Aku Wendy.
Entah kenapa aku selalu merasa sendirian.
Kesepian.
Tenggelam dalam rintihan hujan yang terjatuh-jatuh dihiraukan.
Tapi, apa benar?
Adakah yang menantikan kehadiranku?
Adakah yang dilahirkan untuk rindu padaku?
****
Aku Jin.Hidupku terlalu sesak.
Aku butuh keteduhan yang beriak-riak.
Mereka datang padaku, hanya saat ada perlu.
Berengsek!
Sendirikan aku.
Kumohon.
****
Dua manusia berbeda yang bertahan dalam kekecewaan.
Suatu hari, Wendy merasa terasingkan. Tak ada yang benar-benar peduli padanya.
Suatu hari, Jin merasa butuh sedikit kesunyian. Terlalu banyak kepedulian palsu yang hinggap pada hidupnya.
Wendy pergi ke sebuah danau.
Jin pergi ke sebuah danau.
Wendy menyusuri bibir danau. Batin miliknya mengaduh, mengatakan "Berikan aku seseorang untuk mematikan rasa kesepian ini, Tuhan."
Jin duduk sembari menutupi wajah dengan telapak tangannya dipinggiran danau. Pikirannya rancu, batinnya berteriak, mengatakan
"Tuhan, aku butuh seseorang yang tulus padaku. Itu saja."Lalu mereka merasa ada suatu ikatan yang terhubung.
Belum paham apa yang terjadi, terdengar suara samar di telinga Wendy.
"Tuhan, aku butuh seseorang yang tulus padaku. Itu saja."
Begitupun Jin, ia mendengar sesuatu.
"Berikan aku seseorang untuk mematikan rasa kesepian ini, Tuhan."
Mereka penasaran, apa itu, suara siapa itu.
Wendy berlari, mencari siapapun yang saat ini ada sekitarnya. Mencari siapa pemilik suara menyedihkan itu.
Jin berdiri, menebah celananya yang yang lembab karena duduk di kursi basah malam tadi. Kemudian ia memutar kepalanya, mencari siapa yang ada di balik suara menyedihkan itu.
Dalam sekejab, Jin melihat seorang wanita berdiri di hadapannya. Ia terengus-engus, kelihatan sangat
lelah. Jin kemudian menyadari sesuatu.Wendy melihat pria duduk disudut danau, kemudian mengampirinya. Ia juga menyadari sesuatu.
Mereka berdua mulai menggerakan bibir, ingin segera mematahkan rasa gundah nan penasaran itu.
Kemudian mereka meneriakan..
"Itu suara kau?"
Secara bersamaan.
Takdir?
Tidak ada yang bisa menentukan apa itu takdir atau bukan.
Wendy : Aku mendengarmu.
Jin : Aku juga mendengarmu.
Wendy Jin bersamaan : Kesedihanmu.
Wendy : Aku mendengarnya.
Jin : Aku mendengarnya.
Mereka membisu, bagaimana ia bisa mendengar suara hatiku?
Namun, kemudian
Jin : Maukah kau, jadi peri kebahagiaanku?
Wendy tersenyum lebar-lebar, dengan surai indahnya yang tertiup angin, Wendy mengangguk.
Wendy : Hn! Izinkan aku menjadi bagian dari kebahagiaanmu.
Itulah akhir kisah cinta yang digariskan oleh takdir. Tanpa mereka ketahui, danau itu adalah..
Danau Suara Hati.
Kau yang tulus menyuarakan hati, maka akan terdengar oleh pemilik hati lain yang ketulusannya serupa.
Mereka sama-sama berjuang.
Mencari kebahagiaan yang tenggelam.
Dua hati yang saling mengisi kekosongan.
****
Jaaaa kali ini sedikit melooo hahahhaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RED FIRE ( BTS & RED VELVET)
ContoTujuh pria hot bagai bara api bertemu lima wanita semanis kue redvelvet. ____ Jangan dibawa serius ya misal karakternya gasama atau menyimpang, ini totally imajinasi aja.