali Rangga, ia adalah murid yang terkenal sangatlah teladan sejak masuk sekolah dari semester 1. Rangga juga murid yang meraih ranking 1 di kelasnya yaitu X-A. Yaa, sedangkan Alena mendapat ranking kedua.

Setelah kelas bersih, semuanya langsung menuju ke parkiran untuk mengambil kendaraannya masing-masing dan sebagian lainnya menunggu untuk dijemput. Sedangkan aku harus menuju ruang rapat OSIS karena hari ini bertepatan dengan pemilihan pengurus OSIS Star High school.
Dan Melody segera menuju ke lapangan untuk latihan marching band dan kebetulan Melody merupakan mayoret dari salah satu group maching band Star High school. Yaa, karena Melody memiliki wajah yang cantik serta tinggi badan yang sesuai.

*Suasana Pemilihan OSIS

"Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi... kali ini kita akan mengadakan pemilihan pengurus OSIS yang jumlah peminatnya/ pendaftarnya mencapai 125 peserta.
Kali ini kita akan menyaring dari 125 peserta menjadi 80 orang orang mengikuti tes selanjutnya dan dari 80 orang akan dipilih 60 orang untuk menjadi pengurus OSIS Star High school-" ucapan kak Farhan terpotong selaku ketua OSIS yang akan habis masa jabatannya itu.

"👏👏👏" Ucapan kak Farhan terpotong karena suara tepuk tangan dari para peserta.

"Dan diantara 60 orang tsb akan kita ambil 3 orang untuk menjadi kandidat ketua OSIS masa Bhakti 2017/ 2018.
PEMILIHAN PENGURUS OSIS MASA BHAKTI 2017/ 2018 DIBUKA!" Lanjut kak Farhan membuka acara yang langsung mengundang banyak tepuk tangan.

Para peserta pun mengambil nomor undian pembacaan VisMis.
Dan tadaa! Alena mendapat nomor undian ke 50, yaa lumayan lama juga sih karena setiap peserta yang tampil hanya diberikan waktu 7 menit.

~ NEXT~

"Lanjut.. nomor 50" ucap salah satu panitia yang berarti ini adalah giliran Alena untuk maju.

"Bismillah..." ucap Alena dalam hati

Dan sesi pembacaan VisMis serta sesi tanya jawab Alena pun telah selesai.
Alena tampak lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan dari panitia.

Dalam ruang OSIS itu nampak terlihat Rangga, teman kelas Alena itu sedang duduk menunggu gilirannya.

"Wah, ternyata Rangga juga ikut pemilihan ini..." dalam batin Alena

"Tpi di nomor berapa ya?" Pertanyaan begitu berdatangan dari batinnya.

Beberapa saat, nama Rangga dipanggil untuk maju ke depan dan ternyata ia nomor 98.
Rangga merupakan orang yang sangat bersikap dingin dengan orang lain. Ia tidak mempunyai sahabat ataupun teman dekat. Dengan temannya saja, ia akan berbicara jika perlu saja.

Di depan, ia terlihat tegas dan tidak banyak basi-basi dalam menyampaikan VisMis-nya, ia juga terlihat intelek.

~NEXT~

Akhirnya pemilihan selesai juga dan hasilnya belum dapat dibacakan sekarang, entah kapan.

ALENA POV.

Aku pun segera menuju ke parkiran untuk mengambil sepedaku. Saat diparkiran aku melihat Rangga, ia berada tepat di sampingku, tetapi ia tidak berbicara apapun denganku. Aku pun langsung menuju ke luar pagar dan langsung mengayuh sepedaku untuk menuju ke rumah.
Dalam perjalanan, aku teringat bahwa aku dititipi tante ku untuk membeli makanan di salah satu rumah makan dekat sekolah ku. Aku pun berhenti di salah satu rumah makan, dan segera memesan makanan untuk dibawa pulang. Saat akan keluar, aku mau hampir bertabrakan dengan Rangga, yang ternyata ia ingin masuk ke dalam rumah makan yang tadi aku datangi.

"Ehh, maaf aku gak sengaja. Aku gak lihat" ucap Rangga meminta maaf kepada Alena yang baru saja ia tabrak.

"Oh iya gak apa-apa" ucapku.

Kemudian Rangga langsung masuk tanpa bicara apa-apa.

Aku pun langsung pulang dan sesampai ku di rumah, aku langsung meletakkan makanannya di atas meja setelah itu aku langsung masuk ke kamar untuk istirahat karena aku sudah sangat lelah sekali.

---

Hai guys, selamat membaca!
Tetap Vote and comment yaa!
See you next part!
Salam hangat dari aku
-AdstyNez-

[MMS] Make Me StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang