Tiga

832 130 24
                                    

Sooyong. Bisakah kita bertemu? Ada sesuatu yang inginku katakan. Kutunggu kau ditaman dekat sungai Han jam 8 nanti

"Waaw. Benarkah Taehyung? Ah, aku harus bersiap-siap" aku bangkit dari planet empukku. Bersiap-siap mandi dan menemui Taehyung.

Ini sudah sekitar minggu kedua sejak kejadian 'naas' kami itu. Ya, saat dimana aku bersin didepan wajah Taehyung.

Ah, sejujurnya aku sangat malu untuk bertemunya. Tapi, tak apa. Aku sudah rindu dengannya.

•••

Hari seperti sedang tidak bersahabat. Gerimis mulai membasahi taman. Terlihat beberapa wajah yang mengeratkan jaketnya, dan sekekali menggosokan tangan untuk mengurangi dingin.

Terlihat dari kejauhan Taehyung datang.

'Syukurlah, kalau dia lebih lama lagi bisa bisa aku membeku disini'

Tapi... dengan siapa dia?

"Ah, Maaf. Aku sedikit terlambat" Taehyung menutup payungnya dilanjutkan memasukan jari-jari dingin kesaku jaketnya.

"Aku tau. Tak apa" aku mencoba memaparkan senyum terindahku.

"Mari kita kecafe itu" Aku menunjuk sebuah cafe kecil di jantung Taman.

Kami memilih duduk diujung cafe. Tiba-tiba pandanganku terfokus pada gadis disebelah Taehyung

"Siapa?" mataku melirik gadis sexy itu.

'Astaga? Apakau kekurangan bahan pakaian? Apa kau mau ku beri pakaianku?'

Taehyung melirik gadis sexy itu, seperti ada perbincangan dibalik tatapan mereka.

Aku berdehem agak keras. Cukup untuk menghancurkan tatapan penuh makna itu

"Ah, dia? Teman Suga. Aku bertemunya dijalan, dan dia ingin menemui Suga. Jadi aku membawanya ikut kesini karna diluar hujan" Taehyung sedikit gugup.

"Benarkah?" aku menatap tajam gadis sexy itu. Aku kembali menatap Taehyung. Otakku seakan memaksaku mengingat sesuatu.

Ah, ingat

"Tae. Kenapa kau mengajakku kesini? Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Ah tidak ada. Aku hanya ingin menemuimu" Taehyung tersenyum. Menampilkan deretan gigi rapi nan putih itu.

Kami -aku dan Taehyung sibuk berbincang bincang tentang semua yang kami lewati selama dua minggu kebelakang.
Tapi tiba-tiba

"Yya!!! Kenapa tak kau katakan saja?" gadis sexy itu berteriak.

Menatap Taehyung penuh amarah.

Astaga, bahkan saat Ibuku memarahiku tak pernah semengerikan ini

"Apa? Katakan apa?" aku mengerutkan keningku.

"Sayang" gadis sexy itu merengek

'Sayang? Heii!!! Siapa yang kau sebut Sayang? Dia kekasihku. Jangan pernag menyebutnya Sayang'

"Haruskah aku yang mengatakannya?" Kali ini suara gadis sexy itu lebih rendah.

Taehyung tak merespon. Matanya menatap ku sendu. Kali ini aku yang angkat bicara

"Apa? Apa yang ingin kau katakan gadis yang kekurangan bahan?" aku menyipitkan mataku, menaikan nada suaraku beberapa oktaf dan menekankan suaraku pada kata 'kekurangan bahan'

"Heh. Baiklah Dengarkan ini baik-baik dan sebelumnya siapkan beberapa obat. Kurasa kau akan sakit parah" gadis sexy itu menyeringai.

"A.ku.dan.Tae.hyung.ber.pa.ca.ran!" disetiap katanya penuh dengan penekanan. Mataku membulat sempurna.

HARUMAN; kth • psy [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang