Mata pensil runcingku menarik garis,
Dengan mata yang asik menerawang,
Menelisik tentang kenangan,
Mengusik tentang ketenangan,Kenangan tentang ketenangan,
Ketenangan dimana aku melihat segaris senyummu,
Garis-garis pada wajahmu yang semakin membuatku cinta,Aku benci cinta ini,
Semakin aku cinta, semakin aku
Terperosok dalam jurang sepimu,
Sepi yang merangkulku dalam diam.
Aku benci.Tapi garis senyummu mengusikku,
Melemparkan untaian tali yang tak kusuka,
Tapi memaksaku terjerat didalamnya,
Hingga akhirnya aku jatuh lagi dalam kenangmu,
Dan akhirnya aku pula lagi harus memungut hati.Garis senyummu, membuat aku tau,
Betapa indahnya mencintai,
Meski pada ujungnya kau memaksaku memungut hatiku sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Deretan kata
PoetryBukan quotes, apa lagi puisi, nggak pinter gue mah. Sejenis curahan hati ketika merindu sesuatu yang bernama 'kamu.'