Delapan

12.9K 499 111
                                    

"halo kak?"

"halo dek,kamu bisa dateng kerumah sakit fhadilla sekarang ngga?" Jawab fajar to the point

"Rumah sakit? Siapa yang sakit kak? "

"Bunda dek" suara fajar terdengar mulai panik

Deg

Perasaan aqila mulai tidak karuan

"Kenapa bunda kak? Apa yang terjadi sama bunda?" Tanya aqila khawatir

"Bunda masuk rumah sakit dek,tadi kakak ngga sengaja ketemu bunda dijalan dalam keadaan udah ngga sadar" jelas fajar

"Qilla bakalan kesana sekarang kak,tolong jagain bunda sampai qilla dateng ya kak " aqila benar-benar mulai panik

Tanpa menunggu jawaban dari fajar aqila langsung mematikan telponnya,air matanya mulai mengalir dipipinya yang mulus

Dia mengambil tas tangannya dan memasukkan ponselnya dan beberapa barang miliknya kedalam sana.Setelah semua siap dia langsung berlari menuju lift untuk keluar dari dalam gedung itu tanpa menghiraukan orang-orang yang dia lalui sibuk menanyakan kemana dia akan pergi

Diperjalanan menuju rumah sakit hati aqila benar-benar kacau,pikirannya terus memikirkan hal yang tidak-tidak tentang ibu asuhnya dipanti itu

Bunda ratna adalah salah satu alasan dia hidup dan jika sesuatu terjadi pada bunda ratna aqila tidak yakin dia masih bisa menjalani hidup dengan baik-baik saja

"Kak fajar" panggil aqila dan langsung mendekap tubuh maskulin didepannya itu

"Gimana keadaan bunda kak?" Isaknya

"Bunda masih ditangani dokter dek,kamu tenang aja bunda pasti baik-baik aja kok" fajar mencoba menenangkan adik kesayangannya selama dia masih tinggal dipanti itu

"Tapi qila takut kak,qila takut bunda kenapa-napa"

"Ssstttt ,,,kamu ngga boleh ngomong kayak gitu sayang,kakak yakin bunda pasti baik-baik aja "

Fajar terus mencoba menenangkan aqila yang masih terlihat shock

Dia mengelus rambut aqila dengan lembut dan sesekali menciumi pucuk kepala aqila yang berada didekapannya sampai dia mulai merasa jika nafas aqila sudah teratur menandakan jika aqila telah tertidur

Fajar tersenyum

Ternyata kebiasaan aqila belum berubah pikirnya

Sudah sejak lama dia tidak pernah merasakan suasana seperti ini

Aqila tertidur dipelukannya Dengan damai

Dari kecil mereka sudah selalu bersama dan dari kecil hanya fajar yang mampu menenangkan aqila disaat gadis kecilnya itu bersedih dan fajar juga pernah berjanji bahwa dia lah satu-satunya orang yang akan menjadi malaikat pelindung untuk aqila

tapi semenjak fajar memutuskan keluar dari panti dengan alasan tidak ingin menjadi beban untuk bunda ratna dan yang lain,dia tidak lagi menjadi malaikat pelindung bagi gadisnya itu,apalagi semenjak dia menikah dengan Rena,wanita licik menurut versinya itu

Sekarang dia lebih sibuk dengan perusahaannya dan dirinya sendiri

Apa dia sudah keterlaluan sehingga sekarang dia melupakan gadis kecil yang sangat dia cintai itu demi Ambisi membalaskan rasa sakit hatinya pada seseorang dimasa lalunya

-----

Ditempat lain disebuah perusahaan sedang terjadi kegaduhan karena sang CEO marah besar kepada seluruh karyawannya akibat kekasihnya pergi dari kantor dan tidak memberi kabar dan lebih parahnya, tidak ada satupun dari mereka yang mengertahui kemana kekasihnya itu pergi.satu-satunya informasi yang dia dapat jika kekasihnya itu keluar dari kantor dalam keadaan menangis

"BRENGSEK" umpatnya

"Lo bisa tenang ngga sih bi?semuanya juga lagi berusaha"

Azka benar-benar telah pusing dan muak mendengar sahabatnya itu mengumpat dan berteriak tidak jelas,membanting setiap benda yang ada disekitarnya dan menghajar siapapun yang berani mendekatinya tanpa membawa informasi tentang aqila

"Apa yang mereka dapetin dari panti?"

"Panti sepi dan menurut informasi dari tetangga sebelah, anak-anak masih sekolah,ibu ratna kepasar dan aqila lagi kerja.ngga nunjukin kalo aqila ada disana" jelas azka

"AAAAKKKKHHHHH"

PRANGGGG

Abi kembali berteriak dan membanting satu-satunya vas bunga yang tersisa diatas meja kerjanya

"Maafin aku sayang,maaf tadi aku udah marah sama kamu,maaf kalo aku bikin kamu ngga nyaman" racaunya sambil mengelus layar 4 inc yang berisi foto aqila sebagai wallpepernya

"Kenapa dia ngga bisa dihubungi ka?" tanya abi dengan suara paraunya

"Lo tenang aja dia pasti baik-baik aja kok,mungkin dia cuma butuh waktu"

"Gue ngga bisa kayak gini ka,gue mau cari dia"

"Lo jangan gegabah bi biarin anak buah lo yang cari dia,gue takutnya lo ngga bisa ngontrol emosi lo"

"Ngga ka, gue yakin gue bisa karena gue ngga bisa nyakitin dia"

"Lo bilang ngga bisa, tapi sekarang buktinya apa?" bentak azka karena abi terus berusaha keluar dari ruangan itu

Azka tau jika abi bertindak dalam keadaan seperti ini apapun bisa dialakukan termasuk membunuh Apapun yang telah membuatnya marah

Abi tertawa hambar

"Iya ka,gue yang udah nyakitin dia , gue yang udah bikin dia pergi,ini salah gue ka" racaunya lagi dan mencoba kembali duduk dikursinya

"Ngga bi,dia cuma butuh waktu"

"INI SALAH GU......

crekk

"APA??"

semprot abi pada laras yang baru saja masuk

Laras sempat bergidik ngeri melihat ekspresi dan keadaan atasanya itu

Seperti monster batinya

"itu pak,,,pak Irwan baru saja menelpon saya dan dia bilang Aqila sedang berada dirumah sakit Fhadilla"

Aqila??

Rumah sakit?

Mendengar itu abi langsung berlari menuju lobbi dan langsung mengendarai mobilnya sekencang mungkin,diikuti azka dengan mobil yang terpisah tanpa sepengetahuan abi

14 januari 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You are mine! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang