Your old Friend?

5.6K 79 22
                                    

Sorry atas keleletan aq dalam posting cerita heheheheh, karena aq mulai ngampus lagi n beberapa kelebayan dan tragedi yang terjadi T.T

Terimakasih buat kalian yang masih terus baca cerita q ^^/

---------->_<---------

Nami menatap cermin dengan wajah tak percaya, dia melihat bekas merah yang mencolok di tengkuknya. Dia segera memakai penutup luka dan menyampirkan rambutnya untuk menutupinya, dia bahkan tak dapat mengikat dua rambutnya. Gaya rambut favouritenya. Walaupun begitu setelah mematut-matut dirinya cukup lama akhirnya dia yakin penampilannya sangat biasa-biasa saja dan normal.

Tenang saja..... kalau ada yang menanyakan pembalut luka ini jawab saja aku digigit serangga! Tentu saja serangga besar yang menyeramkan... Nami segera menggeleng-gelengkan kepalanya ketika teringat wajah tersenyum Kei. Wajah yang dari semalam terus-menerus membayangi kepalanya dan membuat dirinya tak bisa tidur hampir semalaman. Dan juga keadaan orang rumah yang aneh, mbak Sari tak terlihat heboh ketika dia pulang tengah malam yang ada dia hanya senyum-senyum, mang Ujang juga! Padahal baru saja cuti tapi entah mengapa bisa tiba-tiba menunggunya dihotel untuk menjemputnya.

Nami menatap mata pandanya dengan frustasi,  lingkaran hitam yang tetap terlihat walaupun dia telah memakai concealer untuk menutupinya. Dirinya kemudian menatap buku algebra yang tergeletak di meja dengan pandangan sebal kemudian melemparnya kedinding. Buku tebal yang sukses juga membuatnya terjaga semalaman.

“Neng hayuu berangkat nanti telat!” mang Ujang berseru disamping mobil dengan tidak sabar dirinya berkali bolak-balik dihalaman sambil melihat jam tangannya dengan khawatir. Mendengar seruan mang ujang, Nami segera memungut kembali buku algebra kemudian segera berlari menghampiri mang Ujang.

*****

“kemarin Kei keren banget....... dia mencetak gol pas pelajaran olahraga dan berhasil bikin timnya menang telak” seru Chika dengan suara cempreng di depan gerbang sekolah yang sukses membuat Nami mendelik tak percaya

“bukan hanya itu... katanya Kei juga yang bikin praktikum kimia sekelasnya sukses padahal itu pelajarannya pak Fabian yang perfectionist!” Sambung Nana sambil mengemut lollipopnya.

Nami hanya mengernyitkan dahinya dan kembali berjalan menuju kelasnya.

“Jefli sudah datang kan, Terus kenapa Kei belum juga datang??” suara cewek kelas tiga yang entah mengapa berkumpul di lorong kelas dua

“iya! dia kok belum kelihatan....” seru seorang cewek bule terlihat tak sabaran mengintip kelas sebelah Nami dengan antusias

Nami merutuk dalam hati  sejak kapan Kei jadi terkenal dikalangan cewek? Oh! Aku lupa dia kan vampire tentunya dengan sangat mudah membuat cewek terpesona, mereka belum tau saja kalau Kei sebenarnya monster....!!

“Namiiii............!!!!” Cindy tiba-tiba menubruknya kemudian memeluknya

“kamu kemarin malam kemana?? Mbak Sari sampai heboh telpon aku tahu! Katanya kamu ke ho- mmphhh” Nami segera membekap mulut Cindy yang langsung memberontak dengan pandangan bertanya-tanya. Setelah Cindy tenang Nami segera mengajaknya ke kebun belakang sekolah.

“kenapa?” bisik Cindy padahal disekitarnya sepi, yang ada hanya pepohonan rimbun dan penjaga sekolah yang terlihat sibuk membereskan sampah dan sama sekali tak memperhatikan mereka berdua.

“aku baik-baik saja kok, mbak Sari saja yang heboh. Aku hanya membawakan makanan”

“iya sih...mbak Sari juga udah telpon aku lagi katanya kamu baik-baik saja dan sedang membawakan makanan buat teman ayah kamu. Bayangkan! sebelumnya aku bahkan sampai telpon kak Deka menanyakan kamu saking bingungnya” ujar Cindy yang langsung membuat mata Nami membulat.

Unwanted FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang