PREWEED

830 23 0
                                    

Aku masih terduduk di resto tersebut. Aku tak habis fikir, cewek sepintar dan secantik Ara bisa kefikiran hal-hal seperti ini. Aku masih terus tersenyum memandangi kertas tersebut.

"SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN
1. Tidak boleh melakukan kontak fisik
2. Tidak boleh mencampuri urusan masing-masing.
3. Tidak boleh satu kamar.

Dan itu semua bisa dilakukan jika didepan keluarga atau kita berdua sudah benar-benar jatuh cinta.

Sekian dan terima kasih."

Itulah isi dari surat perjanjian tersebut. Ara cepat atau lambat kau sendiri yang akan merobek perjanjian tersebut. Dan kau sendiri yang akan ketagihan dan haus akan diriku yang liar dan panas. Aku tersenyum menyeringai.

☆☆☆☆☆

Aku baru saja menghempaskan badanku di springbed yang nyaman dan hangat, setelah selesai mandi. Aku hampir saja tertidur, sampai suara ketukan pintu menyadarkanku.

"Tok...tok...tok..." kak Ario tersenyum sambil melihat keadaanku yang masih setengah tertidur.

"Kenapa hari ini Princess kakak ini? Kok kyaknya gak semangat gitu?." Tanyanya.
Aku hanya bisa tersenyum kecil lalu memeluknya. Memeluknya sangat erat, dan diam beberapa saat. Kak Ario membalas pelukakanku, tak ada jarak diantara kami sekarang, pelukan kak Ario menyalurkan semangat kepadaku. Aku merasa ada kekuatan yang menghilangkan sedikit kegundahanku.

"Ara kangen ama kakak. Ara udah lama gak meluk kakak kayak gini kan?." Tanpa terasa titik bening jatuh dipipiku. Kakak Ario yang melihat itu tersenyum dan menghapus air mataku.
"Semuanya akan baik-baik saja princess, percaya pada kakak. Kakak akan melindungimu apapun yang terjadi. Bahkan jika princess kakak ini mau membatalkan pernikahannya. Kakak akan bicara dengan Daddy." Kak Ario berusaha menenangkanku.

Aku hanya menggeleng tanda tidak setuju. Kak Ario kembali tersenyum, ya senyuman yang belakangan ini sudah jarang Aku lihat karena kesibukan kami masing-masing.
Kami kembali berpelukan. Sangat lama, bahkan rasanya Aku akan tertidur lelap dalam pelukannya.

"Ups.. sorry, mengganggu."
Kami menatap sumber suara secara bersamaan. Aku dan kak Ario terheran. Suara berat dan terdengar lantang itu mengusik ketenangan kami. Ya si cowok berwajah dingin itu datang. Dan herannya lagi Dia sudah sampai dikamarku. Ya harusnya Aku gak usah heran. Mengingat pernikahan ini karena perjodohan. Pasti Daddy dan Mommy yang ngijinkan Ryan sampai masuk kekamarku.

"Masuklah." Kak Ario mempersilahkan Ryan masuk. Lalu beranjak meninggalkan kamarku. Aku berusaha menahan kak Ario agar tidak meninggalkanku berdua dengan cowok tengik ini. Tapi kak Ario hanya tersenyum dan berlalu dari hadapanku, seraya menutup pintu kamar.

Cowok tengik itu menatapku dingin, Aku gak tau apa Dia mempunyai kepribadian ganda, kadang bisa tersenyum sangat manis, dan detik berikutnya terlihat dingin dan kejam. 'Dasar cowok aneh' umpatku dalam hati. Dia masih asik memandangi seluruh isi kamarku.

"Berhenti memandangi kamarku seperti itu." Kataku dengan nada kesal.
Dia menatapku "Jangan jealous my Princess, kamarmu ini tak seindah dirimu."
Aku membelalakkan mataku seakan tak percaya dengan perkataannya. Dan detik berikutnya Dia terlihat dingin kembali. Aku hanya mendengus dengan sikapnya.

"Besok pagi Gue jempu jam 6 pagi, bersiaplah." Katanya sambil membuka pintu kamar. "Mau kemana?." Teriakku
"Foto Preweed." Katanya sambil berlalu pergi.

Terserahlah, Aku menghempaskan badanku dan berusaha tidur.

☆☆☆☆☆

Aku masih mengantuk ketika Ryan, maksudku kak Ryan, soalnya Daddy dan Mommy menyuruhku memanggil cowok tengik ini dengan sebutan kakak, datang untuk menjemputku untuk foto preweed yang dijanjikannya kemarin.

"Ayo berangkat, Kita bisa terlambat kalau gak berangkat sekarang." Katanya sambil pamit ke Daddy dan Mommy. Aku hanya mengikuti langkah kakinya menuju mobil.
Sepanjang jalan Aku hanya diam sambil menahan kantukku. Sesekali Aku menatap cowok disebelahku. Entah kenapa hari ini dia begitu kelihatan tanpan dengan baju kaos berwarna putih yang membentuk tubuhnya, dan jelana jeans biru membuat penampilannya sempurna, ditambah jacket dengan warna senada dengan jeansnya.

Aku memalingkan wajahku ke jalanan yang kami lewati. Tanpa terasa mataku tertutup dan aku tertidur. Gak tahu sudah berapa lams Aku tertidur dimobil, hingga akhirnya kak Ryan membangunkanku.
"Kita sudah sampai," katanya sambil membukakan seatbelt yang merekat pada tubuhku. Aku yang baru terbangun sambil mengulet tubuhku, gak tau kalau wajahnya begitu dekat kewajahku. Sangat dekat, sampai Aku bisa merasakan hembusan nafasnya diwajahku. Harum tubuhnya yang maskulin, tanpa sadar Aku memandangi wajahnya.

"Sudah bisa menyimpan bentuk wajahku difikiranmu??. Sehingga kau bisa menghayalkanku saat Aku gak ada??". Kata-katanya yang mengejutkanku. Sampai rasanya wajahku memerah. Aku hanya diam tak sanggup berkata-kata. 'Kau bodoh Ara, kenapa Kau melakukan itu' umpatku dalam hati.

Sesampainya kami dilokasi foto, kami disambut oleh beberapa orang, diantaranya fotografer, make up dan disainer. Mereka sudah menunggu kami, dan menyambut kami dengan senyuman. Di sekeliling villa ini sudah banyak orang-orang yang menyiapkan segala sesuatunya untuk foto preweed ini. Aku melihat sekeliling dan mengagumi pemandangan yang indah. Bahkan sangat indah. Pohon -pohon yang menjulang tinggi, air danau yang kebiruan.

"Ayo, kita masuk dan berpakaian, setelah itu langsung kita foto." Kata kak Ryan sambil melangkahkan kakinya menuju villa.

"Berikan Ara waktu 15 menit ya Kak." Kataku sambil memelas, dan langsung berkata lagi. "Setelah 15 menit Ara janji akan masuk dan berganti pakaian. Ya... ya..???,"
Kak Ryan hanya mengangguk menyetujui permintaanku. Aku tersenyum dan langsung melangkahkan kakiku menuju danau. Sambil berjalan sanyup-sanyup kudengar kak Ryan bilang "berikan kami waktu 15 menit, setelah itu kita lanjutkan." Katanya dan diiringi anggukan dari para pekerja.

Aku gak sadar kenapa Aku bisa bersifat manja pada cowok tengik ini. Dan hari ini sikapnya pun berbeda denganku. Tatapan angkuh dan dingin yang kujumpai diawal, sudan mulai berubah, ya walaupun kadang-kadang masih kelihatan.

Aku memandangi danau yang sangat indah. Aku hanya duduk terdiam sambil menikmati pemandangan sambil tersenyum. Kak Ryan juga duduk disebelahku sambil diam.

☆☆☆☆☆

Setelah selesai kami berpakaian. Kami keluar menuju ditepi danau. Hari ini foto preweed kami diambil di pinggiran danau. Dengan Aku mengenakan pakaian dress pendek berwarna hijau tosca, dengan lengan pendek. Aku kelihatan cantik dengan dress ini. Itu bukan perkataanku, itu terbukti dari cara Kak Ryan memandangku. Dia sangat mengagumiku. Kulihat kak Ryan menggunakan pakaian yang senada denganku, celana pendek dan kaos yang menutupi tubuhnya dengan sempurna.

Kami memulai sesi fotonya. Fotografer memulai arahannya pada kami. Fotografer terus mengarahkan kami. Semuanya berjalan lancar sampai pada saat fotografer mengatakan. "Oke, sekarang mas Ryan memengang pingginya mbak Ara." Aku melotot melihat ke arah kak Ryan. Dia hanya tersenyum geli melihat reaksiku.

"Oke, mas harus menatap mbak Ara ya". Dia menatapku dengan senyuman yang sulit diartikan. "Jangan macam-macam". Kataku mengancam. "Diperjanjian juga dikatakan bahwa Gue, boleh memegang Lo kalau didepan orang banyak." Duk.. Aku melupakan perjanjian yang ku buat sendiri. Habislah Aku.

"1-0 katanya."

Aku gak tahu apa Fotografer ini kerjasama dengan kak Ryan, tapi yang jelas selam sesi foto tersebut, banyak adegan-adegan yang memaksaku untuk berpengangan, berpelukan, bahkan hampir berciuman. Hampir, karena waktu kak Ryan mendekatkan wajahnya, Aku langsung memundurkan wajahku. Dan kak Ryan hanya tersenyum. Entah kenapa hari ini dia begitu banyak tersenyum, membuatku jadi salah tingkah.

"Oke selesai." Kata Fotografer.
"Oh akhirnya" kataku sambil berlalu.

-----------------------------------------

Jangan lupa vote and coment ya 😊😊

Ika rangkuti😉😉

Romance After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang