Bintang

133 14 7
                                    

Seorang gadis tengah duduk termenung dihalaman rumahnya,sambil menikmati angin malam dan menatap bintang dilangit.Sambil berharap ada bintang yg jatuh,dan meminta suatu hal.

Aku akan selalu merindukanmu bintang...
Merindukan saat saat menatapmu
Menceritakan semua kejadian pada hari ini,bahkan perasaanku
Membosankan bukan? saat dirimu mendengarkan kisahku yg menyamai dirimu,bintang
Entah disana aku akan menemukan dirimu lagi atau tidak
Yg jelas aku akan merindukanmu
Itu kamu bintang dilangit bukan Bintang yg tengah mengisi hatiku

                          ••••

Kring..Kring..Kringg
"hoamm"sapaan ku pada jam yg selalu mengganggu mimpi indahku. Memang aku tengah bermimpi indah?bukan kah mimpiku selalu buruk. Aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai,aku mengemasi pakaianku dan menaruhnya didalam koper besar. Rasanya belum rela untuk pergi meninggalkan semua yg ada disini.


Oiya kalian belum taukan namaku siapa.Namaku Novita Aliya Pratiwi,panggil saja Vita. Aku baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan kuliah ku diNew York. Disana aku akan tinggal dirumah bibi Desi yg sudah lama tinggal disitu.

Ayah memaksaku untuk bersekolah disana mengikuti jejak kakakku yg baru saja lulus dari sana,awalnya aku menolak karna aku tak berniat untuk kuliah disana jelas itu akan membuatku jauh dari segalanya tapi apa boleh buat perkatan ayah tak bisa ditolak ,huhh menyebalkan.Aku akan meninggalkan kedua orang tuaku,kakakku,sahabat-sahabatku,dan Dia.Hahh dia?iya dia yg selalu ku samakan dengan bintang.Betapa bodohnya aku menyamakan seseorang dengan bintang yg ada dilangit.

"pagi Mah,Pah"sapaku pada dua orang yg telah duduk dimeja makan untuk sarapan.
"pagi juga sayang,duduk dulu nih sarapannya Mamah buatin nasi goreng kesukaanmu"jawab ibuku
Aku langsung menarik kursi dan mendudukkan diriku disana "Makasih Mah!! kakak mana kok nggak kelihatan?"tanyaku
"mungkin masih siap-siap buat ngantar kamu"jawab ibu. Aku hanya menganggukkan kepala.
"Semua perlengkapan kamu udah diberesin belum?"tanya ayah
"udah pah"jawabku

Selesai sarapan,aku pun bersiap untuk memulai perjalanan.Aku lupa memberitahu sahabatku atas keberangkatan aku hari ini.Langsung saja aku mengambil handphone dan mengetiknya.

NovitaAP: Guys hari ini gue berangkat ke new york,gue bakalan ngelanjutin kuliah disana,dan gue harap bisa bertemu dengan kalian untuk terakhir kali!!

MegaPtr:kenapa nggak kuliah disini sih? terus kenapa baru sekarang ngasih taunya?ya udah gue siap siap dulu

AzizahNr:yaudah gue langsung otw kerumah loe

NovitaAP:Entah ribet jadinya,kalian gak usah kerumah gue langsung aja kebandara bentar lagi gue mau take off

MegaPtr:oke
AzizahNr:oke

                        ••••
Sambil menunggu kedatangan dua makhluk yg akan ku rindukan,aku mampir kekantin bandara sejenak membuang kebosanan.Sambil menyeruput minuman yg sudah ku beli,entah mengapa aku langsung teringat Dia,apakah dia akan menemuiku?oh astaga bagaimana dia akan menemuiku  aku pun tak memberitahunya.Tapi aku ingin bertemu dengannya.

"Vitaaaaaa"teriak seseorang sambil berlari mendekatiku,bukan seseorang tapi mereka. Mega putri dan Azizah nurul. Aku berdiri dan langsung kusambut mereka dengan pelukan. Pelukan ini yang akan selalu kurindukan daru mereka.

"Loe kenapa pergi sih,nggak betah apa disini?atau loe nggak sayang lagi dengan kita!"ungkap Mega sambil terisak dalam pelukan.Aku pun melepaskan pelukan itu dan menyuruh mereka duduk.

"Gue sempet pengen cerita waktu acara perpisahan kemaren,tapi gue nggak mau suasana berubah jadi sedih karna keberangkatan gue jadi ya gue ntar-ntar aja ngasih taunya. Lagian kan kalo gue ngasih taunya kemaren ntar satu sekolah pada heboh gara-gara denger kalian nangis"jawabku panjang lebar sambil menunjukkan raut wajah menghibur

"Kita nggak kek gitu kok"sahut Azizah
"Kata siapa enggak?tadi aja hampir seisi kantin ngelirik kita!"
"Iya iya kita emang suka begitu nangis kejer"ucap Mega dengan nada mengalah

"Guys sorry ya gue baru ngasih taunya sekarang nggak kemaren-kemaren,gue nggak mau aja suasananya berubah apalagi semua orang tau keberangkatan gue,termasuk.."
"Bintang"sahut Mega yang antusias memotong pembicaraanku
Sambil menunduk lesu aku menjawab "iya"
"Berarti Bintang nggak tau kalo loe bakalan pergi keNew York hari ini?"tanya Azizah
"Iya Zah"jawabku
"Sebenci itunya loe sama dia!"ungkap Mega yg seakan tau isi hatiku

"Aku tak pernah membencinya,aku hanya tahu diri. Untuk apa aku memberitahukan padanya bahwa hari ini aku pergi,toh dia takkan datang. Jangankan menemuiku memandang wajahku saja sangat tak sudi baginya. Ingin bertemu tuk terakhir kalinya dan mengatakan AKU MENCINTAIMU.Takkan mungkin.Kan dia mencintai orang lain. Cukup itu kukatakan dalam diam"batinku

"Hey Vita,are you ok?"sebuah suara menyadarkan lamunanku

"Udah udah ngapain bahas dia,gue mau pergi lo apa kalian nggak bisa nggak ngebahas Bintang dalam situasi inu!"nadaku yg mulai membenci Keadaan ini

"Oke baiklah"jawab Azizah

Sudah hampir setengah jam kami mengobrol kami lewati dengan bercanda. Akhirnya waktu akan hari ini berakhir .Aku berpamitan dengan mereka,berpelukan. Aku pun berjalan untuk mengejar orang-orang yg akan pergi juga. Disinilah air mataku menetes,seakan belum siap untuk kepergian ini,dan juga berharap akan bertemu dengan Bintang lagi.

"Aku harap aku tak menemui Bintang-Bintang yg lain"pintaku
Mulai esok aku akan membiasakan diri tanpa sosok Bintang.








Hello guys,ini cerita pertama aku. Jadi maaf kalo GAJE. Tapi aku berterima kasih buat kalian yg udah mampir,jgn lupa Vote and Komennya ya.Next partnya tunggu oke👌maaf kalo ceritanya pendek.

~Nva~

Kalimat dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang