PERTEMUAN

1K 26 0
                                    

Pagi hari yang begitu cerah. Ya pagi pertama setelah mendengar tentang perjodohan itu. Aku masih bingung dengan keadaanku sekarang. Disatu sisi aku sangat ragu dengan keputusanku, tapi disisi lain aku tidak mungkin mengecewakan mereka.

Aku bangkit dari tempat tidurku, ya pagi ini aku harus kerja. Banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan hari ini juga. Aku mengambil handuk, dan langsung memasuki kamar mandi, sepertinya mandi dengan air dingin akan membuatku sedikit lebih segar sehingga aku bisa menyelesaikan semua pekerjaanku.

Selesai mandi aku membuka lemari pakaianku, melihat pakaian yang ada, aku mengambil kemeja biru, dan rok mini kesukaanku. Pekerjaanku sebagai sekretaris memaksaku memakai pakaian formal dan higheels.

Aku bergegas turun kebawah untuk sarapan.
"Pagi Dad, Mom" sapaku sambil mencium pipi mereka satu persatu.
"Hmm, apa gak ada ucapan selamat pagi untuk kakakmu yang ganteng ini" sahut kakakku karena melihatku langsung duduk dan menyiapkan sarapanku.
"Upsss.. pagi kakakku yang paling ganteng" memeluk sambil mencium pipinya.

"Ara, apa hari ini kamu sibuk?, apa ada waktu luang sepulang kerja?" Tanya Daddy padaku. Aku diam sambil berfikir apa sore ini sepulang kerja aku ada janji atau tidak.
"Sepertinya Ara ada waktu Dad, emangnya ada apa Dad?" Tanyaku penasaran.

"Hari ini daddy tunggu kamu di coffieshop cafe sepulang kerja ya. Ada beberapa hal yang mau Daddy tanyakan ke anak Deddy yang paling manis ini" jawab Daddy.
"Kenapa harus diluar Dad, apa gak bisa nunggu Ara pulang ke rumah, kok sepertinya mendesak sekali?" Tanyaku menyelidik.
Daddy hanya diam dan tersenyum, begitu juga dengan Mommy. Cuma kak Ario yang tidak tersenyum. Aku melihat ke arah kak Ario, sambil menaikkan alis tanda bertanya, kak Ario hanya mengangkat bahunya menandakan bahwa dia tidak tahu apa-apa.

☆☆☆☆☆

Aku berjalan menuju ruang kerjaku. Langkahku tak seperti biasanya. Aku masih memikirkan perkataan Daddy ku. Kira-kira apa yang ingin dia tanyakan padaku ya?. Padahal aku sudah menyetujui perjodohan ini. Ha.. Aku menghela nafas panjang. Karena fikiranku kemana-mana tanpa sengaja aku menabrak sesuatu.

"Awww, sorry" kataku sambil memegang keningku yang terbentur ke tubuh seseorang. Aku terkejut melihat siapa orang yang baru saja aku tabrak. Ya dia adalah pimpinan sekaligus pemilik perusahaan besar di kota ini. Dia tak lain dan tak bukan adalah boss ku, Andre wicaksana. Boss paling cool, galak, tapi juga ganteng dikantor ini. Ya itu sih menurut semua karyawan disini, except me, of course.

Matilah aku kali ini. Kalau saja moodnya hari ini kacau. Maka aku harus siap-siap kena dampratannya. Ya selain terkenal dengan kegantengannya, dia juga terkenal dengan kegalakannya. Kalau saja sesuatu hal itu tidak sesuai dengan kemauannya, maka bersiapla.

"Maaf Boss, saya tidak sengaja" kataku sembari menatap wajahnya.
Dia hanya tersenyum dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku terdiam, 'kok bisa dia santai, dan pergi begitu saja tanpa memarahiku, there is something wrong??' Tanpa sadar semua mata karyawan tertuju padaku. Mereka berbisik-bisik, mereka heran sama sapertiku.

Aku duduk di mejaku, baru beberapa detik aku terduduk telpon dimejaku berdering.
"Huft" pasti pak Boss batinku.
"Ya Boss"
"Keruanganku sekarang" katanya singkat dan padat lalu menutup telponku.
"Siap Boss".

Aku segera bangkit dan berjalan menuju ruangan Boss. Aku mengetuk pintunya
"Tok tok tok"
"Masuk" jawabnya.
Sampai didepan mejanya, aku mulai membuka agendaku, lalu membacakan jadwalnya untuk hari ini. Seperti ini pekerjaanku setiap hari, setiap pagi aku harus melapor apa saja yang harus dikerjakan Bossku untuk hari ini.
"Pukul 9.30 Boss ada meeting dengan Arya company, dilanjut setelah makan siang pukul 2.30 ada meeting dengan karyawan kantor dengan agenda peningkatan kinerja karyawan dan rewardnya" aku menutup agendaku pertanda bahwa semua jadwal telah aku bacakan.
"Minta pada bagian Hrd data untuk karyawan baru. Aku mau data itu sudah ada 30 menit dari sekarang. Dan minta pada bagian financial untuk laporan keuangan bulan ini"
"Baik Boss"
"Dan jangan lupa kerjakan pekerjaanmu dengan sungguh-sungguh, saya tidak mau kamu bekerja sambil melamun, seperti kejadian tadi. Saya tidak mau perusahaan saya merugi hanya karena karyawannya kerja sambil melamun. Saya mau kamu konsen" cercanya panjang lebar.

Aku menggigit bibir bawahku, tu kan, dia tidak akan mungkin melepaskanku semudah ini. "Baik Boss, dan saya minta maaf Boss, saya benar-benar tidak sengaja bos"
"Oke lanjutkan pekerjaanmu."

"Ara, hari ini mau makan siang dimana??" Tegur Alia yang tanpa aku sadar memperhatikanku dari tadi. "Lo kenapa?? Gimana kalau ntar malam kita hangout, secara kita udh lama gak jalan keluar."

"Sorry Al, aku gak bisa, sore ini aku ada janji ama Daddy, jadi lain kali aja ya" jawabku sambil memasang tampang memelas.

"Oke kalau gitu kita makan siang bareng ya, jangan bilang kalau Lo gak bisa. Kali ini gak ada penolakan oke??" Ancam Alia.

"Ya oke, tapi tunggu aku bereskan ini dulu, baru kita pergi oke??"
Alia mengangguk tanda setuju.

"Al" panggilku.
"Hmm" katanya
"Aku mau cerita sesuatu"
"Hmm" mata Alia melihatku.
"Tapi janji gak akan tertawa ya"
Alia mengangguk.
"Aku dijodohkan" kataku sambil melihat mata Alia. Dalam hatiku bertanya-tanya, kira-kira apa yang akan dikatakan Alia ya??
Brbrbrb Alia memuncratkan air yang ada didalam mulutnya, lalu terbatuk dan sambil tersenyum memandangku.
"Tu kan tertawa." Gerutuku.
"Sorry-sorry Ara, sahabatku yang paling cantik, Gue tahu kok, kalau Lo gak bisa menolak permintaan Daddy dan Mommy Lo kan. Jadi tanpa dibilang apa jawaban Lo, Gue udah tau kok jawabannya."
Aku masih terdiam memandangi sahabatku itu. Lalu dia melanjutkan perkatannya
"Gak ada salahnya sih dijodohin, lagian Lo sih, begitu banyak cowok yang kenal ama Lo, masak gak ada yang nyantol satupun. Lagian Gue heran sama Lo, kita itu sering keluar malam, pergi ke club, diskotik, bisa dibilang kita itu badung. Tapi Gue tahu betul sapa Lo, Lo gak akan berbuat yang macam-macam. Itu yang Gue suka dari Lo. So, terima saja perjodohan itu, mana tahu Lo bisa jatuh cinta sama tu cowok. Btw, sapa cowok itu? Jadi penasaran Gue" kata Alia panjang lebar.

"Aku juga gak tau, belum pernah bertemu sekalipun dengannya" jawabku singkat.
Karena waktu makan siang sudah habis, kami langsung balik kekantor, untuk melanjutkan pekerjaan.

Hari ini waktu sepertinya enggan beranjak. Aku melihat ke arah jam dinding, waktu menunjukkan pukul 4.30 PM. Sebentar lagi waktu pulang, aku harus siap-siap dan menjumpai ayah di coffieshop cafe yang tidak jauh jaraknya dari sini.

☆☆☆☆☆

"Daddy" aku teriak begitu saja tanpa memperhatikan orang disekitarku, ketika melihat Daddy duduk dipojok cafe, sambil berlari menujunya.
"Sorry Daddy, Ara terlambat datang" sambil mencium pipi kiri dan kanannya.
"Gak papa princess, lagian sepertinya Daddy yang datangnya kecepetan" kata Daddy, sambil mempersilahkan aku duduk didepannya.
"Oh ya kamu mau pesan apa? Pesan aja dulu ya Daddy mau ke toilet sebentar." Kata Daddy sambil berlalu. Aku hanya mengangguk. Aku menunggu lumayan lama, sambil melihat disekelilingku. Dari tadi Daddy kok gak balik-balik dari toilet ya?? Fikirku.

"Sorry" suara seorang pria tinggi, dengan hidung yang mancung, alis mata yang tebal, dan wajahnya yang cukup ganteng menghampiriku. Aku masih terkejut melihat pria tampan ini, dia lalu langsung duduk dihadapanku, dan dengan tatapan dingin melihatku sambil berkata "sorry gue terlambat" katanya. Aku masih terdiam, belum sempat aku mengatakan apapun, dia melanjutkan "Gue Ryan, Adryan Kafhi" lanjutnya. Aku masih terdiam.

"Maaf, tapi kamu siapa ya?, dan maaf juga tapi tempat duduk yang kamu duduki itu sudah ada orangnya, jadi lebih baik kamu cari tempat duduk yang lain oke??" 
Belum selesai aku melanjutkan bicaraku dia langsung menjawabku.
"Loe itu budeg atau bolot sih?? Kan udah Gua bilang Gua itu Ryan, Adryan Kahfi, anak sekaligus penerus Kafhi Corporate. Gue ini orang terkenal masak Lo gak tau sih." Jawabnya.

"Ya terus??" Tanyaku masih belum mengerti..
"Ya ampun, Gue mau dijodohin dengan Cew lemot kayak Lo, apa bokap dan nyokap Gue gak salah milih calon istri Gue."
"Dengar" kataku. "Aku gak tahu siapa kamu dan mau apa tapi yang jelas kamu harus bangkit dari kursi itu, dan apa kamu bilang calon is..... tri" kata-kataku terhenti. Aku baru sadar dan mengerti maksud ucapannya.

"Ya, calon istri" jawabnya sambil menatapku tajam.
Aku terdiam sambil menutup mulutku dengan tangan, sambil melihat matanya. Wajah dan matanya tidak berubah sama sekali. Masih tetap dingin, dan angkuh.

Aku dan Ryan masih saling memandang dan sama-sama terdiam. Tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut kami.

-------------------------------------------

Jangan lupa vote and coment ya 😊😊

Ika rangkuti😉😉

Romance After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang