Rintikan hujan yang jatuh ke bumi
Bersamaan dengan rintihan titik hujan
Juga dengan desau angin yang ricuh
Dan berkali-kali petir mengejar riuh angin
Dia menghela napas mengeluarkan beban yang ingin bebas
Tidak, itu bukan beban
Ia pernah menyebutnya sebagai rindu.
Rindu dikala hujan menghampirinya dan menghadirkan sosok yang telah pergi.
Hujan membawa kerinduan.
Dan ia benci.
Sungguh benci.
Hujan memang selalu kembali ke bumi.
Tapi hujan tidak pernah membawa ia kembali.
Lalu untuk apa rindunya?
Rindu ini semakin hari semakin terbelenggu
Tergagu lama-lama menjadi biru
Yang paling bau katanya rindu.
Yang paling busuk itu rindu yang tertusuk.
Dan hujan pun tak kunjung bisa menghilangkan bau busuk bekas merindu.
Karena sejatinya hujan tak pernah membawa kamu kembali.----
Publish, 29 NOVEMBER 2018
Ditulis ketika bulan Februari yang diterpa rindu pada tengah malam diguyur hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deretan kata
PoetryBukan quotes, apa lagi puisi, nggak pinter gue mah. Sejenis curahan hati ketika merindu sesuatu yang bernama 'kamu.'