WEEDING

947 22 1
                                    


Ara P.O.V

Aku terduduk diam dipinggiran tempat tidur disebuah hotel berbintang 5. Dengan menggunakan gaun pengantin rancangan desainer terkenal di negeri ini. Gaun yang berwana biru langit itu sangat kontras dengan kulitku yang putih. Gaun panjang tanpa lengan, seakan menonjolkan bahuku yang sempurna. Ya gaun ini membuatku bak seorang Princess. Semua telah siap.

Ya hari ini hari pernikahanku dengan Kak Ryan, pria tengik yang sebentar lagi menjadi suamiku. Aku menghela nafas panjang, teringat akan kejadian 2 bulan yang lalu. Ya 2 bulan lalu, pada saat itulah Aku merasakan ada getaran didadaku setiap Aku berada didekatnya.

Flasback on

Setelah selesai foto preweed, Aku langsung masuk kekamar untuk mengganti pakaian yang kupakai. Sebelum Aku sempat menutup pintu, kak Ryan sudah ikut masuk kedalam kamar. Kupandangi kak Ryan

"Kakak ngapain masuk kesini?". Tanyaku dengan ketus.
"Gue capek, dan mau tidur". Dia berjalan menuju ketempat tidur dan merebahkan badannya.
"Jadi, maksudnya Kakak mau tidur disini gitu?". Tanyaku..
"Hmm"  katanya tanpa menatapku.

"Gak bisa dan gak boleh kak. Kakak gak ingat surat perjanjian kita??. Tidak boleh satu kamar." Belum selesai Aku bicara dia langsung memotong pembicaraanku "Dan diperjanjian itu juga disebutkan, semua itu bisa terjadi jika didepan keluarga dan banyak orang."
Mendengar perkataan kak Ryan, Aku jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Aku langsung bergegas masuk ke kamar mandi membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri, Aku keluar dan melihat kak Ryan sedang tertidur pulas. Aku mendengus sembari mengeringkan rambutku. Aku duduk di depan meja hias. Aku masih tidak habis fikir, kenapa pria tengik ini berubah menjadi pria yang sangat lembut. Sangat berbeda dengan pria yang kujumpai beberapa minggu yang lalu. Tanpa sadar Aku tersenyum geli.

"Apa ada yang lucu??" Suaranya yang berat mengejutkanku.
"Gak ada". Jawabku sistematis, sambil berjalan menuju sofa yang berada disebelah ranjang kingsize. Aku berjalan melewatinya, Dia yang sedang duduk diujung tempat tidur melihatku dengan tajam. Tanpa kusadari, ketika Aku berjalan Dia menarik tanganku sangat kuat, sehingga tubuhku terjatuh di atas tubuhnya.

Aku berusaha bangkit, tapi dengan cepat kedua tangannya memeluk pinggangku dengan sangat erat. Sekarang wajahku tepat berada didepan wajahnya. Nafasku terasa sangat cepat, dadaku naik turun di dadanya. Dia tersenyum melihat tingkahku itu.

"Mulai sekarang yang ada disini dan disini cuma  Aku tidak boleh ada yang lain". Dia menunjuk kekeningku dan juga dada sebelah kiriku. Tepat di hatiku.
Aku masih berusaha melepaskan diri. Aku sadar pasti sekarang wajahku sudah merah padam melihat tingkahnya. Aku makin menggerakkan tubuhku agar bisa lepas dari pelukannya.

"Jangan terlalu banyak bergerak Princess, atau Kau akan membangunkan juniorku yang ada dibawah sana." Katanya sambil menatapku.
Aku hanya memukul-mukul dadanya pelan. Aku sangat malu, dan tanpa kusadari Aku membenamkan wajahku didada bidangnya. Aku mendengar detak jantungnya yang tidak beraturan, dan itu membuatku semakin panas. Aku menaikkan wajahku dan mencoba memandang wajahnya walaupun Aku tahu wajahku sudah sangat merah. Aku melihat tatapan matanya, jantungku berdebar sangat kencang..

"Kenapa Princess, apa Kau sudah mulai ada rasa padaku??". Tanyanya sambil terus menatapku. Aku menyipitkan mataku sambil berkata.
"Jangan kepedean ya kak" kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya. Ketika Aku berusaha keras untuk melepaskan pelukannya. Dengan tiba-tiba jari tangannya memegang wajahku, lalu dia mendekatkan wajahku ke wajahnya. Kemudian Dia menempelkan bibirnya yang keras, menyentuh bibirku yang lembut.

Aku sangat terkejut dengan tindakan Kak Ryan. Ciuman yang awalnya hanya menempelkan bibirku dan bibirnya kini semakin dalam. Dengan lembut Dia mengulum bibirku. Semakin lama ciumannya semakin dalam. Dan entah kenapa semakin lama Aku semakin menikmati ciuman itu. Aku memejamkan mataku, membuka bibirku karena tuntutan bibirnya yang semakin dalam. Lidahnya mulai menuntut lebih di bibirku, memintanya untuk terbuka dan masuk kedalam rongga mulutku. Dan setelah Aku mulai menikmati lidahnya didalam mulutku. Tiba-tiba saja Dia melepaskan bibirku.

Aku terdiam dan melihat tatapannya padaku. Dia tersenyum penuh arti, sedangkan Aku?? Kurasakan wajahku memerah. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku hanya bisa menunduk dan bersembunyi didadanya.

"Gimana Princess, apa Kau masih bisa menyangkal perasaanmu, sedangkan tadi Kau begitu menikmati ciuman panas kita." Aku masih menunduk karena malu.
Dengan suara yang terbata-bata "lepaskan Ara kak Ryan" kataku dengan menatap matanya.

Dengan senyum simpulnya Dia berkata "Apa ciumanku itu begitu hebat atau Kau terlalu nyaman berada didekapanku". Tanyanya. Aku yang mendengar pertanyaannya itu mengeryitkan dahi.

"Maksud kakak?." Tanyaku bingung. Sambil berbisik ditelingaku dia berkata " Aku sudah melepaskan pelukanku dari awal Aku menciummu Princess". Dia terkekeh melihat wajahku yang semakin memerah. Aku langsung berdiri dan masuk ke kamar mandi sambil membanting pintu.

Flashback End

"Are you ready??" Kak Ario menyapaku sambil tersenyum.
"Semua sudah pada datang ya Kak??"
"Hmm, ayo Princess, semua orang sudah pada nunggu, kasihankan mempelai prianya, sudah tidak sabar melihatmu". Katanya sambil berbisik ditelingaku.
"Dia sangat tampan". Senyum seringai nampak jelas diwajah kakakku ini.
Aku hanya bisa tersenyum.

Kami berjalan menuju tempat pernikahan. Sebuah ruangan yang sangat besar. Mengingat ini adalah salah satu hotel milik Kahfi Coorporate, tak heran kalau ruangan ini disulap seperti istana. Pintu terbuka dan semua mata melihat ke arah kami. Aku hanya bisa tersenyum. Walaupun senyuman itu tidak dari dasar hatiku, tapi Aku harus bisa membahagian Daddy dan Mommy. Kami berjalan menuju Altar. Aku tahu seharusnya Daddy yang berada disebelahku sekarang, tapi Karena Kak Ario meminta Daddy untuk melepas anaknya ini melalui Dia. Daddy terpaksa menyerahkanku pada Kak Ario.

Kami berjalan dengan pelan, semua pandangan melihat kami dengan senyum lebar, termasuk Daddy dan Mommy, juga ada Papi dan Mami, dan tepat diujung sana ada seorang pangeran yang sedang menungguku. Tanpa sengaja mataku memandang matanya. Aku berusaha tersenyum.

Setelah Aku sampai didepan altar Kak Ario menyerahkanku pada Kak Ryan sambil berkata "Aku serahkan Princess ketanganmu, jaga dan bahagiakan Dia". Kak Ryan tersenyum sambil menggenggam tanganku. Dan upacara pernikahan dimulai.

Semua tamu undangan bertepuk tangan dengan bahagia setelah kami mengucapkan ikrar pernikahan. Kami saling berhadapan, lalu Kak Ryan memegang wajahku, mendekatkan kewajahnya, lalu dengan berlahan mencium bibirku. Ciuman yang awalnya sangat lembut dan manis semakin lama semakin dalam. Aku masih mendengar suara tepukan para undangan. Aku berusaha untuk melepaskan ciumannya. Tapi usahaku sia-sia, karena Kak Ryan memegang wajahku dengan sangat erat.

Setelah dirasakannya ciuman kami cukup, Dia melepaskan ciumannya. Aku menatap matanya marah. Berani benar Dia menciumku dengan lama. Ya walaupun perjanjian itu mengatakan boleh, tapi kalau Dia mau menciumku Dia harus izin dulu padaku. Aku mendengus kesal, lalu melihat kepada para undangan dan tersenyum.

"3-0" katanya sambil mengedipkan mata padaku.
Aku hanya bisa diam. Ok sangat ini Kakak menang, tapi Aku pastikan Kakak akan kalah dan bertekuk lutut padaku. Bukan Ara namanya kalau tidak bisa membuat pria jatuh cinta. Walaupun Aku tahu kali ini sangat beda. Karena Aku tahu, jauh didalam hatiku sudah mulai tumbuh getaran rasa. Tapi Aku harus menyiapkan mental menghadapi pria tengik ini. Dan pertarungan akan dimulai dari sekarang. Senyum seringai terlihat diwajahku.

Tanpa perlu Ara membuat Ryan jatuh cinta padanya. Ryan sudah jatuh cinta pada Ara. Ya sebenarnya jauh didalam lubuk hati Ryan, dia telah jatuh cinta pada Ara, gadis yang telah berhasil merebut hatinya pada pandangan pertama. Ryan akan menyimpannya rapat, sampai akhirnya Ara jatuh cinta padanya. Dan menerima dirinya dengan senyuman.

-------------------------
-------------------------

Ntar kelanjutannya setelah lebaran ya...😊😊😊

Jangan lupa vote dan coment ya😃😃😃

Ika Rangkuti😉😉😉




Romance After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang