New York City

63 11 0
                                    

Perjalanan yang hampir 10 jam ini akhirnya sampai juga. Pesawat yang ku tumpangi mendarat dengan selamat. Aku pun harus melanjutkan perjalanan kerumah Tante Desi.

Aku menunggu taksi didepan bandara.Taksi yang ku perlukan melintas didepanku,aku pun langsung melambaikan tangan dengan mengisyaratkan untuk berhenti.

Didalam taksi aku melihat keindahan kota New York yang tak pernah terlintas dipikiranku. Kota yang indah,dengan berbagai bangunan megah nan mewah membuatku terbuai dengan negara yang berjulukan Negri Pamansam.

Karena asik dengan kota ini aku lupa untuk memberitahu orang tuaku bahwa aku telah sampai.Aku mengambil handphone ku lalu mengaktifkannya.

"Assalamualaikum,Mah"ucapku
"Waalaikumsallam,Vita..gimana perjalanan kamu,udah nyampe belum Mamah dari tadi khawatir"jawab Mama disebrang sana
"Iya aku baru aja sampe,ini lagi dalam perjalanan menuju rumah tante desi"
"Ya sudah kamu hati-hati,jaga diri"
"Iya Mah,udah dulu ya Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"

                       ••••
Tingtong..tingtong...
Aku menekan bel rumah tante Desi.Karna aku telah sampai didepan rumahnya,yang bagiku cukup luas.

Ceklek
"Ya ampun,sayang...kamu kapan nyampenya,gimana perjalanannya capek ya,trus kamu baik-baik aja kan nggak muntah kan?Kamu kesini sendiri?"tanya tante tanpa titik koma sambil memegang pundakku

Aku langsung terkekeh melihat tingkah laku tanteku ini yang sudah lama tak melihatnya

"Tante kebiasaan deh,kalo nanya langsung semua nggak satu-satu"

"Kamu kayak nggak tau tante aja,yaudah masuk yuk!"ajaknya

Aku pun dipersilahkan masuk dan tante langsung menyuruhku kekamar katanya pasti capek,emang iya sih.

"Kamar kamu ada dilantai 2,kamu istirahat dulu deh pasti capek"titah tante padaku. Aku pun mengangguk.
Ku dorong pintu kamar yang akan ku tempati.Aku diam tanpa berkata.Aku terkejut melihat kamar ini.Sungguh indah.Dengan cat tembok warna pink peach,disertai tempat tidur yang spreinya berwarna merah maron,dipojok sana ada meja yang cukup panjang mungkin meja belajar,yang sudah tertata rapi.Dan langsung bisa melihat keindahan kota ini.

"Ini kamar kamu,tante emang sengaja mengubah kamar ini biar kamu nanti seneng tinggal disini,dan disana ada meja buat kamu belajar"ungkapnya menjelaskan perubahan kamar ini dan menunjukkan sebuah meja

"Terima kasih ya tante,jadi ngerepotin nih"ucapku tak enak hati

"Tak apa ini memang tugas tante,tante tinggal dulu ya"
"Iya tan"

Aku merebahkan tubuhku diatas kasur sambil menatap layar handphone ku yang sepi. Jelas saja sepi,karna tidak ada yang menghubungiku. Bintang. Heh,mana mungkin dia akan menghubungiku.Bodoh!!!

Flasback on

"Tunggu dong kalian cepet banget!"ujarku pada 2 orang sahabatku
""Loe yang lama keburu masuk nih!"
Kami bertiga berlarian untuk menuju kelas,kami agak sedikit terlambat karena terlalu asik mengobrol dikantin.

Brukkk
Sebuah tabrakan kecil antara aku dengan seorang laki-laki yang entah siapa.

Kalimat dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang