2. Bola Basket

4.9K 364 2
                                    

Dari matamu...matamu
ku mulai jatuh cinta..
Ku melihat..melihat ada bayangnya..
Dari mata buatku jatuh..
Jatuh terus..
Jatuh ke hati....
🎵JAZ ( Dari Matamu)

Hari ini Prilly berangkat kesekolah dengan terburu buru. Ia terlambat bangun di pagi hari karena pekerjaan paruh waktu yang ia lakukan tadi malam, hingga membuatnya bangun kesiangan.

Prilly berdecak sebal kala tak ada satupun angkutan umum yang melintas. Sesekali Prilly melirik kearah jam yang melingkar indah di tangan kirinya.

Tinnn...

Suara klakson motor itu mengalihkan perhatian Prilly. Ia menegang seketika kala melihat seseorang yang menghampirinya dengan motor matic-nya itu.

"Bareng yuk!!"

Prilly masih terpaku menatap orang yang ada di hadapannya. Tak bergerak ataupun meresponnya.

"Hem?? Jadi lo mau bareng apa enggak??"

Diam.

Hingga suara tertawa dan tarikan lembut di pergelangan tangannya, membuat Prilly tersadar.

"Hahaha... Lo kenapa sih?? Gue nawarin lo tumpangan. Gak mau telat kan?"

Prilly mengangguk-kan kepalanya. Dengan jarak sedekat ini. Prilly tentu saja bertambah gugup. Ia dapat melihat dengan sempurna pahatan indah wajah orang di hadapannya.

"Jadi, lo mau naik apa mau lanjutin lamunan lo ini??"

"Eh, i- iya Li. Gue mau."

Ali menggelengkan kepalanya sambil terkekeh geli melihat ekspresi wajah Prilly yang menggemaskan. Ali mulai menjalankan motornya kala Prilly telah duduk manis diatas motor.

"pegangan."

"Apa??"

"PEGANGAN"

Ali memberi Intrupsi kepada Prilly. Namun sepertinya gadis itu tak mendengarnya.

"Apaan Ali??"

Ali tak lagi menjawab. Ia langsung mengegas motornya yang membuat Prilly terpekik dan dengan otomatis kedua tangannya melingkar di perut Ali. Ali tersenyum puas dan masih menggelengkan kepalanya. Apa Ali menakutkan hingga gadis ini begitu kaku didekatnya.

Ali melirik kearah gadis yang baru saja turun dari motornya. Gadis itu tampak tertunduk dan memilin jari -jari tangannya.

"Em, ma-kasih ya Li. Udah mau ngasih tumpangan."

Ali tersenyum.

"Alinya di sini mba, bukan di bawah."

Ucap Ali mengoreksi posisinya saat ini. Prilly mendongakkan wajahnya menatap Ali.

"Iya, Makasih ya udah kasih aku tumpangan."

"Manis."

"Hah?? Apa Li?"

"Kamu manis??"

Prilly diam. Ia merasakan getaran luar biasa di hatinya. Menanggapinya saja, Prilly hanya tersenyum.

"Nama kamu?"

"Ak-u Prilly"

Ali mengangguk. Sesaat kemudian Ali dan Prilly menoleh kearah seseorang yang tak jauh dari mereka.

"Ali, lo jadi latihan kan pulang sekolah??"

"Iya Ngga. emang kenapa?"

"Iya, gue takut lo masih belum bisa latihan karena tangan Lo!"

My Love My Captain 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang