11. Ingin Selalu Seperti Ini

6.2K 607 24
                                    

Setelah berapa lama mereka terjebak macet akhirnya mereka pun sampai di dufan. Prilly pun melihat ke kursi belakang ternyata Nata masih di alam mimpinya, Prilly tersenyum melihat anaknya yang tertidur cukup pulas.

"Lihat tuh anakmu, yang, pules banget tidurnya," ucap Prilly kepada Ali sedangkan Ali hanya terkekeh.

"Anak kamu juga tuh yang," ucap Ali sambil melihat ke kursi belakang, sedangkan Prilly hanya mengerucutkan bibirnya, Ali pun yang melihat Prilly mengerucutkan bibirnya langsung menciumnya.

"Mami sama Papi ngapain?" ucap Nata yang baru membuka matanya disugukan pemandangan Papinya yang mendekatkan wajahnya ke wajah Maminya.

Seketika Ali pun langsung melepas lumatamnya dan mengelap bibirnya sedangkan Prilly langsung mencubit pinggang Ali.

"Hmm... anuu... itu tadi dimuka Mami ada nyamuk," ucap Ali gugup karna ketahuan dengan anaknya sedang bercumbu dengan Prilly.

"Oh, udah sampai di dufan ya Pi?" Tanya Nata melihat sekelilingnya.

"Iya nak, kita udah sampai di dufan. Tadi Papi mau bangunin kamu tapi pas Papi mau lihat kebelakang di wajah Mami ada nyamuk," ucap Ali berbohong.

"Yaudah yuk Pi Mi, buruan Nata udah gak sabar ingin main banyak wahana," ucap Nata antusias dan dihadiahi cubitan gemas di pipi chubby nya.

Mereka pun akhirnya turun dan masuk kedalam. Mereka bermain banyak wahana. Nata kelihatan sangat antusias untuk mencoba berbagai wahana bermain. Mereka bermain sampai tidak ingat waktu.

"Nata udah yuk mainnya, ntar kalau ada hari libur kita kesini lagi, udah sore yuk nak pulang," ucap Ali dan dihadiahi anggukan lemas oleh Nata, Ali yang melihatnya pun hanya tersenyum.

Mereka pun menuju parkiran.

"Mi, Nata gak mau duduk dibelakang Nata mau duduk sama Mami di depan," ucap Nata saat Prilly membukakan pintu belakang untuk Nata.

"Oh, yaudah gak papa," ucap Prilly menutup pintu belakang dan langsung masuk kedalam mobil.

"Loh Nata kok didepan nak?" tanya Ali bingung.

"Nata gak mau duduk dibelakang. Nata mau duduk sama Mami, Pi boleh ya," ucap Nata mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes, sedangkan Ali hanya tersenyum dan mengangguk.

Akhirnya mereka pun pulang dengan Nata yang tertidur dipangkuan Prilly begitu juga Prilly yang terlelap, Ali yang melihat pemandangan seperti itu melebarkan sudut bibirnya.

*****

"Yang, bangun yuk yang kita udah sampai nih yang," ucap Ali membangun kan Prilly, Prilly yang tidurnya terusik pun membuka matanya.

"Hmm, udah sampai ya yang," ucap Prilly setengan sadar.

"Iya, sini Nata biar aku gendong kamu masuk kedalam duluan aja," ucap Ali membuka seatbeltnya dan langsung turun membukakan pintu untuk Prilly dan mengambil Nata dari pangkuan Prilly yang masih terlelap.

Prilly pun langsung masuk kedalam disusul oleh Ali.

"Yang malam ini kamu gak usah masak biar kita delivery aja yang, aku tau kamu capek yang," ucap Ali saat mereka duduk di sofa sambil menonton tv dan mengelus kepala Prilly dan dihadiahi anggukan oleh Prilly.

Akhirnya Ali pun menelpon pizza delivery. Tak berapa lama pun pizza delivery-an mereka tiba, Ali pun langsung mengambilnya. Mereka pun memakan pizza tersebut dengan muka kelaparan.

"Udah selesai makannya tidur yuk nak, gosok gigi dulu ya nak," ucap Prilly mengajak Nata untuk tidur dan mengingatkan untuk gosok gigi.

*****

Pagi pun tiba Ali Prilly dan Nata bersiap untuk pergi ke tempat tujuan masing masing.

"Buruan sarapannya udah kesiangan ini," teriak Prilly heboh pasalnya dia kesal melihat ayah dan anak sarapan lama banget.

"Bentar Mi," ucap Nata menyahut.

"Iya nih Mami mu gak sabaran banget ya nak," ucap Ali dan dihadihai anggukan setuju oleh Nata sedangkan Prilly hanya mengerucutkan bibirnya.

Mereka pun akhirnya sarapan dengan terburu buru karna melihat Prilly yang sudah merajuk. Mereka pun pergi menuju sekolah Nata terlebih dahulu. Tak berapa lama mereka pun sampai di sekolah Nata, selesai mengantar Nata Ali pun mengantar Prilly kebutiknya barulah dia pergi ke kantornya.

*****

Terdengar bunyi panggilan dari handphone Prilly, Prilly pun langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Assalamualaikum, dengan siapa ini?"

"Waalaikum salam dengan ibu Cece bisa bicara dengan ibu Prilly."

"Anjirr Ce, akhhh i miss you Ce.'

"Miss you too, anjirr sekarang lo sombong pret! Lo udah jarang nelpon gue, akhh kesel gue sama elo."

"Hehehe maaf gue sibuk Ce, ntar kalau Nata libur sekolah gue susul lo ke Bali.""

"Serius Prill, akhh gue seneng, gue juga kangen sama Nata."

"Eh Ce, gue mau cerita tapi kalau gue cerita lo jangan kaget ya? gue takut anak lo lahir secara tiba-tiba, kan berabe Ce."

"Iya buruan selagi mood gue bagus mau dengerin curhat elo."

"Oke, kaya gini. Eumh... jadi ternyata....."

"Ternyata apaan sih jangan gantung gue, gue bukan jemuran yang lo gantung sesuka hati."

"Heheh maaf Ce, ternyata Ali masih hidup Ce dan gue udah ketemu sama dia,"

"HAAH! SERIUS LO PRILL?!"

"Aduh, biasa aja keleus! Dua rius Ce dan Nata udah tau, dan sekarang gue tinggal sama dia di karena kan Naufal sedang pergi ke Belanda. Ali khawatir gue dan Nata kenapa napa, jadi kita tinggal sama Ali."

"Yaudah sih bagus, gue sih kalau emang lo mau balikan sama Ali gue setuju aja. Soalnya gue kenal Ali lama dari pada Naufal. Bukan berarti gue gak setuju lo sama Naufal, tapi gue kurang sreg sama dia."

"Iya Ce ntar gue pikirkan mateng-mateng. Ehh sih Sofi gimana kabarnya? Gue udah tiga minggu gak nelpon dia."

"Katanya sih anaknya kecelakaan Prill."

"Ya Allah kok bisa sih? pasti gara gara sih Sofi teledor ntuh kan."

"Bisa jadi Prill, lo kan tau betapa telodornya dia."

"Ihh tuh anak sifat telodornya gak bisa di hilangkan."

"Hahahah, yaudah ya Prill gue mau ke tempat pelatihan gue dulu. Mau lihat anak asuh gue."

"Hmm yaudah bentar lagi juga gue jemput Nata."

"Hmm assalamualaikum."

"Waalaikum salam."

Sambungan telfon terputus. Prilly pun kembali berkutat dengan kertas dan pensilnya, ia sedang mengerjakan baju pengantin pesanan kak Dian. Tangannya dengan lincah menggambar diatas kertas tersebut.

"Hai Prill, kakak datang udah ada contoh designnya Prill," sapa kak Dian saat tiba diruangan Prilly.

"Belum kak, nih lagi aku kerjain," ucap Prilly sambil menunjukan gambar yang dibuat.

"Oh, yaudah kakak juga mau ngerjain sesuatu," ucap kak Dian duduk dikursinya.

Mereka sibuk dengan pekerjaan masing masing, tak terasa waktu untuk menjemput Nata pun tiba.

"Kak aku pamit dulu ya kak mau jemput Nata," pamit Prilly kepada kak Dian dan di hadiahi anggukan oleh kak Dian.

[•••]

Halo Halo Bandung, Ibu Kota Periangan. Pencet bintang itu, terus ketik komentar, jangan kabur! Gak bikin jantungan kan ngetuk tuh bintang hahaha 😂

❤[080117]❤

Takdir [CBD Season 2]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang