Menjadi anak tunggal seorang konglomerat bukanlah mudah, dan ini yang dialami kim soeun. Yeoja mungil, cantik dan juga cukup pendiam. Diumurnya yang ke 18 ,ia harus bisa memegang seluruh perusahaan yang dahulu ayah dan ibunya, kim jungshin dan kim dahyun kelola dari bawah hingga sekarang ,sampai menjadi perusahaan yang ditakuti oleh lawannya, kim corp.
Kenapa soeun harus mengelola perusahaan saat umur ke 18? Padahal ayah dan ibunya masih terbilang muda?apa mereka sudah menyerah atas masalah yang terjadi dikim corp? TIDAK! Bukan itu semua alasannya!
Flashback on
Pagi ini seorang yeoja masih setia tenggelam dalam mimpinya, yeoja yang hari ini genap menginjak umur ke 18 tahun itu , enggan bangun dari tidurnya itu karena hari ini waktunya untuk ia bermalas-malasan. Padahal eommanya sudah membangunkannya sebanyak 3kali
"Soeun, ireona! Eomma sudah bilang jangan tidur terlalu larut, ireona!" Teriak dahyun sambil mengguncang soeun
"Eohh eomma, 5 menit lagi" jelas soeun yang mulai mengubah posisi tidurnya
"Hari ini kita harus kesalon dan berbelanja gaun untuk nanti malam, soeun ireona!" jelas dahyun
"Aishh, sejak kapan eommaku menjadi seorang yang cerewet" gumam soeun bangun dan berjalan kekamar mandi
"Hei! Eomma bisa mendengar ocehan kecilmu itu soeun" ledek dahyun yang sedikit teriak pada soeun
"Terserah eomma?!" Kesal soeun dalam kamar mandi ,dahyunpun hanya tersenyum geli
"Kalau gitu mandilah yang bersih dan berdandan yang cantik! Eomma tunggu dimeja makan!" Teriak dahyun yang mulai meninggalkan kamar soeun
***
Dikediaman kim jungshin yang terbilang sangat megah ditambah luas nya taman yang terletak halaman depan rumah ,belum lagi terdapat 2 rumah yang tidak sebesar rumah utama terletak disayap kanan dan kiri untuk setiap tamu yang bermalam dirumah soeun. Tujuannya 'agar tamu yang menginap tidak perlu merasa ada batasan dirumahku' itu kata jungshin
Seorang yeoja turun dari tangga yang memakai dress berwarna soft pink dengan ikatan pita berwarna putih ,melingkar sempurna dipinggangnya. Dengan rambut yang tidak terlalu panjang ia biarkan tergerai indah dipunggungnya, siapa lagi kalau bukan soeun?
"Aigoo?! Uri soeun ,kau sangat cantik" ledek dahyun yang sedang menata makanan dimeja dan dibalas tatapan kesal oleh soeun
"Yeobo, jangan meledek soeun. Lihat wajahnya sudah memerah" ucap jungshin pada dahyun. Tapi menurut soeun ini adalah ledekan baginya
"Ishh, kalian berdua sama saja" kesal soeun yang sudah duduk berhadapan dengan dahyun
"Soeun Sayang, janganlah marah eomma dan appakan hanya bercanda" jelas dahyun yang memoleskan selai strawberry diroti soeun
"Nee, yang dikatakan eomma benar" tambah jungshin
"Sudahlah, soeun makan nasi gorengmu lalu makan roti dan ini susunya" ucap dahyun yang menyajikan makanan untuk soeun putri tunggalnya
"Eomma, berhentilah bersikap seperti itu padaku, aku sudah besar umurku sudah 18 tahun dan aku bukan anak kecil lagi, jadi berhentilah untuk terus memanjakanku" jelas soeun pada dahyun sedikit kesal lalu memakan makanannya
"Jinja? Apa soeunku sudah dewasa?" Tanya dahyun dan dijawab anggukan oleh soeun
"Kalau eomma sudah tidak boleh memanjakanmu ,apa artinya kau sudah dimanjakan oleh pacarmu?" Tanya dahyun
'Uhuk...uhuk..uhuk' kaget soeun yang tersedak
"Pelan-pelan kalau makan" jelas jungshin yang memberi minum pada soeun
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Of Love
FanfictionSeseorang mampu setia menunggu, jika saja dia diberi setitik kepastian. Cover by; MiaAliyan