Ramalan Dalam Legenda

1.1K 113 5
                                    

Jangan jadi sider yak! 😯
.
.

Ketika aku ingin mengangkat tanganku menjauh dari kristal tanganku seakan kaku tidak bisa bergerak. Pandanganku mulai mengabur, sengatan kecil di tanganku mulai berubah menjadi besar dan sangat menyakitkan. Kakiku terasa tak sanggup lagi untuk berdiri. Mataku yang mulai mengabur menangkap sosok Arnold yang terlihat panik dan berlari ke arahku. Tapi aku sudah tak sanggup lagi, kini pandanganku mulai menggelap dan hilang.
.

.
.
.
.
_____________________________

Aku terbangun saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh keningku. Seketika itu aku melihat sekantung es batu sengaja ditempelkan di keningku. Dengan berat aku berusaha mencoba duduk, Tanganku merasa hangat sekarang, saat ku tengok ternyata Arnold sedang tidur dengan posisi duduk di samping ranjang dengan tangannya yang menggenggam jemariku. Seketika itu juga senyumku mengembang tanpa bisa ku tahan. Samar-samar aku kembali mengingat bagaimana wajah panik Arnold sesaat sebelum aku pingsan. Lagi-lagi senyumku mengembang bahkan kupastikan kini semakin melebar. Apa Arnold menyayangiku? Ah Sarah apa yang kau pikirkan Arnold perduli padamu hanya karena ia guardianmu dan sudah menjadi tugasnya untuk menjagamu. Jadi aku tidak boleh terbawa perasaan.

Sesaat Arnold menggeliat dalam tidurnya, membuatku tersadar dari lamunanku.

"Kau sudah bangu?," tanya Arnold dengan wajah khas orang bangun tidur, namun tampak tampan dimataku.

Aku hanya menatapnya dengan pandangan yang seolah mengatakan ya.

Arnold masih menggenggam tanganku, sepertinya ia masih belum sadar kalau yang ia genggam adalah tanganku. Tapi akhirnya ia sadar dan segera menarik genggaman tangannya dengan wajah menahan malu.

"M-maaf, aku hanya-" ucapannya terputus karena aku langsung membalasnya dengan anggukan beserta senyum tipis khasku.

"Maaf menggangu, tapi ada hal penting yang ingin ku bicarakan. Dan kurasa ini waktu yang tepat karena nona Sarah telah bangun," ucap seorang wanita tua yang kukenali sebagai anggota dewan kerajaan yang sempat tersenyum padaku.

Wajahnya kali ini terlihat sangat serius, menandakan kalau ia ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting.

"Arnold sepertinya kau harus membawa nona Sarah pergi dari tempat ini," ujar wanita itu yang membuat Arnold mengerinyitkan dahinya.

"Kenapa aku harus melakukannya?" Tanya Arnold dengan nada bingung.

"Kurasa dia adalah orang yang selama ini kita tunggu-tunggu. Kau ingat legenda Romard? Kurasa nona Sarah adalah orangnya, jadi pasti akan banyak orang yang mengincarnya. Dan aku percaya padamu Arnold, kau adalah salah satu guardian terbaik dari kerajaan Ayribat jadi aku tau kau mampu menjaganya." Ujar wanita itu yang membuatku hanya menatapnya dengan bingung.

Namun arnold menatapnya dengan serius, sepertinya ia tau masalah legenda itu.

"Dari mana kau menyimpulkan bahwa Sarah adalah orangnya?" Tanya Arnold dengan mata seriusnya.

"Apa kau lupa dengan cahaya tadi? Menurutku itu sudah membuktikan kalau dia adalah orangnya." Jawab wanita itu dengan wajah tegasnya.

"Tapi, bukannya dalam legenda itu dia akan datang 2000 tahun lagi?" Ucap Arnold menyangkal.

"Kau tau semuanya bisa berubah? Kekuatan dari Kyros semakin kuat, aku yakin para dewa tidak mau keturunannya musnah." Balas wanita itu.

Arnold hanya bisa terdiam mendengarkan ucapan wanita itu, sepertinya pikirannya telah berubah. Tapi masalahnya mereka telah memperdebatkan sesuatu tentangku yang tidak ku kuketahui. Kurasa ada sesuatu yang besar telah menungguku.

DEMIGODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang