satu

14.5K 582 7
                                    

"Disana pak" tujuk salah satu karyawan mengarah pada kursi yang diduduki seorang gadis yang dari tadi masih sibuk menatap kearah layar komputer yang ada didepannya

seperti terhipnotis oleh layar komputer itu sang gadis yang dimaksudpun tidak memperdulikannya bahkan sampai saat ini dia masih tidak sadar bahwa hanya dirinya yang saat ini masih duduk santai dikursinya sedangkan yang lain sudah berdiri ketakutan dengan arah pandangan kearah lantai dihadapan sang CEO karena ulah yang dibuatnya

"Aqi" panggil sang CEO dengan suara agak tegas

Aqi??

Aqila merasa dirinya sudah gila,mana mungkin CEOnya itu berada disini,bukannya atasannya itu baru beberapa menit yang lalu pamit padanya walaupun aqila tidak menggubrisnya tapi tadi aqila sangat yakin jika sang atasan mengatakan jika dia baru akan kembali jam 4 sore

Aqila yakin ini efek karena dari awal dia berkerja diperusahaan ini Atasannya itu selalu menganggunya dan selalu mengikutinya kemanapun dia pergi bahkan atasannya itu tidak segan untuk mengatakan jika dia tertarik pada aqila

Tapi siapa lagi yang memanggilnya dengan sebutan menjijikan itu jika bukan COE tampannya itu.Dengan rasa penasaran yang tinggi akhirnya aqila mengalihkan pandangannya dari layar komputernya ke arah suara itu  berasal dan alangkan terkejutnya dia saat dia memutar kepalanya kearah kanan dia mendapatkan pemandangan yang mengerikan,sosok tubuh kekar dan terbalut jas hitamnya sedang berdiri tegap tepat di hadapannya dengan tatapan yang mematikan

Aqila menelan salivanya berat

Kenapa tatapannya setajam itu? Bukannya selama hampir 2 minggu dia bekerja disini atasannya itu tidak pernah menatapnnya setajam itu pikir aqila

"Apa layar komputer itu lebih menarik dari makan siangmu,apa dia lebih menarik dari kesahatan mu,atau dia lebih menarik dari orang-orang disekitar mu atau mungkin layar komputer itu lebih menarik dari seorang abimayu bratawijaya"

tanpa memperdulikan kalimat panjang yang dilontarkan oleh bos nya itu aqila malah mengarakan pandangannya kesekeliling ruangan yang sedang ditempatinya. Kursi-kursi itu semua kosong dan kenapa semua teman-teman seruangannya berdiri seperti orang konyol disitu

"AQILA DELVA AZAHRA" teriak sang atasan yang mulai emosi

"Konyol pak" spontan kalimat itu keluar dari mulut polos gadis itu katena terkejut

Sang atasan hanya mengkerutkan keningnya sedangkan teman-temannya yang berbaris rapi dibelakang atasannya itu hanya menahan tawa mereka

"Eh pak abi,maaf pak tadi saya benar-benar tidak bermak...."

"Siapa yang konyol?" Potong abi

"Bu-bukan itu mak-sud saya pak" ucap aqila gugup

"Keruangan saya sekarang atau saya akan benar-benar membuat kamu seperti orang konyol disini" ucap abi dan melangkah menuju lift yang diikuti aqila dibelakangnya

---

Aqila terperangah saat tiba diruangan abi,dimelihat salah satu meja yang ada diruangan itu sudah penuh oleh berbagai makanan

"Sini" titah abi yang sudah lebih dulu duduk dikursi yang mejanya banyak makanan itu

"bapak mau makan?terus kenapa bapak menyuruh saya keruangan bapak?" Tanya polos aqila

Hufft

Abi menghebuskan nafas kesalnya

Sampai kapan gadisnya akan bersikap polos seperti ini batinya

"Duduk dan makanlah semua ini"

"Tapi saya sudah makan pak"

"abi bukan pak, kalau kamu udah makan ngga mungkin aku ngebatalin pertemuan sama client hari ini.Please berenti bikin aku khawatir kayak gini qi" abi benar-benar frustasi dibuatnya

"Tapi saya tidak pernah menyuruh bapak membatalkan pertemuan bapak hari ini dan saya juga tidak pernah menyuruh bapak untuk mengkhwatirkan saya" ucap aqila yang masih berdiri
"Duduklah qi,aku mohon jangan bikin aku frustasi lebih dari ini" abi menarik pelan tangan aqila dan menuntun aqila duduk disampingnya

"Bapak sedang frustasi? Kanapa? apa bapak sedang ada masalah dengan client bapak?" aqila memperhatikan atasanya itu dengan intens dan ya,dia melihat penampilan atasannya itu agak berantakan hari ini

"Udah stop liatin akunya,sekarang buka mulut kamu dan habisin nasi ini" abi telah memegang sepiring nasi yang sudah lengkap dengan lauk pauknya dan siap menyuapkannya pada aqila

"Tapi saya tidak lapar pak" aqila menutup mulutnya dengan tangan

Abi meletakkan piring yang ada di tangannya keatas meja dengan emosi yang benar2 sudah memuncak

Setengah jam setelah kepergiannya abi mendapat kabar dari orang suruhannya yang ditugaskannya  untuk mengawasi aqila jika aqila tidak beranjak dari kursinya untuk makan siang

"Udah berapa kali aku bilang,jangan bersikap formal saat kita lagi bedua. Dan udah berapa kali aku bilang berenti berpura-pura kalo diantara kita tidak ada apa-apa Aqi "

"Memangnya diantara kita ada apa pak?" Tanya aqila bingung

"Oh tuhan Aqila apa waktu pembagian otak kamu ngga ikut antri" erang abi frustasi

"Apa kamu lupa 2  minggu yang lalu aku pernah bilang apa sama kamu?" Lanjutnya

"Banyak.. bahkan saya lupa apa saja yang bapak katakan 2 minggu yang lalu jangankan apa yang bapak katakan 2 minggu yang lalu,yang bapak katakan tadi pagi saja saya sudah lupa karena bapak terlalu cerewet setiap kali bersama saya.Tapi saya ingat satu kalimat yang bapak katakan 2 minggu yang lalu bapak pernah bilang jika bapak mencintai saya" ceroscos aqila

"Nah itu yang aku maksud,dan itu artinya mulai detik itu ada hubungan diantara kita"

"Benarkah? Hubungan seperti apa itu?bukannya itu pertemuan kita yang pertama,apa bapak sudah tidak waras?"

Kali ini abi benar-benar frustasi,dia bediri dari duduknya dan melangkah menuju pintu dengan suasana hati yang sangat panas

"Bapak mau kamana?" Tanya aqila polos

"Membeli otak" jawabnya datar

Membeli otak  beo aqila dalam hati

"Jangan pernah keluar dari ruangan ini sebelum makanan itu habis" lanjut abi sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan itu

Aqila menghembuskan nafas lega setelah dia melihat pintu ruangan abi tertutup rapat

Dia benar-benar tidak bermaksud mempermainkan atasannya itu.Memang dirinya tidak begitu mengerti tentang Cinta tapi dia tau apa yang dimaksud oleh atasannya itu

Dan tentang pernyataan cinta itu,Aqila tidak tau harus bersikap apa,dia tidak mungkin menanggapi permintaan bosnya itu terlebih lagi pada saat itu adalah pertemuan mereka yang pertama dan jujur aqila tidak memiliki perasaan apa-apa pada atasannya itu. dia hanya menganggap abi sebagai atasannya dan itu tidak lebih

08 januari 2017

You are mine! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang