Tapi, sayangnya kejadian itu disaksikan seseorang yang ikut mengabadikannya lewat ponselnya.
"Kali ini, lo bener - bener HANCUR."
***
Prilly berjalan menyusuri koridor sekolahnya dengan Perasaan bingung. Ada apa?
Matanya melirik kekanan dan kirinya. Semua membicarakannya. Prilly tidak tau pasti, pasalnya ia hanya mendengar sekilas bisikan mereka. Memangnya dia kenapa? Pertanyaan demi pertanyaan ia tanyakan pada dirinya sendiri hingga sebuah tangan menggenggamnya erat.
"Prill. Ikut gue yuk."
"Rangga? Kenapa? Ikut kemana?"
Rangga, pria itu tersenyum manis kearah Prilly. Ia nampak melihat sekitarnya yang sudah mulai ramai.
"Udah ikut aja."
Rangga menggandeng lembut tangan Prilly membawanya keluar sekolah menuju parkiran Mobilnya.
"Loh, kita mau kemana? Gak sekolah? Lo mau ngajakin bolos, gue gak mau Ngga!!"
Rangga tersenyum lalu membukakan Pintu untuk Prilly.
Getaran Ponsel Prilly membuatnya mengalihkan perhatiannya kearah Ponselnya.Prill. Kamu ikut Rangga ya. Aku ada sesuatu untuk kamu. Tentang sekolah, aku udah izinin kamu kok. Please jangan nolak.
Ali 😊
Pesan dari Ali itu membuat Prilly menoleh kearah Rangga, menatapnya penuh tanya. Tapi, Rangga tak menjawab ia hanya mengisyaratkan Prilly untuk masuk kedalam mobilnya.
Sepanjang jalan Prilly hanya diam. Ia bertanya kenapa Ali harus menyuruhnya pergi bersama Rangga? Kalau memang Ali ingin memberinya hadiah, atau kejutan seharusnya ia saja yang memberikannya langsung. Dan juga kenapa Ali menyuruhnya pergi pada saat jam sekolah?
Drrt
Ponselnya kembali berdering namun dengan cepat ponselnya direbut oleh Rangga.
"Isshh lo apa - apaan deh Ngga? Balikin Hp gue!!"
Rangga nampak salah tingkah. Bagaimana menjelaskannya. Namun, ia teringat sesuatu.
"Ah.. Ini, apa itu..anu!! Emmm!!"
"Apa?? Ini itu anu??? Apa Rangga!!"
Prilly nampak semakin kesal dengan tingkah Rangga.
"Ali bilang lo gak boleh megang hp lo sebelum lo ketemu sama Ali nanti."
Prilly memincingkan matanya, menatap penuh curiga terhadap Rangga.
"Kalian itu punya rencana apa sih??"
Rangga tersenyum. Ia nampak serius melihat kearah jalan.
"Entar juga lo tau."
Helangan nafas Prilly mengunci rasa penasarannya terlontar kembali. Ia hanya diam mengikuti alur yang dibuat Rangga dan Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Captain 2
Romancemengagumi dalam diam, hanya itu yang mampu Prilly lakukan. hanya untuk melihat sang captain basket, ia harus bersembunyi. pada kenyataannya banyak orang yang terang - terangan meneriakkan namanya atau bertemu, menyapa langsung. tapi bagi prilly ia t...