Fion menatap sebuah rainbow cake dengan senang, pria itu langsung membawa rainbow cake itu kekasir dan membayarnya cepat.
Pria itu sepertinya harus bergerak cepat menuju flat Reica. Reica yang melihat Fion dari balkon flat hanya bisa tertawa.
" dasar bodoh " gumam reica pelan sembari mengelus perutnya dengan sendu.
Reica tak pernah berpikir jika hidupnya akan seperti ini.
Menjebak seseorang kemudian sebentar lagi memiliki anak.
Suatu hal yang belum pernah terpikir sebelumnya.
Tiba tiba handphone di saku celana Reica berdering.
Sepertinya ia mendapat telpon dari sang ibu.***
Fion menatap heran Reica yang tiba-tiba mencampakkan sekotak cake yang ia beli dilantai.
" kenapa Lo buang? "
Fion menunduk mengambil kotak cake yang sudah jatuh, untung saja cake-nya tidak berceceran kemana-mana.
Untung saja kemasan Cakenya ditutup dengan rapat.
Jadi Fion tidak harus membersihkan lantai, karena ceceran cake." Lo tanya kenapa gue buang cake itu? Seharusnya lo mikir dari awal Fion, sebelum lo ngehubungi nyokap gue "
' what? Hubungi? '
" nggak usah pasang wajah bego deh! Gue uda tau maksud lo! Cihh.. Pantes aja lo baik sama gue "
Fix
Fion gak tahan di bentak - bentak sama nih cewek!
Jika ditanya kesal, tentu saja ia kesal.
Capek- capek dia ngantri demi beli cake buat Reica.
Jika perempuan itu tidak menghargai niat baik pria itu." Reica looo keterlaluan.. "
Teriak Fion.
Pria itu mencampakkan kotak cake itu." Gue nggak ngerti tiba - tiba lo jadi begini, yang gue tahu sekarang gue nggak ngelakuin apapun yang ngerugiin lo! Gue juga nggak hubungi nyokap loo "
Fion berjalan menutup pintu flatnya.
Yah pria itu pergi, meninggalkan Reica yang masih binggung mencerna kata-kata Fion.
Reica membuka layar hpnya.
Menerima satu pesan dari nyokapnya.' sial! Ternyata yang ngelamarnya Drean bukan Fion '
***
" Fion.. Fion.. "
Teriak Reica, perempuan itu mencari Fion kesekitar area flatnya.
Namun hasilnya nihil, pria itu tak muncul batang hidungnya.' sepertinya pria itu kabur '
Reica terduduk lemah dibangku taman.***
Fion tidak tahu kenapa ia bersikap seperti ini.
Seharusnya ia menjelaskan dengan baik dan tidak pergi keluar begitu saja.' mengapa dia bersikap ke kanak - kanakkan sekali? '
Pria itu berbalik arah memutar kembali arah ke Flat rumahnya.Kemudian naik ke lift mengetik cepat angka lantai yang ingin ia tuju.
Kebetulan lift tidak terlalu ramai, hanya ada dia dan dua orang ibu ibu." Tunggu.. "
Teriak Seseorang yang sepertinya ia kenal?
' Reica? '***
" uda marahannya? "
Tanya Fion kemudian masuk ke kamarnya.
Reica yang melihat itu hanya bisa mengikuti Fion." Fion gue minta maaf.. "
Ucap pelan Reica." hmm.. "
Fion membalas deheman membuat Reica menjadi merasa bersalah :'(" Gue sadar, gue yang salah.. Gue yang uda mikir ngga jelas "
" Gue mau minta maaf sama loo "
"O"
Fion mengucapkan kata "O" dengan sengaja.
Memancing emosi Reica.
Tapi sayangnya Reica nggak terpancing sama sekali.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikkin!!!!!
CasualeSinopis (beberapa part di privat) "Reica.. aku gak mau tahu, kamu pokoknya harus tanggung jawab!" Aku menatap sosok itu dengan sengit membuat sosok itu terkekeh geli " tanggung jawab apa? Seharusnya aku yang meminta itu, bodoh .. aku wanita d...